SuaraJabar.id - Ratusan mahasiswa memblokade beberapa perempatan jalan utama di Kota Bandung, sore ini, Rabu (7/9/2022). Mereka berunjuk rasa menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
Kelompok mahasiswa itu mengenakan jas almamater beberapa kampus di antaranya Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Universitas Pasundan (Unpas) dan Universitas Komunikasi (Unikom).
Semula, sekitar pukul 14.00 WIB, massa aksi berunjuk rasa di Depan Gedung Sate, Jalan Diponegoro.
Setelah bergantian berorasi sekitar satu jam, ratusan mahasiswa serentak bergerak menuju Jalan Surapati, seberang Lapangan Gasibu.
Setiba di sana, mereka memblokade semua ruas jalan, baik yang mengarah ke Jalan Layang Prof. Mochtar Kusumaatmadja maupun menuju Jalan PHH Mustofa. Lalu lintas kawasan tersebut sontak lumpuh.
Kendaraan yang tiba dari PHH Mustofa diputarbalikkan polantas ke arah Jalan Sentot Alibasya.
Sementara, kendaraan dari arah Jalan Layang Prof. Mochtar Kusumaatmadja diputarbalikkan ke arah Barat, menuju Jalan Prabu Dimuntur.
Setelah itu, mahasiswa kembali bergerak. Kali ini, mereka mengarah ke perempatan Jalan Cikapayang - Ir. Juanda. Di sana, massa memblokade jalan dengan membuat lingkaran manusia.
"Naik-naik BBM naik, tinggi, tinggi sekali! Kiri-kanan kulihat saja banyak rakyat sengasara," teriak ratusan mahasiswa memelesetkan lagu anak berjudul Naik-Naik ke Puncak Gunung.
Baca Juga: Kecelakaan Truk Tangki di Cilacap, Pertamina Jamin Tak Ganggu Distribusi BBM
Sehabis memblokade jalan, massa aksi bergerak dan berkumpul di depan Gedung DPRD Provinsi Jawa Barat, merapatkan barisan ke ratusan massa lain dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) yang lebih dulu berkerumun di sana.
"Jokowi gagal, Jokowi gagal," teriak ratusan massa aksi.
Selain berorasi, mereka tampak membentangkan spanduk protes juga membakar ban. Sementara, aparat kepolisian tampak bersiaga di halaman dalam Gedung DPRD Jawa Barat, terpisah pagar terlilit kawat berduri.
Amatan Suara.com, unjuk rasa berlangsung aman. Tak ada bentrok antara aparat dan massa aksi. Hingga pukul 17.00 WIB, mahasiswa perlahan bubar.
Aksi hari ini menjadi perpanjangan demonstrasi yang dilakukan ratusan mahasiswa lainnya di dua hari kemarin (tanggal 5-6 September 2022). Di antaranya mahasiswa yang beraliansi dalam Poros Revolusi Mahasiswa Bandung (PRMB).
Aksi PRMB pada Selasa (6/9/2022) kemarin, setidaknya diikuti ratusan mahasiswa gabungan UPI, Sekolah Tinggi Ekonomi Manajemen Bisnis Islam (STEMBI), Universitas Islam Nusantara (Uninus), International Women University (IWU), Universitas Nurtanio, Politeknik Padjadjaran dan Sekolah Tinggi Bahasa Asing (STBA).
Tag
Berita Terkait
-
Kecelakaan Truk Tangki di Cilacap, Pertamina Jamin Tak Ganggu Distribusi BBM
-
Penarik Betor di Medan Datangi Pertamina, Protes BBM Naik
-
Belum Genap Sepekan Harga BBM Naik, Pedagang Pasar Sleman Mengeluh Sepi Pembeli
-
Ganjar Tegur Bankir Yang Isi Pertalite Saat Sidak SPBU
-
Tarif Ojol Naik Berlaku 10 September 2022, Ini Keluh Kesah Pengguna Setia Gegara Kenaikan BBM
Terpopuler
- Lagi Jadi Omongan, Berapa Penghasilan Edi Sound Si Penemu Sound Horeg?
- Tanpa Naturalisasi! Pemain Rp 2,1 Miliar Ini Siap Gantikan Posisi Ole Romeny di Ronde 4
- 5 Pemain Timnas Indonesia yang Bakal Tampil di Kasta Tertinggi Eropa Musim 2025/2026
- Brandon Scheunemann Jadi Pemain Paling Unik di Timnas Indonesia U-23, Masa Depan Timnas Senior
- Siapa Sebenarnya 'Thomas Alva Edi Sound Horeg', Begadang Seminggu Demi Bass Menggelegar
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Murah Samsung dengan Fitur USB OTG, Multifungsi Tak Harus Mahal
-
Bukalapak Merana? Tutup Bisnis E-commerce dan Kini Defisit Rp9,7 Triliun
-
Investasi Kripto Makin Seksi: PPN Aset Kripto Resmi Dihapus Mulai 1 Agustus!
-
9 Negara Siaga Tsunami Pasca Gempa Terbesar Keenam Sepanjang Sejarah
-
Bantah Sengaja Pasang 'Ranjau' untuk Robi Darwis, Ini Dalih Pelatih Kim Sang-sik
Terkini
-
Melalui Budidaya Sorgum di Kabupaten Bogor, Bank Mandiri Perkuat Ekonomi Desa
-
Bangkit Lagi dengan Wajah Baru, Ini Makna di Balik Patung Kuda Kosong Cianjur yang Telan Rp199 Juta
-
Jembatan Ditelan Banjir, Ratusan Warga di Pelosok Cianjur Terancam Terisolasi
-
Modus Pinjam Bendera, Begini Cara Kepala Dinas Cianjur Diduga Akali Proyek Lampu Jalan Rp8,4 Miliar
-
Sosok Dadan Ginanjar, Kepala Dinas Cianjur yang Dinonaktifkan Akibat Skandal Korupsi Lampu Jalan