SuaraJabar.id - Kisah sedih dan pilu harus dialami Dinda Monalisa (24), warga Kelurahan Cibabat, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi. Tubuhnya kini masih tak berdaya usai mengalami insiden kecelakaan mengerikan.
Ia mengalami kecelakaan lalu lintas pada pada Desember 2021 di Jalan Amir Machmud, Kota Cimahi. Kedua kakinya belum bisa digunakan untuk berjalan karena terluka parah usai dilindas truk yang menabraknya, yang membuatnya hanya bisa terbujur kaku di tempat tidur.
"Tapi penabrak itu enggak kasih biaya pengobatan sampai selesai, alasannya cuma mitra perusahaan, buka pegawai," terang Dinda saat dihubungi Suara.com pada Rabu (29/6/2022).
Imbasnya, ia tak bisa bekerja untuk sementara. Padahal Dinda merupakan tulang punggung keluarga. Jalan cepat pun ditempuhnya dengan meminjam uang kepada rentenirrentenir untuk biaya pengobatan biaya kehidupan sehari-hari.
Baca Juga: Video Viral Kejinya Rentenir Tagih Utang: Tendang Pintu, Ibu-ibu di Dalamnya Langsung Lemas
"Waktu itu butuh uang cepat untuk berobat, jadi terpaksa pinjam ke rentenir," ucap Dinda.
Namun, pinjaman itu berbuntut panjang. Dinda dan keluarganya kini selalu dihantui rentenir lantaran
belum juga bisa melunasi utangnya. Sampai akhirnya memutuskan menjual rumahnya demi melunasi utang dan masih biaya berobat.
Rumahnya yang hendak dijual berada di Jalan Sukawargi, Gang Mamaduki, RT 02/13, Kelurahan Cibabat, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi. Dinda mematok harga Rp 250 juta untuk rumah sederhana miliknya.
"Iya mau dijual rumahnya, karena sedang butuh uang untuk bayar utang akhir bulan ini. Agak besar juga jumlahnya, dan saya juga butuh buat sehari-hari," ujar Dinda.
Selama tak bisa bekerja, Dinda yang saat ini tinggal bersama ibu dan seorang adiknya bergantung pada pekerjaan sampingan sang adik sebagai guru les. Terkadang ia juga dibantu temannya yang rutin membuka donasi.
Baca Juga: Hindari Rentenir, Nasabah ini Malah Terciduk Lagi Bersembunyi di Bawah Kolong Meja
"Adik masih kuliah semester 4, sambil kerja juga buat bantu biaya sehari-hari. Terus ada teman juga yang kadang bantu dari donasi, kalau enggak dari situ ya darimana lagi," tutur Dinda.
Belum lagi masa penyembuhan luka dan kakinya yang patah masih membutuhkan waktu lama. Ia mesti menjalani fisioterapi di RSUD Cibabat Kota Cimahi agar bisa segera beraktivitas kembali.
"Masih butuh waktu cukup lama buat sembuh. Kaki kiri alhamdulillah sudah bisa digerakkan, kalau kaki kanan baru terbentuk lagi ototnya. Jadi sekarang yang hanya bisa di atas kasur saja," ujar Dinda.
Jika rumahnya nanti laku terjual, Dinda mengatakan bakal langsung melunasi utangnya. Sementara sisa uangnya akan digunakan untuk mengontrak rumah dan pegangan untuk kebutuhan sehari-hari.
"Mudah-mudahan ada yang mau beli rumahnya karena memang butuh banget. Kalau masalah tinggal dimana setelah terjual, ya paling ngontrak dulu. Nanti sisa uangnya buat berobat dan biaya adik lanjut kuliah," kata Dinda.
Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki
Berita Terkait
Terpopuler
- Istri Menteri UMKM Bukan Pejabat, Diduga Seenaknya Minta Fasilitas Negara untuk Tur Eropa
- Asisten Pelatih Liverpool: Kakek Saya Dulu KNIL, Saya Orang Maluku tapi...
- 3 Kerugian AFF usai Menolak Partisipasi Persebaya dan Malut United di ASEAN Club Championship
- Pengganti Elkan Baggott Akhirnya Dipanggil Timnas Indonesia, Jona Giesselink Namanya
- Berapa Harga Sepatu Hoka Asli 2025? Cek Daftar Lengkap Model & Kisaran Harganya
Pilihan
-
Mengenal Klub Sassuolo yang Ajukan Tawaran Resmi Rekrut Jay Idzes
-
Kata-kata Jordi Amat Usai Gabung ke Persija Jakarta
-
7 Rekomendasi Merek AC Terbaik yang Awet, Berteknologi Tinggi dan Hemat Listrik!
-
Daftar 7 Sepatu Running Lokal Terbaik: Tingkatkan Performa, Nyaman dengan Desain Stylish
-
Aura Farming Anak Coki Viral, Pacu Jalur Kuansing Diklaim Berasal dari Malaysia
Terkini
-
Piala Presiden 2025: Polda Jabar Terjunkan 2.632 Personel, Libatkan Jibom Amankan Si Jalak Harupat
-
8 Link DANA Kaget 3 Juli 2025, Segera Klaim Saldo DANA Gratis Hingga Rp500 Ribu
-
Welas Asih Nama Baru RSUD Al-Ihsan, Dedi Mulyadi Beberkan Maksud di Baliknya
-
Gempa Frekuensi Rendah di Tangkuban Parahu Tembus Rekor: Aktivitas Masih Normal
-
Hadapi Ancaman Sesar Aktif, Warga Kabandungan Dilatih Penyelamatan Diri dari Gempa Bumi