Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Senin, 03 Oktober 2022 | 21:43 WIB
DOK - Pengusaha tahu di Cibuntu Kota bandung tetap berproduksi di tengah kenaikan harga kacang kedelai. [Suara.com/Cesar Yudistira]

Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung Elly Wasliah membenarkan adanya kondisi harga kedelai naik. Dimana, lanjutnya, sebelumnya harga kedelai berada di angka Rp11.500 per kilogram.

"Harga kacang kedelai di Kota Bandung di kelas importir kacang kedelai yaitu Depot Kacang Kedelai Indonesia itu harganya sekarang Rp12.500 per kilogram. Sementara untuk harga di agen Rp12.600 hingga Rp12.700 per kilogram. Sedangkan di harga eceran itu Rp12.900 per kilogram," ujar Elly Wasliah di Balai Kota Bandung, Senin (3/10/2022).

Menurutnya, harga kedelai naik terjadi akibat beberapa faktor selain kenaikan BBM subsidi beberapa waktu lalu. Salah satunya melemahnya kurs nilai tukar Rupiah terhadap Dollar.

"Berbagai faktor saya melihatnya melemahnya nilai kurs Rupiah sedangkan kacang kedelai itu impor kita impor dari Amerika ada juga dari Kanada sekarang kurs Rupiah lagi ada penurunan," jelasnya.

Baca Juga: Nilai Kekerasan Seksual terhdap Anak Masalah Luar Biasa, Legislator PKS Dorong Pemkot Bandung Lakukan Ini

Selain penurunan kurs Rupiah, papar Elly, kenaikan BBM subsidi turut mempengaruhi harga kedelai naik di Kota Bandung. Meningkatnya biaya distribusi menjadi dampak langsung kenaikan BBM terhadap harga kedelai sehingga harga tahu tempe turut merangkak naik.

"Ya memang kan karna harga bahan bakunya naik, otomatis banyak keputusan yang dibuat oleh para pedagang adalah harga tetap tapi ukuran berkurang atau ukuran tetap harga naik. Jadi wajar harga tahu tempe naik," jelasnya.

Guna menekan harga kedelai naik, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Disperindag Provinsi Jawa Barat untuk memberikan bantuan dalam bentuk subsidi terhadap para perajin tahu dan pengusaha kedelai.

"Berdasarkan informasi dari Disperindag Jawa Barat, bahwa akan ada subsidi untuk distribusi kedelai untuk selisih Rp1000 per kilogram untuk biaya logistiknya kepada distributor kedelai dan akan dilaksanakan hingga Desember 2022," jelasnya.

"Secara teknis akan dilakukan kerjasama dengan Bulog baru mau rapat hari ini, jadi direncanakan akan ada subsidi (akibat harga kedelai naik) Rp1.000 rupiah per kilogram kepada distributor kacang kedelai dan itu dilakukan dengan kerjasama dengan bulog. Baru, nanti dengan Bulog dan Kopti dan distributor akan dirapatkan besok," tandasnya.

Baca Juga: Viking Underground Cianjur Gelar Salat Gaib dan Doa Bersama Untuk Korban Tragedi Kanjuruhan

Load More