Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Rabu, 21 September 2022 | 17:26 WIB
Ilustrasi Buah Lemon (Pexels.com/ Sarah Chai)

SuaraJabar.id - Harga jual jeruk lemon saat ini tengah naik. Meski begitu, petani di Kabupaten Pangadaran, Jawa Barat tak bisa menikmati kenaikan harga jeruk lemon lantaran harga pupuk juga ikut naik.

Kenaikan harga jeruk lemon ini terjadi sejak harga BBM naik. Namun kenaikan harga BBM juga ternyata berimbas pada melambungnya harga pupuk.

“Harganya mengalami kenaikan 500 rupiah. Semula harga per kilonya 2.000 rupiah, sekarang menjadi 2.500 rupiah,” kata Eka, petani jeruk asal Kecamatan Padaherang Pangandaran, dikutip dari HR Online--jejaring Suara.com, Rabu (21/9/2022).

Meskipun harga jeruk lemon ada kenaikan, lanjutnya, namun hal itu tidak menjadikan petani jeruk meraup untung. Karena tidak sebanding dengan biaya perawatan tanamannya.

Baca Juga: Warga Karawang Terdampak Harga BBM Naik Bakal Dapat Bantuan Dari Pemkab, Ini Penjelasan Dinas Sosial

“Harga bahan baku pendukung tanaman jeruk lemon, seperti harga pupuk naik. Jadi dengan naiknya harga jual jeruk lemon 500 rupiah per kilo itu masih tidak seimbang,” ungkapnya.

Eka pun berharap adanya kesesuaian harga agar para petani tidak merugi. Apalagi saat ini hama penyakit sedang menyerang tanaman jeruk.

Jika kurang terawat, kata Eka, otomatis pohon jeruk tersebut buahnya tidak akan normal seperti biasanya. Bahkan tidak sedikit yang berjatuhan.

“Oleh sebab itu, para petani jeruk lemon berharap pihak instansi terkait mau membantu saat kondisi sedang sulit ini,” ungkapnya.

Eke menyebutkan, jika kondisi normal, satu kali panen jeruk lemon bisa mencapai 1 kwintal. Namun seiring dengan harga pupuk naik dan adanya serangan hama, maka hasil panen pun mengalami penurunan.

Baca Juga: Ribuan Buruh Kepung Gedung Sate, Desak Ridwan Kamil Naikan Upah Minimun 2023

“Jeruk lemon hasil dari Pangandaran ini kita jual ke kota-kota besar. Baik kota di Jawa Barat maupun luar Jawa Barat,” pungkasnya.

Load More