SuaraJabar.id - Sejumlah pemilik warteg di Kota Cimahi mengeluhkan tingginya harga telur ayam di pasar. Mahalnya harga telur ayam tersebut memaksa mereka menaikan harga makanan yang berbahan telur ayam.
Seperti yang dialami Ropiko (47), pemilik warteg di Jalan Kolonel Masturi, Kota Cimahi. Ia mengaku saat ini harga telur di pasar mencapai Rp 29 ribu per kilogram.
"Iya sekarang lagi mahal telur. Saya juga kepaksa naikin harga ke pelanggan," ujar Ropiko kepada Suara.com pada Rabu (8/7/2022).
Semula ia menjual telur dadar ataupun telur bulat Rp 4 ribu per potong. Namun dengan naiknya harga telur di pasar, ia menaikan harganya menjadi Rp 5 ribu per biji.
Baca Juga: Manfaat Masker Putih Telur dan 3 Cara Membuatnya di Rumah
"Iya terpaksa naik jiga seribu. Pelanggan pada ngeluh, tapi ya gimana lagi," ucapnya.
Sebelumnya, Linda Purnamasari (33) salah seorang pedagang telur di Pasar Atas Baru, Kota Cimahi menuturkan, harga telur ayam di pasar tradisional sudah menyentuh Rp 29 ribu per kilogram. Padahal normalnya rata-rata Rp 23-25 ribu per kilogram.
"Iya harganya naik bertahap. Sempat turun Rp 26 ribu per kilogram, sekarang perlahan naik lagi jadi Rp 29 ribu per kilogram," terangnya.
Menurut Linda, meroketnya harga telur ayam ras tersebut dikarenakan pasokannya yang berkurang. Biasanya ia mendapat pasokan telur ayam dari daerah Blitar, Jawa Timur.
Selain pasokan yang berkurang, harga pakan ayam yang juga naik dan sulit ikut mempengaruhi kenaikan harga telur ayam.
Baca Juga: Takut Ada PHK Massal, Tenaga Honorer di Cimahi "Terpaksa" Kuliah untuk Kejar Syarat P3K
"Biasanya saya itu dipasok sehari 3 kwintal, sekarang cuma 2 kwintal. Terus harga pakannya juga katanya lagi susah," ujar Linda.
Dikatakannya, naiknya harga telur ayam itu menghambat penjualan. Pasalnya, konsumen kini mengurangi pembeliannya. Linda mencontohkan, biasanya pedagang belanja hingga 2 kilogram, kini rata-rata hanya membeli 1 kilogram.
"Jadi naik harga ini bukannya untung, tapi malah sebaliknya. Pembelinya juga mengeluh, pada mengurangi belanja," tuturnya.
Untuk itu, Linda berharap pemerintah segera turun tangan untuk mengatas permasalahan kenaikan harga telur ayam ini.
"Bagi saya mending harganya normal, gak naik. Harapannya seperti itu," ucapnya.
Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki
Berita Terkait
-
Telur Jadi Barang Mewah di AS, Harga Naik 2 Kali Lipat karena Flu Burung?
-
Janji Palsu Ibu Pengganti: Ratusan Wanita Dipaksa Jual Sel Telur di Bawah Ancaman di Georgia
-
Wabah Flu Burung di AS, Jutaan Ayam Dimusnahkan, Harga Telur Melonjak Tajam
-
Pasutri Tunda Momongan, Lebih Baik KB atau Pembekuan Sel Telur?
-
Kisah Jenaka Syaikh Juha dalam Buku Telur Keledai dan Kentut Seorang Sufi
Terpopuler
- Apa Sanksi Pakai Ijazah Palsu? Razman Arif dan Firdaus Oiwobo Diduga Tak Diakui Universitas Ibnu Chaldun
- Aset Disita gegara Harvey Moeis, Doa Sandra Dewi Terkabul? 'Tuhan Ambil Semua yang Kita Punya...'
- Ragnar Oratmangoen: Saya Mau Keluar dari...
- Ragnar Oratmangoen Tak Nyaman: Saya Mau Kembali ke Belanda
- Bagaimana Nih? Alex Pastoor Cabut Sebulan Sebelum Laga Timnas Indonesia vs Australia dan Bahrain
Pilihan
-
Rusuh Persija vs Persib: Puluhan Orang Jadi Korban, 15 Jakmania, 22 Bobotoh
-
Dukungan Penuh Pemerintah, IKN Tetap Dibangun dengan Skema Alternatif
-
Perjuangan 83 Petani Kutim: Lahan Bertahun-tahun Dikelola, Kini Diklaim Pihak Lain
-
Persija vs Persib Bandung, Ridwan Kamil Dukung Siapa?
-
Jordi Amat Bongkar Dugaan Kasus Pencurian Umur: Delapan Pemain..
Terkini
-
Tips Tetap Bugar dan Sehat Selama Berpuasa Ramadan Menurut Dokter Penyakit Dalam
-
Dinkes Karawang Catat Peningkatan Kasus DBD di Awal 2025, Banyak Terjadi di Wilayah Perkotaan
-
Sopir Truk Maut Kecelakaan di Pasir Suren Sukabumi Ditetapkan Tersangka
-
Polisi Gagalkan Peredaran Sabu Senilai Rp500 Juta di Garut
-
Seluruh Korban Meninggal Kecelakaan Gerbang Tol Ciawi Berhasil Diidentifikasi