SuaraJabar.id - Dinas Pertanian Kabupaten Karawang, Jawa Barat pemeriksaan ke sejumlah tempat peternakan di daerah tersebut.
Hasilnya, mereka menemukan sebanyak 236 ekor hewan ternak yang terkena penyakit mulut dan kuku (PMK).
"Ratusan kasus PMK pada hewan ternak itu ditemukan di 18 kecamatan," kata Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian Karawang, Handoko saat dihubungi di Karawang, Kamis (9/6/2022).
Ia mengatakan, adanya kasus PMK pada hewan ternak di Karawang diketahui setelah pihaknya melakukan pemeriksaan di tempat penjualan hewan ternak dan tempat peternakan di wilayah Karawang.
“Kasus virus PMK pada hewan di Karawang yang terjadi 18 Kecamatan kalau jumlah kasusnya sekitar 236 ekor sapi, rata-rata sapi ini yang didatangkan dari luar yang baru datang, memang kondisi baru datang sehat, tapi jarak 2-3 hari sakit kemungkinan disinyalir ditubuhnya membawa virus,” katanya.
Dikatakan, penanganan yang dilakukan terkait dengan kasus PMK itu, pihaknya langsung memberikan multivitamin dan antibiotik.
Ia mengingatkan agar seluruh peternak ketika mendatangkan hewan ternak baru datang dari luar daerah, agar dipisahkan terlebih dahulu dari hewan yang sudah ada.
“Kalau kami hanya menyarankan ketika mendatangkan hewan ternak dari luar jangan dulu langsung dicampur dengan hewan yang sudah ada, minimal di isolasi terlebih dahulu selama dua minggu. Kemudian dilihat perkembangannya apakah hewan itu bergejala PMK atau tidak,” kata dia.
Gejala-gejala hewan yang terjangkit virus PMK di antaranya ialah hewan tersebut mengalami demam, salifasi ditandai air liur yang berlebihan. Kemudian ada luka-luka dibagian moncong mulut, gusi, di bibir, dan kalau hewan yang sudah parah itu luka-luka di kaki dan di bawah kaki. [Antara]
Baca Juga: Cegah PMK Jelang Idul Adha, Pemprov DKI Imbau Hewan Kurban Tak Masuk Jakarta Mulai 24 Juni
Berita Terkait
-
Harga Cabai Rawit Merah Terus Melonjak, Tembus Rp 60.000 per Kg
-
Inovasi Urban Farming Keluarga, Agar Peternak Kecil Tidak Tergilas 'Oligarki Ayam'
-
Pemerintah Siap Bagikan Lahan ke 1 Juta Rakyat Miskin untuk Pertanian dan Peternakan
-
Harga Cabai Makin Pedas Hari Ini, Rata-rata Alami Kenaikan
-
Pesawat Latih Jatuh di Karawang: Pilot Ungkap Detik-Detik Mesin Hilang Tenaga
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Cirebon Darurat! Banjir Rendam 22 Desa, Lebih dari 6.500 Warga Terdampak
-
Rute Eksotis Jakarta-Cianjur Batal Dilayani KA Jaka Lalana, Ternyata Ini Penyebabnya
-
Iwan Suryawan Minta Pejabat Jabar Gugurkan Cuti Massal Nataru, Prioritaskan Siaga Cuaca Ekstrem
-
Pemberdayaan Perempuan Jadi Kunci BRI untuk Menaikkelaskan UMKM
-
Bye-bye Macet Limbangan! Target Tuntas Tol Cigatas Tembus Garut-Tasik 2027