Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan | Sekar Anindyah Lamase
Selasa, 23 Agustus 2022 | 10:49 WIB
Tangkapan layar - Presiden Joko Widodo menyampaikan arahan saat membuka Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi Tahun 2022 di Istana Negara, Jakarta, Kamis (18/8/2022). [ANTARA/Gilang Galiartha]

SuaraJabar.id - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo secara blak-blakan menjawab pertanyaan yang menyinggung soal kebebasan berbicara di masa jabatannya.

Hal tersebut diungkapkan oleh Jokowi dalam wawancara khusus bersama Karni Ilyas yang diunggah kembali melalui akunnya @jokowi di jejaring media sosial Instagram.

Karni Ilyas mulanya menyinggung soal publik terutam dari hasil survei yang menganggap bahwa kebebasan berbicara masyarakat dinilai masih minim dan kurang.

Tak pakai waktu lama, Jokowi langsung menjawab dan menyinggung soal ujaran kebencian yang selalu diterima dirinya sebagai seorang presiden.

Baca Juga: Presiden Jokowi Perintahkan Gebuk Mafia Tanah!

"Ah, kebebasan apa yang masih kurang?" jawab Jokowi seketika dipetik SuaraJabar.id, Selasa (23/08/2022).

"Orang memaki-maki presiden, orang menghina presiden, orang mengejek presiden, orang mencemooh presiden juga tiap hari kita dengar. Orang mendungu-gungukan presiden juga kita tiap hati kita dengar kita lihat, hehehe. Biasa aja," terang Jokowi.

Jokowi juga mempertanyakan kebebasan apa lagi yang diinginkan oleh publik.

"Mau seperti apa lagi seperti yang kita inginkan?" lanjutnya yang memecah tawa Karni Ilyas.

Menurutnya, Indonesia yang sejatinya orang timur penuh kesantunan dan etika tata krama baik, kini telah menganut paham demokrasi yang sangat liberal.

Baca Juga: Terkuak! Kombes Agus Nurpatria Anak Buah Ferdy Sambo Pernah Kawal-Foto Bareng Jokowi

Lebih lanjut, Jokowi menambahkan dan menegaskan bahwa akan menjadi kasus yang berbeda apabila orang yang mendapatkan hinaan tersinggung dan melaporkan ke pihak berwajib.

"Ya tapi kalau sudah masuk ke misalnya menghina orang, kemudian orangnya itu marah dan melaporkan kepada polisi, ya itu sudah wilayah yang lain. Udah wilayah hukum itu yang bekerja," ucap presiden RI ke-7 itu.

Load More