SuaraJabar.id - Banyaknya reklame permanen dan banner yang dipasang secara ilegal menyebabkan potensi pendapatan asli daerah (PAD) Kota Bandung dari sektor pajak reklame sebesar Rp25 miliar hilang.
Untuk itu, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bandung akan tertibkan puluhan reklame permanen ilegal yang tersebar di beberapa ruas jalan Kota Bandung.
Salah satu yang sudah di tertibkan yaitu di Jalan Wastukancana, di mana 8 titik reklame ilegal sudah ditertibkan baik pembongkaran tiang pancang maupun penurunan materi iklan oleh Satpol PP dari total 16 titik yang akan ditertibkan.
Kepala Bidang Penegakan Produk Hukum Daerah (PPHD) pada Satpol PP Kota Bandung, Idris Kuswandi menyebut, sisa penertiban reklame permanen ilegal di Jalan Wastukencana akan terbagi ke dalam 3 kali operasi penertiban.
"Kita satu kali penertiban rata-rata tiga titik, dan sekarang sisa delapan dan akan kita lakukan di tiga minggu ke depan. Ini untuk progres Wastukancana. Karena minggu ini kita menertibkan di tempat lain, minggu besok Wastukancana," ujar Idris Kuswandi di Balai Kota Bandung, Rabu (22/6/2022).
Selain di Jalan Wastukencana, jelas Idris, 23 titik reklame ilegal lain yang tersebar di beberapa ruas jalan Kota Bandung akan turut ditertibkan oleh Satpol PP Kota Bandung bekerjasama dengan OPD terkait seperti Polri, TNI dan Kewilayahan.
"Karena setelah kita maping, reklame-reklame permanen yang harus kita tebang itu masih 23 titik di luar Wastukancana. Secara rinci ada di Jalan Aceh, Tamansari, Padjajdaran dan Ahmad Yani," ungkapnya.
Tak hanya reklame permanen, Idris menyebut pihaknya setiap hari melakukan penertiban banner ilegal yang jumlahnya mencapai ratusan. Bahkan, menurutnya jenis pelanggaran banner ilegal tersebut banyak jenisnya, salahsatunya dipasang pada tempat yang tidak sesuai izin yang diterbitkan.
"Misalnya mereka mengajukan izin banner di Buahbatu tetapi dipasang di Jalan BKR. Lalu soal jumlah, izin terbit untuk 10 banner ternyata yang dipasang 15, lalu memohon izin 10 hari tetapi faktanya sampai 15 hari belum diturunkan. Kan yang memasang juga berkewajiban untuk menurunkan," ujar Idris.
"Kemarin setelah rapat dengan Bapenda, tahun ini optimis Rp 25 miliar bisa masuk kalau semua reklame berizin," jelasnya.
Maka dari itu, pihaknya akan melalukan revisi Perda dan Perwal yang mengatur tentang reklame di Kota Bandung.
"Jadi nanti tahu, ketika akan membuat reklame harus meminta izin dan melapor kemana," jelasnya.
Tag
Berita Terkait
-
Gaji Pokok Tak Naik Cuma Trik? Total Pendapatan DPR Diam-diam Tembus Rp 70 Juta
-
Kinerja Berantakan LPKR: Pendapatan Ambles 48,5 Persen dan Laba Bersih Anjlok 99,3 Persen
-
Perbedaan Pad dan Tablet, Mana yang Lebih Worth Buying?
-
Kantongi Pendapatan Rp36 Triliun, SMGR Masuk 100 Perusahaan Terbesar RI
-
Gubernur Pramono Bongkar Motif Baru Tawuran Manggarai: Sengaja Dibuat Demi Konten Viral
Terpopuler
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Makna Kebaya Hitam dan Batik Slobog yang Dipakai Cucu Bung Hatta, Sindir Penguasa di Istana Negara?
Pilihan
-
Waduh! Cedera Kevin Diks Mengkhawatirkan, Batal Debut di Bundesliga
-
Shayne Pattynama Hilang, Sandy Walsh Unjuk Gigi di Buriram United
-
Danantara Tunjuk Ajudan Prabowo jadi Komisaris Waskita Karya
-
Punya Delapan Komisaris, PT KAI Jadi Sorotan Danantara
-
5 Rekomendasi HP Tahan Air Murah Mulai Rp2 Jutaan Terbaik 2025
Terkini
-
Dari Kurir Jadi Juragan! Dua Warga Bandung Raup Omzet Ratusan Juta
-
KRL Lumpuh Total Dihantam Gempa Bekasi: 5 Fakta Menegangkan di Balik Normalisasi Cepat
-
Cerita di Balik Layar Pemulihan KRL Usai Gempa Bekasi: Hujan Deras Tak Hentikan Kami
-
Warisan Proyek Mangkrak di Meja Dedi Mulyadi, Sanggupkah Akhiri Kutukan 10 Tahun TPPAS Lulut Nambo?
-
Jangan Sampai Terlewat! Ini Jadwal dan Cara Daftar Jabar Media Summit 2025