SuaraJabar.id - Seorang santriwati asal Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat dinyatakan hilang. Sebelum hilang, santriwati tersebut sempat mengirimkan pesan WhatsApp yang berisi pean minta tolong pada temannya.
Santriwati yang hilang tersebut bernama Elsa Julianti (16 tahun) asal Kampung Nyalindung RT 12/03, Desa Titisan, Kecamatan Sukalarang, Kabupaten Sukabumi.
Anak pertama pasangan suami istri Junaedi (38 tahun) dan Ati (39 tahun) itu menuntut ilmu di sekolah yang masih berada di sebuah Pondok Pesantren (ponpes) di daerah Ciburial, Kecamatan Sukalarang.
Junaedi mengatakan pada Sabtu 21 Mei 2022, Elsa pulang ke rumah untuk mengambil perlengkapan ponpesnya. Kemudian pada Senin pagi, 23 Mei 2022, Elsa pamit berangkat ke ponpesnya.
Menurut Junaedi, dari rumah, Elsa diantarkan oleh uwanya pakai motor ke jalan raya kemudian perjalanan dilanjutkan naik angkot. Namun ditengah perjalanan itu, Elsa mengirimkan pesan WhatsApp kepada temannya dan meminta tolong.
"Di angkot dia sempat WhatsApp temannya bahwa angkot tersebut tak mau berhenti meskipun Elsa sudah minta stop-stop dan ada kata minta tolong (di pesan WhatsApp),” ujar Junaedi.
Junaedi menyatakan, apabila mau ke ponpes angkot yang ditumpangi itu adalah jurusan Gekbrong-Sukaraja. Adapun ponpesnya berada tak jauh dari jalan raya.
Semenjak mengirimkan pesan itu kepada temannya, nomor Handphone milik Elsa sudah tidak bisa dihubungi.
"Sampai sekarang chattingan putus dan Hp-nya tak aktif," ungkapnya.
Di hari Senin sekitar pukul 08.00 WIB itu Elsa juga menelepon Ati, ibunya. Tapi panggilan telepon itu tidak terjawab oleh Ati.
Selain kepada Ati, Elsa juga menelpon gurunya dan meminta tolong. “Hari Senin itu ke saya juga ada telpon tapi ga keangkat, terus ke gurunya juga sempat nelpon dan sama katanya minta tolong dia lagi di angkot," ujar Ati.
Ati menyatakan, anaknya itu tidak pernah memiliki masalah dengan keluarga. Namun untuk urusan lain misalkan dekat dengan pria, Ati tidak mengetahuinya. Sebab sehari-hari, Elsa berada di ponpes dan pulang ke rumah apabila ada keperluan saja.
"Tidak ada masalah apapun, bahkan kalau mau apapun suka diturutin sama ayahnya. Kalau masalah deket sama cowok, kita tidak tahu,” ujarnya.
Pihak keluarga sudah berusaha mencari dan melaporkan kejadian ini kepada polisi. Junaedi dan Ati berharap anaknya itu cepat kembali ke rumah atau bisa ditemukan dalam keadaan sehat.
"Terakhir Elsa pakai baju hitam, rok hitam dan kerudung hitam bawa tas yang isinya perlengkapan pesantren," jelasnya.
Berita Terkait
-
Solidaritas Massa Aksi Sukses, Demonstran yang Diringkus Saat Ricuh di Sukabumi Akhirnya Dibebaskan
-
Demo Sukabumi Memanas! Kepala Demonstran Bocor Terkena Batu, Aksi Damai Berakhir Saling Kejar
-
Haul Akbar KH Zezen di Sukabumi, Golkar Tekankan Amal Saleh dan Kekaryaan
-
Hendak Ikut Demo di DPR, Ratusan Pelajar Asal Cirebon hingga Indramayu Dicegah Polisi
-
Di Balik Kematian Balita Sukabumi: Dokter Bantah Cacing 1 Kg dan Ungkap Riwayat Pengobatan Janggal
Terpopuler
- 9 Potret Rumah Eko Patrio Seharga Rp150 Miliar, Ada Rooftop Pool di Lantai 4
- Kronologi Penangkapan Mahasiswa Unri Khariq Anhar di Jakarta
- Rumah Ahmad Sahroni Dijarah Massa, Bocah Pamer dapat Jam Tangan Rp 11 Miliar
- Pencabutan Artikel 'Ahmad Sahroni Minta Maaf...'
- Eko Patrio dan Uya Kuya Resmi Mundur dari Anggota DPR RI
Pilihan
-
Kenalan dengan Stade Brest, Dulu Rumah Franck Ribery Kini Jadi Hunian Mees Hilgers
-
Negara Tetangga Indonesia di Ambang Kekacauan, Potensi Kudeta Militer Mencuat
-
Core Indonesia Desak Pemerintah Koreksi Total Kebijakan Ekonomi, Batalkan Pajak & Pangkas Belanja
-
Netizen Cari Raffi Ahmad yang Mendadak Hening: Mana Suaranya, A?
-
Demo Meluas Bukan karena Asing, Tapi Masalah Perut!
Terkini
-
Bye-bye Jalan-jalan ke Luar Negeri! Anggaran Dinas DPRD Jabar Dipakai Dedi Mulyadi
-
Ancaman Serius di Cianjur: Viral Ajakan Jarah Rumah 50 Anggota DPRD, Polisi Siaga Penuh
-
Skandal Korupsi CSR BI-OJK: KPK Bongkar Jaringan di Sukabumi, 6 Saksi Diperiksa Terkait Heri Gunawan
-
Keluarga Almarhum Affan Kurniawan Dapat Rumah dari Pemerintah
-
6 Fakta di Balik Kebijakan ASN Bogor Wajib Pakai Baju Bebas Selama 4 Hari