SuaraJabar.id - Harga daging sapi di pasar tradisional di Kota Cimahi masih stabil menjelang Idul Adha. Begitupun pasokan yang dipastikan aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Namun ketersediaan yang melimpah ternyata tidak diimbangi dengan penjualan. Para pedagang mengeluhkan lesunya penjualan daging sapi akhir-akhir ini. Mereka menduga penyebabnya adalah wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Kondisi tersebut dialami Rina (42) salah seorang penjual daging sapi di Pasar Atas Baru, Kota Cimahi. Ia mengaku penjualannya mengalami penurunan dalam sepekan terakhir.
"Iya ada penurunan, sekarang lagi lesu penjualannya. Padahal harganya masih stabil, belum naik," ujar Rina kepada Suara.com pada Jumat (1/7/2022).
Biasanya, ungkap Rina, dalam sehari ia bisa menjual daging sapi hingga 50 kilogram. Namun dalam sepekan ini menurun hingga 50 persen.
"Padahal harganya masih normal Rp 130 ribu per kilogram. Kemudian kan kunjungan ke pasar belum pulih, sekarang jam 12 siang udah sepi," sebutnya.
Menurut Rina, salah satu penyebab lesunya penjualan daging sapi menjelang Idul Adha ini dikarenakan merebaknya wabah PMK, sehingga membuat konsumen khawatir terkait kesehatan dagingnya.
Padahal, tegas dia, daging sapi yang dijualnya bersama pedagang lain di pasar tradisional dipastikan sehat dan tidak terkena penyakit.
"Kalau daging yang dijual harus sehat. Kemudian kan daging yang kena PMK juga aman buat dikonsumsi kalau udah sembuh," tegas Rina.
Baca Juga: Polisi Mengamankan Pikap Berisi Daging Sapi Diduga Tak Layak Konsumsi di Jember
Faktor lainnya menurut Rina saat ini kondisi keuangan masyarakat lebih memprioritaskan untuk kebutuhan anak masuk sekolah.
"Bentrok juga kan sama anak masuk sekolah. Jadi mungkin daripada beli daging mending buat biaya anak dulu," tuturnya.
Kepala Dinas Perdagangan Koperasi UMKM dan Perindustrian (Disdagkoperind) Kota Cimahi, Dadan Darmawan tak menampik hal tersebut. Berdasarkan laporan yang diterimanya, memang ada penurunan penjualan untuk daging.
"Cuma kelihatannya pembeli yang agak berkurang. Kalau melihat kondisi memang yang lebih sepi di sektor daging-dagingan," kata Dadan.
Menurutnya, wabah PMK sedikitnya membuat konsumen khawatir untuk membeli daging. Padahal, ia memastikan daging yang terkena wabah PMK aman untuk dikonsumsi.
"Mungkin ada kekhawatiran dari konsumen melihat maraknya wabah PMK," ucap Dadan.
Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki
Berita Terkait
Terpopuler
- Pendidikan Gustika Hatta, Pantas Berani Sebut Indonesia Dipimpin Penculik dan Anak Haram Konstitusi
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Putrinya Bukan Darah Daging Ridwan Kamil, Lisa Mariana: Berarti Anak Tuyul
Pilihan
-
Heboh Warga Solo Dituduh Buron 14 Tahun, Kuasa Hukum Tak Habis Pikir: Padahal di Penjara
-
7 Rekomendasi HP Gaming Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Agustus 2025, Murah Performa Lancar
-
Neraca Pembayaran RI Minus Rp109 Triliun, Biang Keroknya Defisit Transaksi Berjalan
-
Kak Ros dan Realita Pahit Generasi Sandwich
-
Immanuel Ebenezer: Saya Lebih Baik Kehilangan Jabatan
Terkini
-
Duel Parang Maut di Jasinga: WS Tewas dengan Luka 20 Cm Tembus Paru-paru, AF Jadi Tersangka
-
Kematian WS: Dari Ejekan di Lapangan Bola Jasinga, Berakhir Maut di Ujung Parang
-
IHR-Merdeka Cup 2025, Penonton Bakal Nikmati Kejuaraan Berkuda di Track Tepi Pantai Pangandaran
-
Dari Kurir Jadi Juragan! Dua Warga Bandung Raup Omzet Ratusan Juta
-
KRL Lumpuh Total Dihantam Gempa Bekasi: 5 Fakta Menegangkan di Balik Normalisasi Cepat