SuaraJabar.id - Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat, memperpanjang tanggap darurat bencana sampai 6 Oktober 2022 karena ada pekerjaan yang harus diselesaikan yakni perbaikan jalan ambles di Singajaya dan bantuan untuk korban banjir di wilayah selatan Garut.
"Status tanggap darurat diperpanjang sampai 6 Oktober, itu karena ada beberapa pekerjaan darurat belum selesai, misalnya perbaikan jalan yang ambles karena longsor di Singajaya," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut Satria Budi di Garut, Minggu (2/10/2022).
Ia menuturkan Pemkab Garut sudah melakukan langkah cepat dalam menanggulangi bencana alam banjir dan longsor di wilayah selatan dengan menetapkan tanggap darurat bencana selama tujuh hari sejak 23 September 2022.
Upaya yang dilakukan pemerintah, kata dia, memenuhi kebutuhan dasar masyarakat seperti logistik dan membersihkan lingkungan daerah terdampak banjir dan juga memperbaiki daerah yang terdampak longsor.
Baca Juga: Lima Objek Wisata di Jawa Barat Ini Punya Mitos dan Cerita Legenda yang Mendunia
Perpanjangan tanggap darurat itu, kata dia, untuk menyelesaikan pekerjaan perbaikan jalan di Singajaya, sedangkan yang terdampak banjir di Kecamatan Pameungpeuk sudah hampir selesai.
"Kalau di Pameungpeuk sudah relatif selesai, paling nanti kami lakukan peninggian tanggul saat pascabencana," katanya.
Camat Pameungpeuk Tatang Suryana menambahkan daerah yang terdampak banjir sudah dibersihkan dari material lumpur, masyarakat juga sudah kembali ke rumahnya masing-masing.
"Mayoritas warga sudah kembali ke rumahnya masing-masing, aktivitas juga relatif sudah berjalan normal," katanya.
Ia menyampaikan pemerintah daerah memperpanjang tanggap darurat salah satunya karena masih ada masyarakat yang belum mendapatkan bantuan dana kerohiman.
Baca Juga: Banjir Setinggi Dua Meter Terjang Kota Padang, 250 Warga Dievakuasi
"Tanggap darurat diperpanjang sampai Kamis (6/10) karena masih ada warga yang belum mendapat bantuan 'cash for work'," katanya. [Antara]
Berita Terkait
-
Bencana Longsor di Nagreg, Kantor Desa dan Rumah Warga Rusak Berat
-
3 Komponen Mobil yang Rawan Berkarat usai Terobos Banjir, Jangan Disepelekan
-
Info Ketinggian Air Bendung Katulampa Saat Ini, Peringatan Dini Banjir
-
Alhamdulillah Pendaki yang Hilang di Gunung Cikuray Garut Ditemukan Selamat, Begini Kondisinya
-
Diam-diam Komnas HAM Turun Selidiki Insiden Ledakan Maut di Garut, Sejumlah Saksi Diperiksa
Terpopuler
- Ogah Ikut Demo Besar-besaran Ojol di Jakarta 20 Mei, KBDJ: Kami Tetap Narik Cari Rezeki!
- 10 Mobil Bekas di Bawah Rp100 Jutaan: Kabin Lapang, Keluaran Tahun Tinggi
- 8 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Vitamin C, Ampuh Hilangkan Noda Hitam
- 7 Sunscreen Mengandung Salicylic Acid, Ampuh Atasi Jerawat dan Kulit Berminyak
- Kritik Suporter PSS ke Manajeman Viral, Bupati Sleman: Ya Harus segera Berbenah
Pilihan
-
Harga Emas Antam Naik Turun, Hari Ini Dibanderol Rp 1.894.000/Gram
-
Termasuk Lawan Montenegro, Ini Jadwal Timnas Indonesia di Piala Dunia Sepak Bola Mini
-
Hati-hati Timnas Indonesia, Alex Pastoor Masuk Daftar Calon Pelatih Ajax Amsterdam
-
Honda Cari Bibit Pembalap Muda di Ajang HDC
-
Profil Pemilik Rupiah Cepat, Pinjol Viral yang Disorot Publik Ternyata Dikuasai Asing
Terkini
-
Reaksi Kocak Anak Kecil Saat Ada Dedi Mulyadi Bicara Soal Barak Militer: Aku Mau Makan
-
Dedi Mulyadi Dikritik Lemhannas: Pendidikan Militer Bukan Solusi Kenakalan Remaja
-
Dua Sungai Meluap, Karawang Diterjang Banjir Parah, Ratusan Warga Terdampak
-
Yuk! Bayar Cicilan Dengan Klaim Link Saldo DANA di Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei
-
Motif Sakit Hati dan Utang, Ayah dan Anak di Cianjur Tega Mutilasi Ibu dan Balita