Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Senin, 03 Oktober 2022 | 22:47 WIB
Siswa SD menyebrangi derasnya arus Sungai Cigonggang di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. [Ayobandung.com]

SuaraJabar.id - Ratusan pelajar di Desa Neglasari, Kecamatan Agrabinta, Kabupaten Cianjur harus mempertaruhkan nyawa mereka dengan menyebrangi derasnya arus Sungai Cigonggang saat melintas pergi ke sekolah mau pun sebaliknya.

Tak ada jembatan penyebrangan di Sungai Cigonggang yang teretak di desa itu. Hal tersebut menyebabkan ratusan pelajar yang terdiri dari siswa SD, Madrasah Tsanawiyah dan SMK terpaksa menyebrangi derasnya arus sungai.

Bahkan, para pelajar ini terpaksa bolos sekolah selama berhari-hari saat arus Sungai Cigonggang deras dan tinggi.

Kepala Desa Neglasari, Nasihin, membenarkan adanya aktivitas pelajar dari tiga tingkatan yang terpaksa menerobos sungai saat pergi dan pulang sekolah.

Baca Juga: Viking Underground Cianjur Gelar Salat Gaib dan Doa Bersama Untuk Korban Tragedi Kanjuruhan

"Mereka terpaksa menerjang sungai demi pergi ke sekolah,” tutur Nasihin pada wartawan, Senin (3/10/2022).

Begitu juga mengenai pelajar harus tidak sekolah karena debit air sungai sedang tinggi. Kalaupun ada jalan pintas, jaraknya cukup jauh.

"Nyawa pelajar ini memang terancam, bahkan setiap tahunnya selalu menelan korban akibat terpeleset saat sedang menyebrang," ujarnya.

Pihaknya tidak tinggal diam, ungkap Nasihin, beberapa kali mengajukan permohonan pembangunan jembatan, tapi tidak ditanggapi Pemerintah Kabupaten Cianjur.

“Sudah bosan mengajukan, tapi tidak ditanggapi,” tandasnya.

Baca Juga: Korban Tenggelam di Waduk Jangari Berhasil Ditemukan Petugas Gabungan

Load More