Scroll untuk membaca artikel
Galih Prasetyo
Senin, 02 Mei 2022 | 23:45 WIB
Ilustrasi Covid-19. [Antara]

SuaraJabar.id - Satuan Tugas Penanganan COVID-19 melaporkan, terdapat penurunan kasus aktif harian di Indonesia sebanyak 217 jiwa dan secara total menjadi 7.257 kasus aktif, sementara 14 orang dinyatakan meninggal dunia akibat COVID-19 pada Senin.

Berdasarkan data Satgas COVID-19 yang diterima di Jakarta, jumlah kasus harian terkonfirmasi positif COVID-19 bertambah 168 kasus, sehingga totalnya menjadi 6.047.208 sejak Maret 2020. Sementara angka kesembuhan harian bertambah 371 jiwa atau secara total menjadi 5.883.664 jiwa.

Sementara itu, ada 45.958 spesimen yang selesai diperiksa hingga Senin siang, terdiri dari 8.492 dari Real-Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR), 73 dari tes cepat molekular (TCM), serta 37.393 dari Antigen.

Uji laboratorium melaporkan, terdapat 1 spesimen invalid dan inkonklusif. Dengan demikian positivity rate spesimen harian COVID-19 di Indonesia mencapai 1,39 persen.

Baca Juga: Sudah 40.181.376 Orang Terima Vaksin Covid-19 Dosis Ketiga

Jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 tertinggi harian terjadi di Jakarta mencapai 88 kasus, 197 jiwa dinyatakan sembuh, sementara dua orang meninggal dunia. Provinsi dengan kasus tertinggi harian berikutnya adalah Banten mencapai 20 terkonfirmasi positif, 25 pasien sembuh, dan nihil kematian.

Jawa Barat menjadi provinsi dengan kasus harian COVID-19 tertinggi ketiga pada Senin mencapai 15 kasus terkonfirmasi positif, 48 orang dinyatakan sembuh, dan tiga pasien meninggal dunia.

Provinsi Bali ada di urutan keempat dengan 10 kasus positif harian, 16 pasien dinyatakan sembuh, dan dua kasus meninggal dunia. Selanjutnya Jawa Tengah dengan kasus harian mencapai sembilan kasus, 17 pasien sembuh, dan lima kematian.

Sebelumnya, Dokter spesialis pulmonologi dari RSPI Prof Dr Sulianti Saroso, Pompini Agustina S., mengingatkan agar masyarakat yang melakukan silaturahim saat mudik Lebaran untuk tetap melaksanakan protokol kesehatan terutama ketika menghadapi orang lanjut usia yang masuk dalam kelompok rentan. [ANTARA]

Baca Juga: Ilmuwan Prediksi 200 Juta Orang di Dunia Alami Long Covid-19, Kok Bisa?

Load More