SuaraJabar.id - Bayi kembar siam asal Desa Borongharja, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat bernama Queenetha Zaina dan Queenesha Zahira, segera menjalani operasi pemisahan di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Kota Bandung, Rabu (25/5/2022).
Ketua Tim Dokter Operasi RSHS dr. Dikki Drajat Kusmayadi menyampaikan, operasi pemisahan yang dijalani oleh Zaina dan Zahira bakal berlangsung selama 8-9 jam.
Operasi itu diketahui akan memisahkan sejumlah organ yang saat ini bersatu.
"Dada, tulang dada di depan, kemudian dinding perut dan dinding dada dipisahkan," ungkap Dikki sebelum operasi.
Berdasarkan hasil evaluasi tim dokter, sambung Dikki, pemisahan organ yang dianggap cukup sulit adalah pemisahan liver.
"Yang dianggap agak sulit adalah liver, livernya menyatu, di tengah-tengahnya ada pembuluh darah yang saling bersambungan itu akan kita pisahkan," ungkapnya.
Dikki menyampaikan, tim dokter terdiri dari gabungan multidisiplin, di antaranya dokter bedah, bedah anak, bedah torax, bedah plastik, dan penunjang lainnya.
Persiapan operasi dibagi menjadi tiga, yakni persiapan untuk pasien, psikologis orang tua dan juga tim dokter.
"Orang tua kita persiapan secara psikis, kita konsultasikan dengan ahli psikologi, kemudian pasien tentunya di evaluasi oleh semua, kemudian tim dokter harus solid karena tim ini bukan hanya dokter bedah tapi banyak melibatkan dokter lain," katanya.
Baca Juga: Bukan Cuma Instagramable, Kolam Baru di Bandung Ini Diklaim Bisa Cegah Banjir
Diketahui, Zaina dan Zahira bayi kembar siam yang lahir 11 bulan lalu, 28 juli 2021. RSHS saat itu mendiagnosa bahwa mereka mengalami dempet atau fusi pada dada dan perut.
Dikabarkan sebelumnya, kedua orang tua mereka yakni Abdul Muslih (32 tahun) dan Evi Susanti (26 tahun) sempat pesimis karena terkendala dengan uang yang harus dikumpulkan sebesar Rp 1,5 milyar untuk operasi pemisahan.
Namun karena dukungan dari semua pihak melalui kitabisa.com dan juga BPJS, akhirnya kedua bayi perempuan anak kedua dan ketiga mereka bisa segera dilakukan operasi.
Kontributor : M Dikdik RA
Berita Terkait
-
Bukan Cuma Instagramable, Kolam Baru di Bandung Ini Diklaim Bisa Cegah Banjir
-
Duh, Warga Bandung Belum Bisa Nikmati Pagi di CFD Dago dan Buahbatu dalam Waktu Dekat
-
Ada Pasien Meninggal Diduga Akibat Penanganan lambat, RSHS Buka Suara
-
Seorang Pria Ngamuk di RSHS Usai Istrinya Meninggal, Diduga karena Perawat Lambat Ganti Tabung Oksigen
-
Presiden Jokowi Perbolehkan Lepas Masker, Ini Alasan Wali Kota Bandung Tetap Gunakan Masker
Terpopuler
- 9 Potret Rumah Eko Patrio Seharga Rp150 Miliar, Ada Rooftop Pool di Lantai 4
- Kronologi Penangkapan Mahasiswa Unri Khariq Anhar di Jakarta
- Rumah Ahmad Sahroni Dijarah Massa, Bocah Pamer dapat Jam Tangan Rp 11 Miliar
- Pencabutan Artikel 'Ahmad Sahroni Minta Maaf...'
- Eko Patrio dan Uya Kuya Resmi Mundur dari Anggota DPR RI
Pilihan
-
Dikabarkan Sudah Memberi Surat ke Prabowo di Hambalang, Ini Dampaknya jika Sri Mulyani Mundur
-
Investor Wajib Waspada! OJK Imbau Jangan Telan Mentah-mentah Rumor Unjuk Rasa
-
Lari Bukan Lagi Soal Pace: Fenomena 'Pelari Kalcer' Gen Z yang Dikonfirmasi Data Strava
-
Detik-detik Kampus di Bandung Jadi Zona Perang: Mahasiswa Dikepung dan Dihujani Gas Air Mata
-
Emas Antam Harganya Tembus Rp 2.009.000 per Gram Hari Ini
Terkini
-
Soroti Insiden UNISBA, Ferry Irwandi: Gagal di Kota Lain, Mereka Brutal di Bandung!
-
Bandung Mencekam! Aparat Kepung Kampus UNISBA-UNPAS, Mahasiswa Terkurung di Dalam
-
Bye-bye Jalan-jalan ke Luar Negeri! Anggaran Dinas DPRD Jabar Dipakai Dedi Mulyadi
-
Ancaman Serius di Cianjur: Viral Ajakan Jarah Rumah 50 Anggota DPRD, Polisi Siaga Penuh
-
Skandal Korupsi CSR BI-OJK: KPK Bongkar Jaringan di Sukabumi, 6 Saksi Diperiksa Terkait Heri Gunawan