SuaraJabar.id - Sebanyak 178 orang mengalami keracunan makanan usai menyantap makanan di acara hajatan yang digelar di Desa Purwasedar Kecamatan Ciracap Kabupaten Sukabumi.
Kekinian, perwakilan keluarga dan korban keracunan massal itu bertemu dengan pemilik hajatan pada Minggu (4/9/2022). Pertemuan ini digelar di Markas Polsek Ciracap dengan dihadiri Kapolsek, Camat dan Pemdes Purwasedar.
"Kami memfasilitasi keluarga yang terkena musibah, dengan pemilik hajatan. Pada kasus keracunan di Desa Purwasedar," kata Camat Ciracap, Usep Supelita.
"Alhamdulillah, mereka yang kena musibah, baik perwakilan dan korban sendiri, sepakat untuk saling memaafkan," terangnya.
Kapolsek Ciracap, IPTU Tatang Mulyana mengatakan kedua belah pihak sudah melakukan musyawarah dan mufakat, dalam kasus keracunan tersebut. Pemilik hajat sudah minta maaf.
"Alhamdulillah, dengan kesadaran kedua belah pihak, mereka bisa saling memaafkan," tegasnya.
Sebelumnya Laboratorium Kesehatan Provinsi Jawa Barat telah memeriksa sampel nasi dan mie goreng dalam kasus keracunan di Desa Purwasedar, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi. Hasilnya, terdapat kandungan zat Nitrit pada kedua makanan tersebut.
Informasi itu disampaikan Kepala Bidang Upaya dan Pembiayaan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Masykur Alawi. Lewat keterangan tertulis, Masyur menyebut zat Nitrit ditemukan dari hasil pemeriksaan kimiawi Laboratorium Kesehatan Provinsi Jawa Barat.
Sementara hasil pemeriksaan mikrobiologi terhadap sampel makanan yang sama, kata Masykur, tidak ditemukan jenis bakteri apa pun.
Baca Juga: BBM Naik, Ini Perubahan Tarif Angkot di Sukabumi
"Kemungkinan besar penyebab keracunan adalah zat Nitrit. Zat ini biasa digunakan sebagai pengawet mie instan," katanya.
Berdasarkan situation report yang disusun Puskesmas Ciracap, keracunan tersebut bermula pada Kamis, 28 Juli 2022, ketika syukuran salah satu warga. Saat syukuran, bagikan nasi kotak yang dimasak sendiri dengan isi nasi kotak nasi, mie, dan ayam goreng serundeng.
Kamis sore, syukuran dimulai dengan dihadiri 150 orang. Mereka dibagi nasi kotak dengan sasaran 150 nasi kotak. Lalu Kamis pukul 24.00 WIB, warga yang mengikuti syukuran mulai menunjukan gejala mual, muntah, dan diare setelah mengkonsumsi nasi kotak.
Jumat pagi, 29 Juli 2022, ada 15 pasien yang berobat ke Puskesmas Ciracap dengan gejala demam, mual, muntah, dan diare. Mereka diperiksa dokter dan dilihat alamat, adalah alamat yang sama. Pasien mengatakan timbul gejala setelah mengkonsumsi nasi kotak.
Sejak itu jumlah korban terus bertambah hingga mencapai 178 orang. Tim Reaksi Cepat Puskesmas Ciracap saat itu mengambil sampel makanan yang masih tersisa yaitu nasi dan mie, sementara ayam goreng sudah habis. Sampel diambil untuk dicek laboratorium.
Tag
Berita Terkait
-
KemenPPPA Pastikan Ikut Monitor Program Makan Bergizi Gratis, Titi Eko Rahayu: Harus Cepat Direspons
-
Skandal MBG: Food Tray Palsu Ber-SNI Abal-Abal Sebabkan Keracunan Massal?
-
Ikuti Saran Diet ChatGPT, Pria Ini Justru Masuk RSJ dan Nyaris Keracunan
-
5 Fakta Viral Remaja Diikat dan Dihajar Massa di Sukabumi, Dikira Curanmor Saat Ngantar Ayah Kerja!
-
Siap-siap! Harga Mie Instan & Ciki Bakal Meroket, Pemerintah Kejar Cukai Natrium
Terpopuler
Pilihan
-
Profil Riccardo Calafiori, Bek Arsenal yang Bikin Manchester United Tak Berkutik di Old Trafford
-
Breaking News! Main Buruk di Laga Debut, Kevin Diks Cedera Lagi
-
Debut Brutal Joan Garcia: Kiper Baru Barcelona Langsung Berdarah-darah Lawan Mallorca
-
Debit Manis Shayne Pattynama, Buriram United Menang di Kandang Lamphun Warrior
-
PSIM Yogyakarta Nyaris Kalah, Jean-Paul van Gastel Ungkap Boroknya
Terkini
-
Dua "Dosa Besar" Pemerintah yang Diungkap Dedi Mulyadi di HUT RI
-
Warga Cirebon Akan Demo Kenaikan Pajak PBB ? Ini Himbauan Kapolres
-
4 Fakta Penahanan Guru Ngaji yang Cabuli 9 Gadis di Puncak
-
Topeng Pengobatan Alternatif, Terungkap Modus Guru Ngaji Diduga Cabuli 9 Santriwati Sejak 2015
-
APBD Jabar Disahkan Pincang! 5 Fakta di Balik Aksi Boikot PDIP Gara-gara Dana Pesantren