SuaraJabar.id - Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, menyebut produksi sampah di daerah tersebut mencapai 1.200 ton per hari. Penanganannya masih terdapat kendala di lapangan, sehingga perlu dilakukan pemilahan serta dibentuk bank sampah di setiap desa.
"Produksi sampah di daerah kami per hari itu mencapai 1.200 ton," kata Kepala DLH Kabupaten Cirebon Iwan Ridwan Hardiawan di Cirebon, Sabtu (2/7/2022).
Iwan mengatakan, jumlah tersebut tentu terbilang banyak, perlu pengelolaan yang memadai, karena ada beberapa kendala dihadapi dan membuat pengangkutannya tidak maksimal.
"Seperti terjadi di wilayah timur Kabupaten Cirebon, di mana terdapat kendala yang mengharuskan petugas hanya bisa mengangkut satu kali, karena masyarakat tidak berkenan, ketika melebihi jam satu siang," ujarnya.
Untuk itu, lanjut Iwan, perlu adanya kesadaran bersama oleh masyarakat, agar permasalahan sampah di Kabupaten Cirebon, bisa teratasi secara maksimal.
Salah satunya, kata Iwan, dengan memilih dan memilah sampah, agar tidak semuanya dibuang, karena dari sampah itu juga bisa menjadi rupiah.
Iwan menambahkan, pihaknya sudah melakukan berbagai langkah dalam menangani permasalahan sampah ini, di antaranya pembentukan bank sampah yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat luas.
"Saat ini bank sampah memang baru aktif di lingkungan pegawai Dinas Lingkungan Hidup saja. Tetapi, kita juga sudah ada Bank Sampah Induk (BSI), yang dapat menerima hasil dari bank sampah unit," tuturnya.
Untuk itu, kata Iwan, setiap desa di Kabupaten Cirebon harus dapat membentuk bank sampah unit, agar permasalahan sampah tidak menjadi persoalan yang tidak ada solusinya.
"Oleh karena itu, kami berharap setiap desa membentuk bank sampah unit agar masyarakat bisa ikut menabung di bank sampah," katanya.
Selain itu masyarakat juga bisa memanfaatkan pegiat lingkungan hidup saat mempunyai sampah yang masih memiliki nilai ekonomi.
Sebagai contoh, banyak pegiat kesenian yang memanfaatkan limbah rumah tangga untuk diolah menjadi suatu barang yang bernilai lebih tinggi dari sekadar sampah.
"Sejauh ini banyak juga yang memanfaatkan limbah rumah tangga untuk dijadikan kerajinan tangan. Masyarakat yang sudah memilah sampah bisa menghubunginya untuk menjual limbah yang dimiliki," ujar Iwan. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Rute Eksotis Jakarta-Cianjur Batal Dilayani KA Jaka Lalana, Ternyata Ini Penyebabnya
-
Iwan Suryawan Minta Pejabat Jabar Gugurkan Cuti Massal Nataru, Prioritaskan Siaga Cuaca Ekstrem
-
Pemberdayaan Perempuan Jadi Kunci BRI untuk Menaikkelaskan UMKM
-
Bye-bye Macet Limbangan! Target Tuntas Tol Cigatas Tembus Garut-Tasik 2027
-
BRI Perkuat Pembangunan Infrastruktur Nasional Lewat Pembiayaan Flyover Sitinjau Lauik