SuaraJabar.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyatakan bahwa Pemilu Serentak 2024 akan digelar sesuai dengan agenda yang telah ditetapkan para 14 Februari 2024.
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Umum Bidang Pemenangan Pemilu DPP PKB Jazilul Fawaid mengatakan, PKB di semua tingkatan sudah satu suara mencalonkan dan mendukung Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai capres pada Pilpres 2024.
“Gus Muhaimin juga sudah setuju karena ini pemilu serentak harus ada simbol capres dari parpol,” kata Gus Jazil.
Wakil Ketua MPR RI ini mengatakan, partai politik adalah pilar demokrasi. Karena itu, PKB ingin memberikan pendidikan kepada masyarakat bagaimana cara berdemokrasi yang baik.
“Tugas parpol salah satunya adalah melahirkan pemimpin, presiden. Gus Muhaimin adalah ketua umum parpol, masa Pak Muhaimin nyalon bupati? Bupati itu jatahnya ketua DPC. Tradisi itu harus dibangun, termasuk di PKB dan parpol lain karena itu bagian dari penghargaan seseorang yang aktif di dunia politik, di kepengurusan politik,” tuturnya.
Menurut Gus Jazil, langkah ini sangat penting untuk menjadikan demokrasi berjalan dengan sehat.
“Majunya Pak Muhaimin sebagai capres dan didorong oleh kita semua, sebenarnya ingin memperkuat pilar-pilar itu. Ingin memperkuat bahwa parpol juga bisa diandalkan untuk bisa melahirkan seorang capres,” urainya.
Gus Jazil menegaskan, hal ini penting karena saat ini banyak ketua umum parpol yang tidak berani maju sebagai capres.
“Ketum parpol nggak nyalon presiden, terus mau ngapain? Tapi ketum parpol nyalon dibilang, ‘lho kok berambisi?’. Terus ketum parpol yang nggak nyalon presiden itu lho mau ngapain?” ungkapnya.
Baca Juga: Catat! Mendagri Tetapkan Pemilu Dilaksanakan 14 Februari, Pilkada 27 November 2024
Menurutnya, sebagai bagian institusi demokrasi, parpol harus terus diperkuat, termasuk dalam melahirkan calon pemimpin yang layak, dapat dipercaya dan dapat menjalankan amanah sebagai pemimpin yang baik.
Menurutnya, dengan kepemilikan suara di parlemen masih sekitar 10 persen, masih kurang sekitar 10 persen lagi untuk bisa memenuhi ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold 20 persen.
Gus Jazil berujar, proses penentuan koalisi memang agak pelik dan tidak bisa dilakukan dalam kurun waktu cepat. Padahal, semestinya itu lebih cepat supaya publik tahu Capres 2024.
Berita Terkait
-
Catat! Mendagri Tetapkan Pemilu Dilaksanakan 14 Februari, Pilkada 27 November 2024
-
Sering Dianggap Punya 'Power', Terungkap Arti Penting Luhut Bagi Jokowi
-
Tak Cuma Jokowi, Sosok Ini Ungkap SBY Pernah Digoda Jabatan Presiden 3 Periode, Bahkan Sang Istri Juga
-
Politikus PDIP Sebut Big Data yang Diklaim Luhut Adalah Kebohongan Besar
-
Jokowi Tegas Menteri Setop Ngomong Penundaan Pemilu, PKB: Tetap Akan Jadi Wacana, Menggelinding Saja
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Joget Penuh Kemewahan! Viral Video Pesta Diduga Anggota PAN Ini Bikin Publik Geram
-
Bandung Diterjang Badai! Pohon Beringin Raksasa di Alun-Alun Ujung Berung Tumbang
-
Karyawan Ruko Ini Tewas Setelah 3 Hari Berjuang Melawan Luka Bakar Akibat Truk BBM Terguling
-
Penjara Bukan Solusi? Jabar Uji Coba Pidana Kerja Sosial, Bersih-bersih Tempat Ibadah Jadi Opsi
-
Ada Apa? Dedi Mulyadi ke Ruang Kerja Kepala Kejari Purwakarta