SuaraJabar.id - Seorang Warga Ciamis bernama Dadang tak menyangka bakal menemukan tunas kelapa aneh dan unik saat mencari bahan bonsai di hutan.
Tunas kelapa yang ditemukan warga Desa Winduraja, Kecamatan Kawali, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat itu bercabang empat.
Tunas kelapa yang didapatnya memiliki empat cabang, namun ketinggian setiap cabangnya berbeda.
“Tunas kelapa unik ditemukan di kebun dan kini sudah diletakkan dalam pot bunga,” katanya, Senin (27/6/2022).
Dadang menuturkan, ia akan merawat tunas kelapa yang unik tersebut dengan baik.
“Saya memang gemar tanaman yang bagus untuk bonsai termasuk yang aneh dan unik untuk dijadikan koleksi,” katanya.
Sementara itu, tunas kelapa yang ditemukan oleh warga Winduraja tersebut bisa terjadi karena berbagai faktor.
Apabila tumbuh subur dengan baik, harga jualnya bisa mencapai puluhan juta hingga ratusan juta rupiah.
Di lain tempat, pria asal Banjar Petapan Kaja, Desa Pergung, Kecamatan Mendoyo Jembrana Bali, I Gede Sugiana (40) sukses mengembangkan usaha jual beli bonsai. Padahal awalnya ia hanya sebagai kolektor dan pecinta bonsai, saat pandemi justru hal ini malah membuahkan hasil.
Baca Juga: Surga Tersembunyi di Selatan Cianjur Ini Siap Jadi Objek Wisata Baru
Tak hanya menekuni bonsai, ia juga memiliki keahlian mengukir pasir laut dan pasir Karangasem yaitu sos (tukang ukir pasir).
Dituturkan I Gede Sugiana bahwa hobinya mengoleksi bonsai ini ia lakukan di waktu senggang dan ternyata membuahkan hasil. Selain itu juga memiliki nilai jual yang cukup lumayan.
Beberapa koleksi yang dimiliki terdiri dari bonsai pohon Boni, pohon loa, pohon Perengut, pohon Kelapa dan masih banyak 20 jenis pohon yang dikoleksinya.
"Bagi pecinta dan pengkoleksi bonsai tentu jenis tanaman itu banyak yang melirik. Bahkan perawatan seperti tanaman buah antara lain pupuk urea, pupuk MPK, dan organik. Dan juga persentase nasi basi yang direndam air dan dicampur kotoran kambing. Itu justru menghasilkan upaya yang optimal dari pohon tersebut," ungkapnya beberapa waktu lalu.
Berita Terkait
-
Fantastis, Dugaan Korupsi Tunjangan Perumahan DPRD Indramayu Rugikan Negara Rp 16,8 Miliar
-
Proyek Mal Mewah di Kelapa Gading Digerebek, 14 WNA China Kepergok Jadi Kuli Bangunan
-
Bantah Bullying! Gubernur DKI Ungkap Motif Ledakan di SMAN 72: Ternyata Ini Pemicunya
-
Kelapa Jadi Wajah Rasa Indonesia, Rahasia di Balik Lezatnya Kuliner Nusantara
-
Kasus Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Satu Siswa Ditetapkan Jadi Tersangka
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- Biodata dan Pendidikan Gus Elham Yahya yang Viral Cium Anak Kecil
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Pakar Kebijakan Publik Kritik MK: Polisi dan Kementerian Sama-Sama Sipil
-
AKPI Tawarkan Solusi UU Kepailitan Baru untuk Sukseskan Perampingan BUMN Era Prabowo
-
Kronologi Lengkap Pembunuhan Sadis di Tol Jagorawi
-
Penampakan Tali Jemuran Merah Jadi Saksi Bisu Maut Driver Taksi Online di Tol Jagorawi
-
Horor di Tol Jagorawi! Pembunuh Sopir Taksi Online Apes Mobil Mogok, Ditangkap di Makam Keramat