Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S | Sekar Anindyah Lamase
Kamis, 18 Agustus 2022 | 17:48 WIB
Ilustrasi pembunuhan. [Berita Jatim]

SuaraJabar.id - Seorang purnawirawan TNI, Letkol Inf Purn H Muhammad Mubin dikabarkan tewas usai diduga ditusuk oleh seorang pemilik toko karena masalah parkir.

Berita duka tersebut diketahui dari unggahan akun Anggota DPR Ahmad Sahroni (@ahmadsahroni88) di jejaring media sosial Instagram.

Dalam unggahan tersebut, Sahroni menyematkan foto terduga pelaku dan korban pembunuhan yang terluka dengan darah bercucuran.

Sementara dalam caption foto, Sahroni mengabarkan bahwa Mubin tewas ditusuk oleh terduga seorang pemilik toko bernama Aseng.

Baca Juga: Tanggapi Kecaman, Sahroni Komisi III Nilai Keppres HAM Jokowi Tidak Jelek, Justru Jadi Pelengkap Proses Hukum yang Ada

"Letkol Inf Purn H Muhammad Mubin ( Akmil ‘82, terakhir Dandim Tarakan, pensiun dini, kerja di Pertamina dan sudah pensiun di Pertamina) telah dibunuh oleh Aseng Pemilik toko di Lembang tanggal 16 Agustus sekitar jam 08.15," tulis Sahroni di caption dikutip SuaraJabar.id, Kamis (18/08/2022).

Melansir keterangan Sahroni, kronologi kejadian bermula ketika Mubin yang bekerja sebagai seorang sopir di perusahaan Meubel mengantar anak bosnya sekolah TK saat pagi hari.

Mubin yang hendak menyebrangkan anak bosnya ke TK seberang jalan pun memarkirkan kendaraannya sejenak di depan toko milik Aseng.

"Aseng marah-marah karena parkir di depan tokonya dan menusuk Ltk M Mubin yang berada di dalam mobil, kemudian Ltk M Mubin menjalankan mobil untuk minta pertolongan, karena darah banyak yang keluar akhirnya dia meninggal dunia," terang Sahroni.

Sahroni sempat menyebut Polsek setempat melakukan upaya untuk merekayasa kejadian.

Baca Juga: Niat Baik Ingin Melerai Teman, Fauzi Justru Kena Belati Seorang Jukir di Banjarbaru

Hal itu diduga dengan meminta damai kepada keluarga Almarhum seraya beralasan bahwa terduga pelaku merupakan orang kuat dan kenal dekat dengan Polda Jabar.

Sahroni pun berharap kasus tersebut diusut oleh polisi secara transparan.

Lebih lanjut, Sahroni kembali mengedit caption dan meminta maaf karena setelah mendapat informasi lagi bahwa ternyata tak ada rekayasa dalam kasus tersebut.

"Mohon maaf kejadian di wilayah polda jabar dan sudah diinfokan oleh Kapolda Jabar bahwa tidak ada rekayasa dan segera ditindak tegas sesuai aturan yang berlaku," tutupnya.

Load More