SuaraJabar.id - Prosesi pemakaman jenazah Emmeril Kahn Mumtadz telah usai pada sekitar 12.30 WIB tadi. Kini, arus lalu lintas Jalan Banjaran-Pangalengan, Cimaung, Kabupaten Bandung pun terpantau kembali lancar.
Pantauan Suara.com, Senin (13/8/2022) pukul 14.30 WIB, hanya beberapa warga saja yang masih tampak berada di lokasi pemakaman, baik area luar maupun area dalam.
Sebelumnya, tepat di depan area pemakaman putra sulung Gubernur Jabar, Ridwan Kamil beserta Atalia Praratya, jalanan dipenuhi kendaraan serta lautan warga yang datang ikut bertakziah.
Lokasi pemakaman Eril sendiri tepatnya berada di atas lahan keluarga, Kampung Geger Beas, RT 01 RW 05, di lingkungan Islamic Center Baitul Ridwan.
Sebelum dan saat proses berlangsung, warga tumplek berdiri di bahu jalan, beberapa kali posisi mereka menjadi terlalu maju hingga menutup jalan, jumlah mereka kian lama kian membludak. Kemacetan pun tak terhindari.
Hingga kini, Suara.com belum mendapatkan informasi terkait jumlah pasti warga yang datang, tapi diperkirakan bisa mencapai ribuan.
Sedari pagi, mereka menunggu iring-iringan mobil pembawa jenazah Eril. Baru pada pukul 10.55 WIB, akhirnya rombongan yang dinanti itu pun tiba.
Setelah pihak keluarga maupun tamu undangan bertakziah dan meninggalkan lokasi, pihak keluarga memberikan kesempatan bagi masyarakat yang ingin melakukan ziarah kubur. Pemakaman Eril akan dibuka untuk umum hingga sepekan ke depan.
Sebelumnya diberitakan,
Warga tumpah ruah mendatangi lokasi pemakaman Emmeril Kahn Mumtadz, putra Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil dengan Atalia Praratya di Cimaung, Kabupaten Bandung. Lalu lintas di depan lokasi pemakaman pun menjadi padat, beberapa kali bahkan terpantau tak bergerak.
Lokasi pemakaman Eril sendiri berada di lahan keluarga tepatnya di Kampung Geger Beas, RT 01 RW 05 , di lingkungan Islamic Center Baitul Ridwan.
Hingga pukul 10.00 WIB ini, di dekat lokasi pemakaman tersebut warga berdesakan di pinggir Jalan Raya Banjaran-Pangalengan. Diketahui, kebanyakan warga tak bisa masuk ke area dalam pemakaman. Kendati begitu, warga tetap memilih datang dan bertahan di depan gerbang.
Selain warga, ratusan siswa SMA berseragam pun terlihat berjejer di pinggir jalan, sehingga jumlah warga yang datang semakin bertambah. Meski sudah dibuatkan garis pembatas agar warga tak terlalu menjorok ke jalan, namun jumlah warga tetap tak tertampung.
Kemacetan tak terhindarkan, terlebih akses Jalan Raya Banjaran-Pangalengan ini merupakan akses utama yang menghubungkan dua kecamatan tersebut. Berdasarkan keterangan sejumlah warga setempat, area pemakaman mulai ramai didatangi sejak pukul 06.00 pagi tadi.
"Mundur, mundur, mundur," kata petugas yang mengamankan lalu lintas.
"Mau mundur gimana, Pak, di belakang banyak motor parkir, mentok," timpal seorang warga dari arah belakang.
- 1
- 2
Berita Terkait
Terpopuler
- Beda Timnas Indonesia dengan China di Mata Pemain Argentina: Mereka Tim yang Buruk
- Ibrahim Sjarief Assegaf Suami Najwa Shihab Meninggal Dunia, Ini Profilnya
- Riko Simanjuntak Dikeroyok Pemain Persija, Bajunya Hampir Dibuka
- Pencipta Lagu Tagih Royalti ke Penyanyi, Armand Maulana: Padahal Dulunya Memohon Dinyanyikan
- Berapa Biaya Pembuatan QRIS?
Pilihan
-
Bobotoh Bersuara: Kepergian Nick Kuipers Sangat Disayangkan
-
Pemain Muda Indonsia Ingin Dilirik Simon Tahamata? Siapkan Tulang Kering Anda
-
7 Rekomendasi HP Rp 5 Jutaan Terbaik Mei 2025, Memori Lega Performa Ngebut
-
5 Mobil Bekas Murah di Bawah Rp80 Juta, Kabin Longgar Cocok buat Keluarga Besar
-
Simon Tahamata Kerja untuk PSSI, Adik Legenda Inter Langsung Bereaksi
Terkini
-
Blue Matter Trio dan Kinematics Juarai The 5th Papandayan International Jazz Competition 2025
-
Didukung KUR BRI, Pengusaha Sleman Ini Sukses Sulap Kelor Jadi Olahan Pangan Berkhasiat
-
Modus Baru Peredaran Narkoba Terbongkar di Bandara SIM, AG Asal Bogor Bawa 1 Kg Sabu
-
Ricuh! Acara Masak Besar Bobon Santoso di Bandung Panen Copet, Jurnalis Turut Jadi Korban
-
Ada Apa dengan Pekerja KAI? SP-KAI Bongkar Isu Kesehatan dan Keadilan di Depan DPR RI