SuaraJabar.id - Dibukanya kembali pemberangkatan haji dan umroh ke Tanah Suci berdampak positif bagi sejumlah penjual oleh-oleh haji dan umrah di Kota Bandung.
Salah satunya adalah Toko Hasanah milik Risma Febrian yag berada di pertokoan Pasar Baru Kota Bandung.
Pemilik toko mengaku tokonya smepat sepi pandemi sepanjang pandemi Covid-19.
Menurutnya, yang paling riskan dari usahanya ini adalah oleh-oleh makanan seperti kurma, kacang-kacangan, dan cokelat.
“Makanan yang paling berdampak karena sepinya pembeli. Sampai banyak yang expired (kedaluarsa), akhirnya kita buang. Kurma juga kita jual murah jadinya, meski expirednya masih lama,” ungkap Risma, Selasa (24/5/2022).
Akibatnya, omzet yang ia peroleh terjun bebas sampai berkurang 60 persen dari biasanya.
“Tapi sekarang alhamdulillah sudah naik 80 persen. Mulai naik waktu bulan puasa. Banyak yang cari kurma, sarung, dan sajadah,” tuturnya
Sedangkan untuk para jemaah haji dan umrah, Risma mengatakan, biasanya mereka lebih mencari peralatan dan oleh-oleh dari tanah suci.
Oleh-oleh ini biasanya sudah dalam bentuk paketan kecil. Harganya mulai dari Rp 12.000. Pernah ada yang pesan sampai 1.000 paket untuk oleh-oleh dan pengajian sebelum berangkat haji.
Baca Juga: Tak Sendiri, Polisi Tangkap 4 Orang Ini Bersama Gary Iskak
“Isinya kacang, kurma, kismis, dan air zamzam. Biasanya mereka ingin ada tambahannya juga seperti tasbih atau pacar Arab. Itu biaya tambahannya paling Rp 1.000. Isinya juga bisa by request,” jelasnya.
Barang-barang ini Risma peroleh impor dari Arab Saudi, Pakistan, dan Jakarta.
“(Barang) di sini tidak beda jauh dengan yang ada di Saudi. Makanya kami juga sering ingatkan ke pembeli. Kalau mau beli-beli di sana, cari saja yang tidak ada di sini,” ucap Risma.
Serupa dengan Risma, Pawindra Saputra, pemilik toko PD. Nizam Makmur juga mengalami hal yang sama. Selama lima tahun berjualan, kerugian akibat pandemi Covid-19 dirasa sangat berat baginya.
“Saat awal pandemi, omzet turun sampai 70 persen. Mulai musim haji ini kita naik 60 persen,” kata Pawindra.
Meski sudah mulai memasuki musim haji, tapi peserta haji masih belum yakin jika mereka akan berangkat. Hal ini pun berpengaruh dengan penjualan dagangannya.
Berita Terkait
-
Skandal Haji Makin Melebar: KPK Kini Juga Bidik Korupsi Konsumsi dan Akomodasi
-
BPKH Gelar ISEF ke-7, Perkuat Keuangan Haji
-
KPK Dalami Informasi dari Pansus Haji dalam Dugaan Korupsi Kuota dan Penyelenggaraan Haji
-
Sengkarut Haji Era Yaqut: Tak Cuma Kuota, Katering hingga Akomodasi Jemaah Diduga Jadi Bancakan
-
Belum Tetapkan Tersangka dalam Kasus Haji, KPK Sebut Kerugian Negara Masih Dihitung
Terpopuler
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Promo Super Hemat di Superindo, Cek Katalog Promo Sekarang
- Tahu-Tahu Mau Nikah Besok, Perbedaan Usia Amanda Manopo dan Kenny Austin Jadi Sorotan
- 5 Fakta Viral Kakek 74 Tahun Nikahi Gadis 24 Tahun, Maharnya Rp 3 Miliar!
- 7 Fakta Pembunuhan Sadis Dina Oktaviani: Pelaku Rekan Kerja, Terancam Hukuman Mati
Pilihan
-
Cuma Satu Pemain di Skuad Timnas Indonesia Sekarang yang Pernah Bobol Gawang Irak
-
4 Rekomendasi HP Murah dengan MediaTek Dimensity 7300, Performa Gaming Ngebut Mulai dari 2 Jutaan
-
Tarif Transjakarta Naik Imbas Pemangkasan Dana Transfer Pemerintah Pusat?
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
Terkini
-
Kisah Jalan Cihampelas: Dulu Bernama Lembangweg, Ada Macan Masuk Rumah Warga
-
Dukung Pembangunan Infrastruktur, WSBP Wujudkan Proyek Jalan Tol di Jawa Barat
-
Efek Dana Pusat Seret, Dedi Mulyadi 'Cuci Gudang', ASN 'Nganggur' Wajib Pindah Tugas ke SMA/SMK
-
Satu Korban Baru Ponpes Al Khoziny Teridentifikasi Berasal Dari Bogor
-
Ketua FKPM Tasik Utara: MBG Bukti Keberpihakan Negara untuk Anak Indonesia