SuaraJabar.id - Warga Kampung Cikandang, Desa Cimareme, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB) mengalami kesulitan untuk mendapatkan air bersih dalam sebulan sebulan terakhir.
Sumur artesis dan pasokan air bersih yang biasanya didapat dari pabrik mengalami penurunan debit akibat musim kemarau. Imbasnya, air bersih sulit didapat warga di wilayah RW 08 Desa Cimareme.
"Iya sekarang lagi susah dapat air bersih udah sebulan ini. Memang setiap musim kemarau biasanya kaya gini," kata Imas (60) salah seorang warga Kampung Cikandang.
Bantuan pasokan air bersih yang didroping dari Polres Cimahi pun langsung diserbu ratusan emak-emak pada Rabu (31/8/2022). Menggunakan jerigen dan ember berbagai ukuran, mereka rela antre mendapat giliran mendapatkan air bersih.
"Alhamdulillah hari ini ada bantuan pasokan ari bersih. Sedikitnya terbantu untuk kebutuhan hari ini," ujar Imas.
Sebetulnya, kata dia, warga di RW 08 mendapat pasokan dari pabrik yang berada di wilayah tersebut. Hanya saja karena debit airnya berkurang, pasokan air untuk warga akhirnya dibatasi.
"Hari Sabtu sama Minggu pasokannya enggak ada dari pabrik soalnya libur. Jadi dua hari itu mah gak dapat air," kata Imas.
Warga lainnya, Rini Sanipah (52) menuturkan, akibat krisis air bersih ini, ia terpaksa membeli air bersih untuk kebutuhan memasak. Pasalnya, air dari sumur selain debitnya berkurang, kualitasnya tidak layak untuk dikonsumsi.
"Airnya kuning, enggak bisa dipakai masak. Jadi kalau lagi enggak ada air bersih saya beli untuk masak sama minum. Untuk mandi masih bisa dipakai air yang ada," ungkapnya.
Baca Juga: Aliran Sungai Citarum di Curug Jompong Dipenuhi Busa
Kapolres Cimahi AKBP Imron Ermawan mengatakan, pihaknya mendapat laporan bahwa warga di wilayah tersebut mengalami kesulitan air bersih. Untuk itu, pihaknya langsung mendistribusikan sekitar 8 ribu liter air bersih yang diangkut menggunakan mobil water cannon.
"Kita berbagi kebaikan berupa droping air bersih sebanyak 8 ribu liter dan 200 paket beras untuk warga Desa Cimareme. Kami mencoba mengurangi dampak sosial yang yang terjadi di desa ini," kata Imron.
Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki
Tag
Berita Terkait
-
Terima Laporan Krisis Air Bersih di Langkat, Prabowo: Kita akan Membantu Semua Warga
-
Perjuangan Melawan Kemiskinan dan Tradisi Kaku dalam Novel Bertajuk Kemarau
-
Pemprov Jakarta Kejar Pasokan Air Bersih di Muara Angke, Pramono: 2026 Kalau Bisa di Atas 85 Persen
-
Banjir Sumatera: IDAI Soroti Krisis Air Bersih dan Lonjakan Penyakit Menular pada Anak
-
Bumi Kehilangan 324 Miliar Meter Kubik Air Tawar Setiap Tahun
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
BRI Perkuat Pembangunan Infrastruktur Nasional Lewat Pembiayaan Flyover Sitinjau Lauik
-
Rencana Dedi Mulyadi Ganti Konsultan Pengawas dengan Mahasiswa Tuai Kecaman Keras
-
Mitra MBG Disentil Keras, Diwajibkan Sumbang 30 Persen Laba untuk Sekolah
-
Minggir Dulu Lembang! Ini 4 Surga Wisata Alam Kabupaten Bandung Selatan untuk Healing Akhir Tahun
-
AgenBRILink Permudah Akses Layanan Perbankan bagi Masyarakat di Perbatasan