SuaraJabar.id - Wali Kota Cimahi Ngatiyana mengatakan, ada 41 titik bencana alam yang terjadi saat hujan deras mengguyur wilayah Kota Cimahi pada Selasa (4/10/2022).
"Akibat hujan deras kemarin, ada kiriman air dari atas sehingga terjadi banjir di Cimahi. Total ada 41 titik banjir, bahkan daerah yang biasanya nggak pernah banjir kemarin itu banjir juga," terang Ngatiyana kepada wartawan, Rabu (5/10/2022).
Dirinya mengungkapkan, penyebab berbagai bencana alam yang mengepung wilayah Kota Cimahi dikarenakan hujan deras, yang ditambah kiriman air dari wilayah atas Kabupaten Bandung Barat (KBB).
"Kondisi di Cimahi dengan hujan besar dan ada air kiriman dari Bandung Barat terjadilah banjir. Titik yang biasa tidak banjir pun jadi banjir," katanya.
Ngatiyana mengatakan, pihaknya terus berupaya untuk mengentaskan persoalan banjir di Kota Cimahi. Termasuk di titik langganan seperti
Jalan Amir Mahmud, Jalan Mahar Martanegara, dan kawasan Melong, Cimahi Selatan.
"Langkah penanganannya ini sekarang kita sedang melakukan pembenahan drainase dan perbaikan, mudah-mudahan mengurangi potensi banjir saat hujan deras karena potensi cuaca ekstrem masih ada," kata Ngatiyana.
Untuk keberadaan kolam retensi di Pasirkaliki, Cimahi Utara, Ngatiyana mengakui saat ini belum berfungsi maksimal lantaran belum rampung 100 persen. Rencananya Kolam Retensi Pasir Kaliki memasuki tahap penyelesaian akhir pembangunan sehingga ditargetkan bisa menampung air hingga 50 ribu liter.
"Embung yang ada di Pasir Kaliki memang belum maksimal karena belum selesai 100 persen. Pembangunan selesai sepenuhnya di tahun 2023 dan dibuat permanen. Jadi bisa menampung 50 ribu liter air," ujar Ngatiyana.
Kemudian upaya pengentasan banjir di Kelurahan Melong dengan membuat embung, sampai saat ini disebut masih terkendala oleh pembebasan lahan di Margaasih, Kabupaten Bandung. Pengentasan banjir tersebut melibatkan daerah lain.
Baca Juga: Diterjang Banjir, Warga Pondok Karya: Laptop dan TV pada Terendam
"Banjir Melong masih tahap komunikasi dengan Kabupaten Bandung untuk membangun embung, karena ini kan irisan antar kabupaten dan kota perlu kerjasama yang baik. Nanti dibawa ke provinsi, sehingga nanti yang menanganinya provinsi karena ini melibatkan Cimahi dan Kabupaten Bandung," ujar Ngatiyana.
Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki
Berita Terkait
-
Diterjang Banjir, Warga Pondok Karya: Laptop dan TV pada Terendam
-
Nuraninya Ramai Disorot, Ucapan Duka DPRD Jatim atas Tragedi Kanjuruhan Banjir Kritik Pedas
-
Jadi Jaksa Gila, D.O. EXO Banjir Pujian dari Rekan Pemain 'Bad Prosecutor'
-
Lagi-lagi Terendam Banjir, Warga Pondok Karya Mampang Prapatan Hanya Bisa Pasrah
-
Bilqis Nyanyikan Lagu Pink Venom, Penampilan Memukaunya Banjir Pujian: Penerus Dita Karang
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Detik-detik Mencekam di Cianjur, Niat Melerai Justru Jadi Petaka
-
Kontroversi Makanan Bergizi Gratis: Tanggung Jawab Siapa Jika Ada Korban?
-
Kenapa Banyak Korban PHK di Jawa Barat? Ini Jawaban Dedi Mulyadi
-
4 Poin Tamparan Dedi Mulyadi: Lupakan Luar Negeri, Ini PR Kepala Daerah di Jabar!
-
Dedi Mulyadi ke Kepala Daerah: Urus Sampah-Jalan Rusak Dulu, Jangan Mimpi ke Luar Negeri