Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Selasa, 28 Juni 2022 | 11:10 WIB
Tunas kelapa bercabang empat yang ditemukan warga Desa Winduraja, Kecamatan Kawali, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. [HR Online/Istimewa]

SuaraJabar.id - Seorang Warga Ciamis bernama Dadang tak menyangka bakal menemukan tunas kelapa aneh dan unik saat mencari bahan bonsai di hutan.

Tunas kelapa yang ditemukan warga Desa Winduraja, Kecamatan Kawali, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat itu bercabang empat.

Tunas kelapa yang didapatnya memiliki empat cabang, namun ketinggian setiap cabangnya berbeda.

“Tunas kelapa unik ditemukan di kebun dan kini sudah diletakkan dalam pot bunga,” katanya, Senin (27/6/2022).

Baca Juga: Surga Tersembunyi di Selatan Cianjur Ini Siap Jadi Objek Wisata Baru

Dadang menuturkan, ia akan merawat tunas kelapa yang unik tersebut dengan baik.

“Saya memang gemar tanaman yang bagus untuk bonsai termasuk yang aneh dan unik untuk dijadikan koleksi,” katanya.

Sementara itu, tunas kelapa yang ditemukan oleh warga Winduraja tersebut bisa terjadi karena berbagai faktor.

Apabila tumbuh subur dengan baik, harga jualnya bisa mencapai puluhan juta hingga ratusan juta rupiah.

Di lain tempat, pria asal Banjar Petapan Kaja, Desa Pergung, Kecamatan Mendoyo Jembrana Bali, I Gede Sugiana (40) sukses mengembangkan usaha jual beli bonsai. Padahal awalnya ia hanya sebagai kolektor dan pecinta bonsai, saat pandemi justru hal ini malah membuahkan hasil.

Baca Juga: PenangananStunting di Jabar Tetap Skala Prioritas

Tak hanya menekuni bonsai, ia juga memiliki keahlian mengukir pasir laut dan pasir Karangasem yaitu sos (tukang ukir pasir).

Dituturkan I Gede Sugiana bahwa hobinya mengoleksi bonsai ini ia lakukan di waktu senggang dan ternyata membuahkan hasil. Selain itu juga memiliki nilai jual yang cukup lumayan.

Beberapa koleksi yang dimiliki terdiri dari bonsai pohon Boni, pohon loa, pohon Perengut, pohon Kelapa dan masih banyak 20 jenis pohon yang dikoleksinya.

"Bagi pecinta dan pengkoleksi bonsai tentu jenis tanaman itu banyak yang melirik. Bahkan perawatan seperti tanaman buah antara lain pupuk urea, pupuk MPK, dan organik. Dan juga persentase nasi basi yang direndam air dan dicampur kotoran kambing. Itu justru menghasilkan upaya yang optimal dari pohon tersebut," ungkapnya beberapa waktu lalu.

Load More