SuaraJabar.id - Warga Garut, Jawa Barat bisa mengikuti operasi mata kararak gratis yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Garut bekerja sama dengan Rumah Sakit Medina, Mahkamah Agung RI, Kejaksaan Tinggi Jawa Barat, dan Pengadilan Negeri Garut.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan Kabupaten Garut Asep Surachman mengatakan, kegiatan ini diprioritaskan bagi warga Garut dari kalangan kurang mampu secara ekonomi.
"Bagi masyarakat yang berminat silakan daftar melalui https://tiny.cc/SkriningKatarak, dan tidak dipungut biaya alias gratis," kata dia, Kamis (12/5/2022) dikutip dari Antara.
Kegiatan bakti sosial itu, kata dia, akan berlangsung selama tiga hari di Rumah Sakit Medina Garut mulai 26 hingga 28 Mei 2022 dengan target pasien operasi katarak sebanyak 400 atau maksimalnya hingga 500 orang.
Tim dari pemerintah daerah, kata dia, sedang menghimpun calon peserta operasi katarak dari berbagai daerah di 42 kecamatan dengan pendataan secara personal melalui daring.
Setelah daftar, kata Asep, maka yang bersangkutan terlebih dahulu menjalani pemeriksaan awal kondisi kesehatannya oleh petugas puskesmas setempat untuk memastikan pasien menderita katarak dan boleh atau tidaknya menjalani operasi.
"Peserta nantinya sebelum dioperasi, selain dicek tekanan darah, juga dicek gula darahnya oleh petugas kesehatan di puskesmas terdekat," katanya.
Ia menyampaikan operasi katarak gratis itu dilakukan oleh tenaga medis sebagai tim dokter spesialis mata yang bekerja sama dengan tim dari Mahkamah Agung RI.
Ia berharap program layanan kesehatan gratis itu bisa dimanfaatkan oleh masyarakat penderita katarak, khususnya mereka yang kurang mampu secara ekonomi.
Baca Juga: Longsor Dekat Galian Pasir Leles Bikin Jalur Garut-Bandung Terhambat, BPBD: Tidak Ada Korban
Operasi katarak itu, kata dia, bertujuan untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat yang tidak mampu secara finansial melakukan operasi secara mandiri dan konvensional, selain tujuan utama yakni mencegah kebutaan permanen.
"Operasi ini adalah sebuah tindakan untuk mengantisipasi kebutaan secara total bagi para penderita katarak yang diakibatkan beberapa faktor, baik usia, maupun faktor radiasi, kecelakaan dan faktor lainnya," kata Asep.
Berita Terkait
-
DPR Siap Fit and Proper Test 16 Calon Hakim Agung di 9 September, Ini Daftar Lengkap Namanya
-
Ironi Jelang HUT RI ke-80: Rumah Doa di Garut Disegel, Negara Didesak Jamin Kebebasan Beragama
-
PK Jessica Wongso Ditolak Lagi! Babak Akhir Kasus Kopi Sianida?
-
Pujakesuma dan KMPHI Desak MA Bebaskan Ngarijan Salim
-
MA Janji Usut Cepat Laporan Tom Lembong Soal 'Hakim Berat Sebelah' di Persidangan
Terpopuler
- Pendidikan Gustika Hatta, Pantas Berani Sebut Indonesia Dipimpin Penculik dan Anak Haram Konstitusi
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Putrinya Bukan Darah Daging Ridwan Kamil, Lisa Mariana: Berarti Anak Tuyul
Pilihan
-
Heboh Warga Solo Dituduh Buron 14 Tahun, Kuasa Hukum Tak Habis Pikir: Padahal di Penjara
-
7 Rekomendasi HP Gaming Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Agustus 2025, Murah Performa Lancar
-
Neraca Pembayaran RI Minus Rp109 Triliun, Biang Keroknya Defisit Transaksi Berjalan
-
Kak Ros dan Realita Pahit Generasi Sandwich
-
Immanuel Ebenezer: Saya Lebih Baik Kehilangan Jabatan
Terkini
-
Kematian WS: Dari Ejekan di Lapangan Bola Jasinga, Berakhir Maut di Ujung Parang
-
IHR-Merdeka Cup 2025, Penonton Bakal Nikmati Kejuaraan Berkuda di Track Tepi Pantai Pangandaran
-
Dari Kurir Jadi Juragan! Dua Warga Bandung Raup Omzet Ratusan Juta
-
KRL Lumpuh Total Dihantam Gempa Bekasi: 5 Fakta Menegangkan di Balik Normalisasi Cepat
-
Cerita di Balik Layar Pemulihan KRL Usai Gempa Bekasi: Hujan Deras Tak Hentikan Kami