Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Senin, 29 Agustus 2022 | 21:18 WIB
ILUSTRASI - Pedagang dan pembeli mengeluhkan harga telur yang naik drastis sepekan terakhir di Kota Makassar [SuaraSulsel.id/Lorensia Clara Tambing]

SuaraJabar.id - Harga telur ayam di pasar tradisional Kabupaten Tasikmalaya sempat menyentuh angka Rp 31 ribu per kilogram. Harga itu bahkan sempat bertahan selama satu bulan.

Kekinian, harga telur ayam terpantau mulai berangsung turun. Di Pasar Singaparna misalnya, harga telur ayam terpantau turun ke angka Rp 28.500 per kilogram.

“Baru dua hari harganya turun, Pak. Sekarang harga teluar ayam jadi 28.500 rupiah per kilo,” terang Jakaria, penjual telur ayam di pasar Singaparna, Senin (29/8/2022).

Sayangnya, lanjut Jakaria, pasokan telur ayam ras belum lancar benar. Meskipun masih ada bandar yang mengirim, tapi jumlahnya tidak lebih dari satu kwintal per hari.

Baca Juga: Berawal dari Suara Gemuruh dari Dalam Sumur, Warga Tasikmalaya Syok saat Benda Ini Tiba-tiba Menyembur

“Biasanya sehari saya dikirim oleh bandar itu 150 kilogram, tapi sidah dua hari ini hanya 100 kilogram. Penjualan juga belum meningkat. Sekarang saja baru terjual 50 kilogram,” lanjut Jakaria.

Turunnya harga telur ayam ternyata belum sepenuhnya sampai ke konsumen. Seperti Holisoh, warga Sukarame yang sehari-hari membuka warung.

“Saya tidak tau kalau harga telur sudah turun, karena sejak harganya naik, saya belum pernah beli lagi,” ujar Holisoh.

Adapun pemicu tingginya harga telur ayam antara lain meningkatnya permintaan di beberapa daerah. Hal tersebut berkaitan dengan waktunya turun BPNT

Baca Juga: Ya Ampun, Harga Telur Ayam Ras Melambung Tinggi di Banjarbaru, Kartinah Pilih Beli Ini

Load More