SuaraJabar.id - Air di Situ Ciburuy, Kabupaten Bandung Barat berubah warna menjadi hitam pekat dan berbau tak sedap. Diduga, air di situ legendaris itu tercemar oleh limbah.
Merespon perubahan warna air di Situ Ciburuy, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) bakal terjun ke Situ Ciburuy untuk melakukan sejumlah langkah.
Langkah pertama yakni mengambil sampel air untuk mengetahui kadar limbah dalam air atau Biological Oxygen Demand (BOD) dan Chemical Oxygen Demand (COD). Jika benar ternyata ada indikasi limbah, baru ditelusuri sumber daya.
"Kita segera terjunkan petugas untuk ambil sampel air. Nanti dari sana baru diketahui apa penyebabnya," kata Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (P2KL) DLH KBB, Idad Saadudin, Jumat (15/6/2022).
Baca Juga: Semen Gresik Genjot Thermal Subtitusi Rate, Manfaatkan Limbah Sebagai Energi Alternatif
Diketahui, air Situ Ciburuy mendadak berubah warna hitam dan bau menyengat sejak 5 hari terakhir. Aroma bau dari air itu tersebar di 4 RW itu yakni RW 7, 8, 13 dan 14 Desa Ciburuy.
Meski begitu, DLH Bandung Barat mengaku belum mendapat laporan dari masyarakat terkait kondisi air Situ Ciburuy menjadi hitam.
"Jadi harus dilihat dulu tidak bisa diprediksi oleh kita (penyebabnya). Jadi sampelnya harus dicek dulu baru bisa diketahui apa penyebabnya dan dari mana kemungkinan sumber pencemarannya," ujar Idad.
Idad menjelaskan, kawasan Situ Ciburuy terbagi menjadi dua, danau yang sudah lama terbentuk yakni danau yang kini sedang direvitalisasi oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan danau baru yang berada di sebelah barat Situ Ciburuy lama.
Di dua kawasan itu juga terdapat sejumlah perusahaan pabrik kapur, marmer, paralon dan beberapa industri lainnya.
Baca Juga: Kali Gandekan Kota Magelang Tercemar Limbah, Ratusan Kilogram Ikan Ternak Mati Keracunan
"Di sekitar Ciburuy memang ada (pabrik). Seperti pabrik kapur dan marmer, nah pabriknya yang mana. Jadi akan dipastikan dulu dari pabrik atau dari warga. Kita enggak tahu dari mana," tuturnya.
Berita Terkait
-
Emiten Kemasan Ini Punya Fasilitas Pabrik Hybrid Terbaru
-
Transisi Energi Bersih Tanpa Korbankan Hutan, Warga Skouw Sae Kumpulkan Limbah Kayu untuk PLTU
-
Mengubah Fast Fashion Menjadi Fashion yang Berkelanjutan: Langkah yang Perlu Dilakukan
-
Tingkat Daur Ulang Global Anjlok, Konsumsi Material di Dunia Kian Tak Terkendali
-
Nissan Berencana Tutup Pabrik di Jepang Demi Selamatkan Operasional Perusahaan
Terpopuler
- Pencipta Lagu Tagih Royalti ke Penyanyi, Armand Maulana: Padahal Dulunya Memohon Dinyanyikan
- Beda Timnas Indonesia dengan China di Mata Pemain Argentina: Mereka Tim yang Buruk
- Riko Simanjuntak Dikeroyok Pemain Persija, Bajunya Hampir Dibuka
- Simon Tahamata Kasih Peringatan Program Naturalisasi Pemain Timnas Indonesia Terancam Gagal
- Ketegaran Najwa Shihab Antar Kepergian Suami Tuai Sorotan: Netizen Sebut Belum Sadar seperti Mimpi
Pilihan
-
Profil Pembeli SPBU Shell di Seluruh Indonesia: Citadel dan Sefas
-
Bareskrim Nyatakan Ijazah SMA dan Kuliah Asli, Jokowi: Ya Memang Asli
-
Gaji Dosen di Indonesia vs Malaysia vs Singapura, Negeri Ini Paling Miris!
-
Bimo Wijayanto Dipilih Prabowo Jadi Bos Pajak Baru, Sri Mulyani: Yang Tabah Pak Suryo!
-
Sah! Sri Mulyani Lantik Bimo Wijayanto dan Djaka Budi Utama jadi Bos Pajak dan Bea Cukai
Terkini
-
Kadis Dinsos Bogor: PSK Enggak Perlu Dikirim ke Sukabumi atau Cirebon, Kita Tampung Sendiri
-
Cianjur Selatan Segera Mekar! Bupati Wahyu Genjot Pembangunan Syarat DOB
-
Blue Matter Trio dan Kinematics Juarai The 5th Papandayan International Jazz Competition 2025
-
Didukung KUR BRI, Pengusaha Sleman Ini Sukses Sulap Kelor Jadi Olahan Pangan Berkhasiat
-
Modus Baru Peredaran Narkoba Terbongkar di Bandara SIM, AG Asal Bogor Bawa 1 Kg Sabu