SuaraJabar.id - Peristiwa tak terduga terjadi di Bumi Perkemahan Kampung Bungur, Desa Jalatrang, Kecamatan Cipaku, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.
Empat anak Pramuka peserta Lomba Tingkat (LT) 2 Pramuka Kwartir Ranting (Kwaran) Kecamatan Cipaku mengalami kesurupan saat kegiatan tengah berlangsung.
Ketua pelaksanaan LT2 Pramuka Kwaran Kecamatan Cipaku, Kabupaten Ciamis, Nurjamil, membenarkan adanya empat anak peserta yang alami kesurupan.
Nurjamil menuturkan, berdasarkan dari salah seorang guru pembina, keempat orang tersebut merupakan peserta LT2 dari tingkat sekolah dasar.
“Empat anak SD itu mengalami kesurupan, setelah ada seekor ular hitam yang masuk ke dalam tenda. Kemudian guru pembinanya membunuh ular tersebut,” tuturnya, Senin (1/8/2022).
Lanjut Nurjamil, keempat orang siswa yang kesurupan bisa kembali normal atau kondisi seperti sedia kala. Hal tersebut setelah ada penanganan oleh orang pintar.
“Anak yang alami kesurupan itu terjadi pada Sabtu (30/7/2022) atau malam Minggu, sekitar pukul 18.00 WIB,” ucapnya.
Sementara berdasarkan informasi yang beredar di masyarakat, Kampung Bungur memang kental dengan cerita mistisnya. Bahkan ada lokasi yang tidak boleh peserta kemah gunakan untuk mendirikan tenda.
Ketua Kwaran Kecamatan Cipaku, Yus Sudia mengatakan, cerita mistis sebagaimana yang beredar dari mulut ke mulut memang benar adanya.
Baca Juga: Status PPPK Tak Jelas, Ribuan Guru Honorer di Kota Padang Mengadu ke DPRD
Bahkan, berbagai cara dan upaya untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan telah pihaknya lakukan.
“Terkait adanya peserta yang kesurupan, berdasarkan tim medis karena faktor kelelahan dan belum makan,” jelas Yus Sudia, Senin (1/8/2022).
Hal senada dikatakan Elan, warga setempat. Menurut Elan, tidak sedikit orang yang mengatakan bahwa lokasi bumi perkemahan itu kental dengan cerita mistis.
Menurutnya, kejadian 4 anak yang mengalami kesurupan memang hal yang wajar. Terlebih tidak jauh dari lokasi perkemahan ada tempat pemakaman umum.
“Namun terlepas benar dan tidaknya, yang terpenting jangan melemahkan atau menghilangkan keimanan dan akidah,” ujarnya.
Berita Terkait
-
MAN 1 Yogyakarta Fasilitasi Sosialisasi TKA 2025
-
Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
-
Viral Brutal! Anak Polisi Hajar Wakil Kepsek di Ruang BK SMA Sinjai, Ayah Hanya Menonton?
-
DPR Ingatkan Program Revitalisasi Sekolah Jangan Hanya Buat Gedung Mewah: Guru Juga Harus Sejahtera
-
Kampung Kuta, Salah Satu Penjaga Hutan Adat Terakhir di Jawa Barat
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Awal Mula Kasus Dugaan Korupsi Perumda Tirtawening Bandung
-
Detik-detik Mencekam di Cianjur, Niat Melerai Justru Jadi Petaka
-
Kontroversi Makanan Bergizi Gratis: Tanggung Jawab Siapa Jika Ada Korban?
-
Kenapa Banyak Korban PHK di Jawa Barat? Ini Jawaban Dedi Mulyadi
-
4 Poin Tamparan Dedi Mulyadi: Lupakan Luar Negeri, Ini PR Kepala Daerah di Jabar!