SuaraJabar.id - Temuan ladang ganja di Gunung Karuhun perbatasan Kabupaten Sukabumi dan Cianjur, Jawa Barat bikin geger masyarakat. Temuan ladang ganja ini sendiri merupakan laporan dari warga Gegerbitung.
Lokasi temuan ganja ini sendiri berada di wilayah administrasi Kampung Pasirleneng Desa Cimenteng, Kecamatan Campaka Kabupaten Cianjur.
Anggota kepolisian dari Polsek Gegerbitung memiliki cerita tersendiri saat ladang ganja itu mereka temukan berkat laporan dari warga.
Kanit Reskrim Polsek Gegerbitung, Bripka Yadi Supriyadi menceritakan bahwa ladang ganja itu pertama kali ditemukan warga.
Warga kemudian membawa contoh daun ganja dari ladang tersebut ke Polsek Gegerbitung. Menurut Bripka Yadi, warga yang melapor membawa beberapa lembar daun ganja.
Warga menunjukkan daun ganja itu kepada polisi di Polsek Gegerbitung. Untuk memastikan daun yang dibawa oleh warga adalah daun ganja, polisi saat itu menggunakan metode membakar. Karena akan butuh waktu jika harus mendatangi lokas temuan ladang ganja itu.
"Dari bentuknya kami yakin itu daun ganja, tapi untuk memastikan harus dibawa ke lap. Prosesnya tentu lama, jadi kami bakar saja selembar daunnya. Pertimbangan kami jika memang tercium bau ganja, maka kami harus cepat ke lokasi temuannya. Dan benar aroma daun itu setelah dibakar adalah ganja," kata Bripka Yadi mengutip dari Sukabumiupdate--jaringan Suara.com
Pada proses selanjutnya kata Yadi, Kapolsek Gegerbitung Iptu Erman dan Kapolres Sukabumi AKBP Dedy Darmawangsa berkoordinasi, Bripka Yadi dan aparat kepolisian lainnya lalu bergerak menuju TKP.
Dikatakan Yadi bahwa ia bersama dua persenel Polsek Gegerbitung bersama warga pada Minggu petang turun ke TKP. Meski terbilang nekat, menurutnya itu adalah perintah atasan dan ia juga khawatir bahwa nantinya ladang tersebut sudah tidak ada.
Baca Juga: 5 Fakta Ladang Ganja Ditemukan di Tanah Perhutani Cianjur, Pemilik Diburu
Perjalanan menuju lokasi ladang ganja cukup berat. Aparat kepolisian harus menyebrangi hulu sungai Cimandiri yang saat itu meluap karena hujan deras.
"Kurang lebih tiga jam perjalanan, akhirnya kami menemukan spot pertama yang ditanami ganja. Posisinya jauh dari jalan setapak. Lokasinya sudah dibuka seperti tegalan kecil. Ditanam diantara kapol dan pisang, kami menemukan kurang lebih 10 batang yang ditanam berjejer, ketinggiannya bervariasi," ungkap Yadi.
Dijelaskan Yadi bahwa saat akan meninggalkan lokasi, ia dan timnya sempat mendengar suara gonggongan anjing. Mereka menduga bahwa anjing tersebut milik dari pemilik ladang ganja tersebut.
"Kami bergerak turun setelah memastikan laporan warga benar dan mengamankan sampel barang bukti. Saat turun terdengar gonggongan anjing dari atas, kami menduga itu peliharaan sindikat ladang Ganja itu. Kami memilih mengamankan diri secepatnya. Keselamatan anggota dan warga lebih penting saat itu, walaupun kami juga membekali diri dengan senjata api," ungkap Yadi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Cirebon Darurat! Banjir Rendam 22 Desa, Lebih dari 6.500 Warga Terdampak
-
Rute Eksotis Jakarta-Cianjur Batal Dilayani KA Jaka Lalana, Ternyata Ini Penyebabnya
-
Iwan Suryawan Minta Pejabat Jabar Gugurkan Cuti Massal Nataru, Prioritaskan Siaga Cuaca Ekstrem
-
Pemberdayaan Perempuan Jadi Kunci BRI untuk Menaikkelaskan UMKM
-
Bye-bye Macet Limbangan! Target Tuntas Tol Cigatas Tembus Garut-Tasik 2027