SuaraJabar.id - Persib Bandung menjadi salah satu tim yang merugi banyak akibat ulah oknum suporternya pada awal BRI Liga 1 Indonesia 2022/2023.
Dari 8 laga yang sudah dilalui baik kandang maupun tandang, Persib Bandung harus membayar denda total sekitar 450 juta. Persib Bandung dikenai sanksi Komisi Disipiln (Komdis) PSSI akibat ulah oknum suporternya.
Denda tersebut diperoleh dari tiga laga, yakni saat melakoni laga kontra Bhayangkara FC. Di laga itu, Persib Bandung dijatuhi sanksi Rp 200 juta lantaran ada oknum Bobotoh yang menyalakan flare.
Besaran denda dan pelanggaran serupa harus dibayarkan manajemen Persib Bandung saat menghadapi PSS Sleman. Kemudian saat menghadapi Bali United, pelemparan botol yang dilakukan oknum Bobotoh membuat Persib Bandung kembali dijatuhi sanksi Rp 50 juta.
Pengamat sepakbola Doni Setiabudi mengatakan, masih lolosnya flare yang dibawa oknum suporter masuk ke dalam vanue pertandingan di antaranya adalah karena adanya persepsi yang kurang tepat di kalangan Bobotoh.
"Masih ada oknum Bobotoh yang masih menggagap bahwa kemeriahan itu harus selalu dengan flare. Padahal harusnya tidak seperti itu," kata Doni saat dihubungi Suara.com, Senin (5/9/2022).
Ia mengatakan, Persib harus menanggung denda yang jumlahnya tak sedikit akibat ada penonton yang menyalakan flare di stadion.
Padahal kata dia, uang sejumlah Rp 400 juta itu sebenarnya bisa digunakan Persib untuk hal lain yang jauh lebih bermanfaat.
"Sayang uangnya bisa diefektifkan buat yang lain," kata Doni.
Baca Juga: Sweeping Kendaraan Berplat Merah, Lima Pengunjuk Rasa Tolak Kenaikan BBM Ditangkap di Patung Kuda
Dengan denda besar yang harus diterima Persib Bandung itu, kata Doni, seharusnya membuat superter lebih dewasa dan menjadikannya sebuah pembelajaran. Sebab hal-hal tersebut hanya akan merugikan tim kesayangan mereka.
Selain kesadaran dari para suporter untuk tidak melakukan tindakan yang bisa merugikan tim kesayangan, kata Doni, upaya pencegahan juga harus dilakukan berbagai elemen terkait seperti aparat kepolisian, panitia hingga para suporter lainnya.
"Kemudian imbauan harus selalu dilakukan. Harus ada juga kerja sama misalnya melakukan sweeping atau apa. Karena pada dasarnya orang yang bawa flare ini bisa diantisipasi. Itu merugikan," katanya.
Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Aksi Heroik di Langit Karawang, Kapten Eko Agus Selamatkan 4 Kru Saat Pesawat 'Nyungsep' di Sawah
-
Cianjur Dikepung Tujuh Sesar Aktif, Ancaman Gempa Besar Bayangi Warga!
-
Terhempas di Sawah Karawang, Kesaksian Warga Lihat Pesawat PK-WMP Berputar-putar Sebelum Jatuh
-
Kasih Palestina Teguhkan Komitmen Kemanusiaan di Peringatan Deklarasi Kemerdekaan Palestina
-
Hancur Hati Guru Ini! Rekaman Pilu Saat Mengajar, Tapi Tak Satupun Murid Mau Mendengar