SuaraJabar.id - Penurunan kualitas dan langkanya singkong lokal membuat para perajin tapioka di Kabupaten Bandung Barat (KBB) merana. Usaha mereka semakin terpuruk setiap tahunnya.
Salah satunya dialami Amir (60), salah satu perajin tepung kanji asal Kampung Cibitung RT 01/14, Desa Cirawamekar, Kecamatan Cipatat, KBB. Ia
Amir menilai, singkong yang ada saat ini kualitasnya tak sebaik tahun-tahun sebelumnya.
Menurutnya, Dari satu ton singkong, paling bagus bisa menghasilkan 2,5 kwintal. Padahal, dua tahun sebelumnya atau sebelum pandemi COVID-19, dari jumlah yang sama bisa menghasilkan 5 kwintal tepung tapioka atau kanji.
"Kualitas singkong tiap tahun main menurun. Dari pada tepung lebih banyak jadi ampasnya," kata Amir pada Sabtu (30/7/2022).
Baca Juga: Krisis Keuangan Ancam Tenaga Honorer, DPRD Bandung Barat Kasih Opsi Ini
Akibat penurunan kualitas dan kuantitas singkong lokal itu, Amir dan sejumlah pengrajin tapioka lainnya harus mendatangkan jenis umbi-umbian itu dari daerah lainseperti Sukabumi, Cianjur, dan Subang.
Hal tersebut tentunya berdampak terhadap biaya operasional yang membengkak. "Di Bandung Barat singkong sedang sulit. Saya beli dari Sukabumi. Resikonya mesti keluarkan biaya besar untuk angkut barang. Kalau pun dapat untung, jatuhnya cuma tipis," ungkap Amir.
Amir telah terjun menjadi perajin tempung kanji sejak tahun 1995. Menurutnya, kondisi tersebut harus jadi perhatiab bagi pihak-pihak terkait untuk menghadirkan solusi. Misalnya, menggalakkan kembali perkebunan singkong.
Sebab jika tidak segera ada solusinya, maka para pengrajin tepung di wilayahnya terancam gulung tikar. Di wilayahnya, terang dia, kini hanya tersisa sekitar enam perajin tepung kanji saja kekinian.
"Di Cirawamekar ini dulu banyak sekali pabrik tepung, sekarang tinggal 6 orang karena gak ada bahan baku, kualitasnya turun, serta cuaca tak menentu jadi jemur tepung sulit kering," terang Amir.
Baca Juga: Peneliti Ungkap Potensi Gempa Besar di Bandung Barat Akibat Sesar Lembang dan Cimandiri
Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki
Berita Terkait
Terpopuler
- Istri Menteri UMKM Bukan Pejabat, Diduga Seenaknya Minta Fasilitas Negara untuk Tur Eropa
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas MPV 1500cc: Usia 5 Tahun Ada yang Cuma Rp90 Jutaan
- 5 Rekomendasi Pompa Air Terbaik yang Tidak Berisik dan Hemat Listrik
- Diperiksa KPK atas Kasus Korupsi, Berapa Harga Umrah dan Haji di Travel Ustaz Khalid Basalamah?
- 5 AC Portable Mini untuk Kamar Harga Rp300 Ribuan: Lebih Simple, Dinginnya Nampol!
Pilihan
-
Aura Farming Anak Coki Viral, Pacu Jalur Kuansing Diklaim Berasal dari Malaysia
-
Breaking News! Markas Persija Jakarta Umumkan Kehadiran Jordi Amat
-
Investor Ditagih Rp1,8 Miliar, Ajaib Sekuritas Ajak 'Damai' Tapi Ditolak
-
BLT Rp600 Ribu 'Kentang', Ekonomi Sulit Terbang
-
Usai Terganjal Kasus, Apakah Ajaib Sekuritas Aman Buat Investor?
Terkini
-
Piala Presiden 2025: Polda Jabar Terjunkan 2.632 Personel, Libatkan Jibom Amankan Si Jalak Harupat
-
8 Link DANA Kaget 3 Juli 2025, Segera Klaim Saldo DANA Gratis Hingga Rp500 Ribu
-
Welas Asih Nama Baru RSUD Al-Ihsan, Dedi Mulyadi Beberkan Maksud di Baliknya
-
Gempa Frekuensi Rendah di Tangkuban Parahu Tembus Rekor: Aktivitas Masih Normal
-
Hadapi Ancaman Sesar Aktif, Warga Kabandungan Dilatih Penyelamatan Diri dari Gempa Bumi