Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Sabtu, 14 Mei 2022 | 12:37 WIB
Warga Palestina membawa jenazah jurnalis Al Jazeera Shireen Abu Akleh di kota Ramallah, Tepi Barat . (FOTO: AP Photo/Majdi Mohammed)

Kantor Jaksa Agung Palestina dalam pernyataan pada Jumat mengatakan penyelidikan awal menemukan bahwa satu-satunya sumber tembakan di kawasan itu ketika Abu Akleh terkena peluru adalah tentara Israel.

Dalam sebuah pernyataan yang disepakati bersama pada Jumat, 15 anggota Dewan Keamanan PBB mengutuk keras pembunuhan itu dan menyerukan sebuah "penyelidikan segera, menyeluruh, transparan, adil dan tidak memihak."

Pasukan Israel pada Jumat meneruskan penggerebekan di pinggiran Jenin, di mana Akleh terbunuh, dan Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan 13 warga Palestina menjadi korban luka-luka.

Juru bicara Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Nabil Abu Rudeineh, mengatakan kejadian di Yerusalem dan Jenin bisa mendorong kedua pihak ke dalam ketegangan serius.

Baca Juga: Dubes Palestina Sebut Pembunuhan Wartawati Shireen Abu Akleh oleh Militer Israel Keji

Kematian Abu Akleh mengundang kecaman luas. Rekaman video memperlihatkan bahwa Akleh mengenakan rompi biru bertuliskan "Pers" saat tertembak.

Dua rekannya yang bertugas bersamanya saat kejadian mengatakan mereka menjadi sasaran penembak jitu Israel dan bahwa mereka tidak berada di dekat para militan.

Israel, yang telah menyampaikan penyesalan atas kematian Akleh, mengusulkan penyelidikan gabungan dengan Palestina, seraya meminta mereka untuk menyerahkan peluru untuk diperiksa.

Palestina menolak permintaan Israel itu dan menyerukan sebuah penyelidikan internasional. [Antara]

Baca Juga: Berduka atas Tragedi Pembunuhan Wartawan Shireen Abu Akleh, MUI: Bukti Teror terhadap Jurnalis

Load More