SuaraJabar.id - Kepala Dinas Pendidikan Kota Cimahi, Harjono mengatakan, tiga pelaku penganiayaan yang saat ini ditahan pihak kepolisian hingga saat ini masih tercatat sebagai siswa SMP di Kota Cimahi.
Dinas Pendidikan dan SMP tempat ketiga pelaku sekolah belum mengeluarkan mereka yang kini masuk kategori Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH). Harjono mengatakan, pihaknya masih menunggu proses hukum oleh Aparat Penegak Hukum (APH).
"Belum dikeluarkan statusnya dari sekolah. Kita melihat proses hukumnya. Proses hukumnya kami percayakan ke APH," kata Harjono saat dihubungi Suara.com pada Kamis (19/5/2022).
Ditegaskan Harjono, pihaknya menghargai proses hukum yang ditempuh pihak keluarga korban dan penyidikan yang dilakukan pihak kepolisian. Untuk itu, pihaknya saat ini akan fokus untuk mencarikan solusi agar hak belajar ketiga siswa SMP yang menjadi ABH tersebut tetap bisa terpenuhi.
Apalagi ketiga siswa tersebut pada awal Juni mendatang akan menghadapi jadwal ulangan semester. "Apapun yang terjadi hak belajar anak yang menjadi konsentrasi kami karena tetap harus dipenuhi. Kan ini anak+anak kelas 8. Ini yang harus dipikirkan nanti awal Juni harus bisa ikut ulangan semester," sebut Harjono.
Selain ketiga siswa yang menjadi ABH, pihaknya juga melakukan pendampingan terhadap korban maupun anak-anak lainnya saat saat kejadian penganiayaan berada di lokasi. Harjono mengatakan, anak-anak tersebut sudah dilakukan pembinaan.
"Temen-temennya yang kemarin ada di lokasi, yang nonton kan ada. Itu sudah dilakukan pembinaan dan sanksi yang edukatif," ujarnya.
Harjono melanjutkan, kejadian ini tentunya harus menjadi perhatian khusus. Apalagi pihaknya menduga ada kelompok-kelompol tertentu yang dibuat para pelajar di Kota Cimahi. Dirinya sudah mengintruksikan para kepala sekolah agar memberikan pembinaan rutin kepada para siswanya.
"Ini warning bagi kita untuk pencegahan. Mereka kemarin sudah dikumpulkan (pembinaan), nanti suatu saat ada siraman rohani. Itu yang dilakukan di sekolah agar tidak terjadi hal sama," pungkas Harjono.
Baca Juga: Kapolres Jepara Tegaskan Tewasnya FR Murni Pengeroyokan Kelompok Bukan Tawuran Warga Desa
Sebelumnya, ketiga siswa berinisial MAS (14), FA (14) dan MIZ (14) diamankan Satuan Reserse Kriminal Polres Cimahi. Ketiganya terbukti melakukan penganiayaan terhadap korban, hingga videonya viral di media sosial.
Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki
Berita Terkait
-
Kapolres Jepara Tegaskan Tewasnya FR Murni Pengeroyokan Kelompok Bukan Tawuran Warga Desa
-
Pelaku Pengeroyokan Pria di Kedai Tuak Medan Ditangkap, Polisi Bilang Begini
-
Viral Aksi Pengeroyokan Remaja di Cimahi, Warga Beberkan Fakta Ini
-
Balas Komentar Rocky Gerung Soal Pengeroyokan Ade Armando, Netizen: Norak dan Dungu, Selalu Sok Pinter
Terpopuler
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 7 Mobil Bekas di Bawah Rp50 Juta untuk Anak Muda, Desain Timeless Anti Mati Gaya
- 7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah 50 Juta, Irit dan Bandel untuk Harian
- 5 Mobil Mungil 70 Jutaan untuk Libur Akhir Tahun: Cocok untuk Milenial, Gen-Z dan Keluarga Kecil
- 7 Sunscreen Mengandung Niacinamide untuk Mengurangi Flek Hitam, Semua di Bawah Rp60 Ribu
Pilihan
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
-
Harga Emas Turun Hari ini: Emas Galeri di Pegadaian Rp 2,3 Jutaan, Antam 'Kosong'
Terkini
-
7 Fakta Tragedi Kebakaran Hebat di Cianjur: Dari Truk Tangki Terguling Hingga Satu Korban Terbakar
-
Truk Tangki BBM Terguling Hanguskan 6 Ruko dan 3 Rumah, Satu Korban Terbakar di Cianjur
-
Truk Tangki BBM Terguling Picu Kebakaran Hebat di Jalan Nasional Cianjur: Ruko, Pos Polisi Ludes
-
Dugaan Akar Masalah Whoosh! Gaya Kepemimpinan Jokowi Dianggap Biang Kerok Proyek Kereta Cepat
-
76 Izin Tambang Baru Terbit di Jabar, Kadis ESDM: Arahan Dedi Mulyadi..