SuaraJabar.id - Pemerintah pusat sudah mengirimkan kode keras untuk menaikan harga Bahan Bakar Minyak atau BBM subsidi jenis Pertalite dan solar. Informasi tersebut sudah beredar luas di kalangan masyarakat.
Meskipun belum dipastikan kapan dan besaran kenaikan harga BBM bersubsidi jenis solar dan Pertalite belum diumumkan, namun antrean panjang kendaraan bermotor untuk mengisi BBM terjadi di sejumlah SPBU di Kota Cimahi.
Pasalnya, beredar kabar jika harga Pertalite dan solar bakal naik per 1 September 2022.
Seperti yang terpantau Suara.com pada Rabu (31/8/2022) malam di SPBU Jalan Cilember dan SPBU di Jalan Cilember dan SPBU Cibabat di Jalan Amir Mahmud. Terlihat antrean kendaraan bermotor mengular hingga ke bibir jalan raya.
Baca Juga: Sopir Angkot di Cianjur Bakal Gelar Aksi Mogok jika Pemerintah Naikan Harga Pertalite
Buyung (43) salah seorang pengemudi angkutan umum menuturkan sudah mendengar informasi dari pemberitaan bahwa harga BBM akan mengalami kenaikan. Santer kenaikannya akan dimulai pada Kamis (1/9/2022).
"Iya katanya mau naik besok. Tapi mudah-mudahan enggak jadi," tutur Buyung saat antre di SPBU Jalan Cilember, Kota Cimahi.
Untuk mendapatkan giliran, Buyung harus ikut antrean panjang. Antrean terlihat baik kendaraan roda dua maupun roda empat yang rata-rata akan mengisi BBM subsidi jenis Pertalite yang santer akan naik.
Sopir angkot jurusan Leuwipanjang - Cimahi itu akan mengisi penuh untuk mengantisipasi kenaikan BBM besok.
"Saya isi penuh buat jaga-jaga besok harganya naik. Tapi antre lumayan panjang juga," ujarnya.
Baca Juga: Masa HMI Soloraya Demo Tolak Kenaikan Harga BBM, Ajak Gibran Ikut dan Temui Peserta Aksi
Ia mengaku keberatan apabila harga BBM jenis Pertalite benar-benar dengan harga yang cukup tinggi. Sebab hal tersebut akan berpengaruh terhadap beban pengeluaran operasionalnya.
Dalam sehari ia rata-rata menghabiskan BBM sekitar 20 liter untuk mobilitas mengangkut penumpang dari Leuwipanjang ke Kota Cimahi dan sebaliknya.
"Iya berat banget kalau harus naik, sementara. Kalau memang naik ongkosnya juga harusnya naik. Tapi nantinya kasian juga ke penumpangnya," kata Buyung.
Ensi Hermansyah (33) seorang pengemudi ojek online yang antre di SPBU Cibabat mengatakan, kenaikan BBM subsidi nantinya akan sangat memberatkan bagi dirinya. Pasalnya, kebijakan tersebut akan berdampak terhadap pengeluarannya sehari-hari.
"Iya jelas memberatkan kalau beneran naik. Kecuali tarif ojek online juga ikut naik. Tapi kan konsumen nanti pasti ngeluh. Saya sehari biasanya ngisi 35 ribu," ujarnya.
Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki
Berita Terkait
Tag
Terpopuler
- Beda Timnas Indonesia dengan China di Mata Pemain Argentina: Mereka Tim yang Buruk
- Ibrahim Sjarief Assegaf Suami Najwa Shihab Meninggal Dunia, Ini Profilnya
- Riko Simanjuntak Dikeroyok Pemain Persija, Bajunya Hampir Dibuka
- Pencipta Lagu Tagih Royalti ke Penyanyi, Armand Maulana: Padahal Dulunya Memohon Dinyanyikan
- Berapa Biaya Pembuatan QRIS?
Pilihan
-
Bobotoh Bersuara: Kepergian Nick Kuipers Sangat Disayangkan
-
Pemain Muda Indonsia Ingin Dilirik Simon Tahamata? Siapkan Tulang Kering Anda
-
7 Rekomendasi HP Rp 5 Jutaan Terbaik Mei 2025, Memori Lega Performa Ngebut
-
5 Mobil Bekas Murah di Bawah Rp80 Juta, Kabin Longgar Cocok buat Keluarga Besar
-
Simon Tahamata Kerja untuk PSSI, Adik Legenda Inter Langsung Bereaksi
Terkini
-
Blue Matter Trio dan Kinematics Juarai The 5th Papandayan International Jazz Competition 2025
-
Didukung KUR BRI, Pengusaha Sleman Ini Sukses Sulap Kelor Jadi Olahan Pangan Berkhasiat
-
Modus Baru Peredaran Narkoba Terbongkar di Bandara SIM, AG Asal Bogor Bawa 1 Kg Sabu
-
Ricuh! Acara Masak Besar Bobon Santoso di Bandung Panen Copet, Jurnalis Turut Jadi Korban
-
Ada Apa dengan Pekerja KAI? SP-KAI Bongkar Isu Kesehatan dan Keadilan di Depan DPR RI