Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Jum'at, 02 September 2022 | 04:00 WIB
ILUSTRASI - Aksi unjuk rasa ribuan buruh di depan gerbang Pendopo Cianjur, Rabu (25/11/2020). [Sukabumiupdate.com/Deden Abdul Aziz]

SuaraJabar.id - Rencana pemerintah untuk menaikan harga BBM bersubsidi jenis solar dan Pertalite mendapat penolakan dari berbagai elemen rakyat. Di CIanjur, ribuan buruh siap turun ke jalan jika pemerintah menaikan harga Pertalite dan solar.

Setidaknya ada dua organisasi buruh yang siap turun ke jalan untuk menolak kenaikan harga BBM bersubsidi. Dua organisasi itu adalah FPSMI dan SPN.

Mereka siap menurunkan ribuan massa buruh untuk menggelar aksi baik di Cianjur bahkan menggeruduk Gedung Kompleks Parlemen Senayan di Jakarta.

“Kami bergerak atas nama rakyat kecil, karena kenaikan ini akan membebani kalangan bawah yang bergantung pada BBM jenis Pertalite dan Solar,” terang Ketua FSPMI kabupaten Cianjur Asep Malik, Kamis (1/9/2022).

Baca Juga: Cemas Di-prank Pemerintah, Warga Tetap Antre BBM: Biasanya Naiknya Selalu Diam-Diam

Pada aksi nanti, mereka mengecam pemerintah pusat yang tidak sensitif terhadap kesulitan rakyat kecil usai pandemi Covid-19 yang saat ini berangsur normal.

“Kami akan kirim ribuan massa ke jalan untuk unjuk rasa, baik di Cianjur, Bandung, Jawa Barat maupun Senayan Jakarta,” tegasnya.

Begitupun dengan Ketua SPN Cianjur, Hendra Malik, yang menilai jika kebijakan kenaikan BBM bersubsidi akan disahkan maka akan sangat berbahaya untuk masyarakat.

"Sangat bahaya, karena akan bisa berimbas ke segala sektor ekonomi, minimal harga komiditi sehari-hari masyarakat akan naik,” jelas Hendra Malik.

Kalau tetap dipaksakan, kami akan gelar aksi unjuk rasa besar-besaran kepada pemerintah, baik iti daerah, provinsi maupun pusat.

Baca Juga: Jangan Panik! Kuota Masih Aman, Pengawasan BBM Subsidi di Jawa Tengah Diperketat

“Kami sudah siap dan menunggu perkembangan pertemuan di Bandung,” tandasnya.

Load More