SuaraJabar.id - Amir Machmud menjadi salah satu sosok penting dibalik berdirinya TNI yang kini sudah berusia 77 tahun. Ia salah satu jendral dibalik terbitnya Surat Sebelas Maret atau dikenal Supersemar.
Amir Machmud ialah sosok prajurit TNI asal Cibeber, Kota Cimahi kelahiran 21 Februari 1923. Ia merupakan anak ketiga dari pasangan Atang dan Nyimas Ganirah, yang namanya pun dijadikan nama sebuah jalan di wilayah Cibeber.
"Amir Machmud ini memang asli orang Cimahi," ucap Ketua Komunitas Tjimahi Heritage Machmud Mubarok saat dihubungi Suara.com pada Rabu (5/10/2022).
Kisah seorang Amir menjadi prajurit sudah dimulai sejak muda. Saat Jepang masuk menjajah Indonesia, ia mengikuti pendidikan PETA. Amir Machmud pernah mengikuti pelatihan di Kamp Tjimahi, hingga akhirnya dipindahkan ke Bogor.
Setelah Indonesia menyatakan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945, Amir pun menjadi bagian Badan Keamanan Rakyat (BKR) , Tentara Keamanan Rakyat (TKR), Tentara Republik Indonesia (TRI) hingga Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Tahun 1946 setelah TKR didirikan, BKR Lembang diintergrasikan dengan Kodam VI/Siliwangi yang merupakan komando Regional militer yang bertanggungjawab atas keamanan di Jawa Barat, Amir Machmud dipindahkan ke Bandung Utara.
"Dimana ia membiarkan pasukannya dalam pertempuran melawan pasukan Inggris dan pasukan Belanda, yang sangat ingin mempertahankan wilayah kolonial mereka," kata Machmud.
Tahun 1948, Amir Machmud bergabung dengan pasukannya dalam pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI) di Madiun. Kemudian setahun setelahnya, ia kembali ke Jawa Barat setelah dipindahkan ke luar daerah usai perjanjian Renville ditandatangani.
Amir langsung terlibat dalam pertempuran melawan gerakan Darul Islam, kelompok separatis yang ingin mendirikan Indonesia yang teokratis dibawah Agama Islam.
"Pada tahun 1950, Amir Machmud juga terlibat dalam penumpasan terhadap Angkatan Perang Ratu Adil (APRA), sebuah kelompok militer yang masuk ke Bandung dan mulai membidik prajurit TNI," ungkap Machmud.
Setelahnya, karir Amir mulai mentereng. Ia menjabat Panglima Batalyon di Tasikmalaya dan Garut, sebelum akhirnya diangkat menjadi Kepala Staf Resimen di Bogor. Ia juga pernah masuk jajaran Staf di Markas Besar Angkatan Darat tahun 1958.
Amir kemudian mulai belajar tentang politik dan ekonomi saat menghadiri acara Sesko AD tahun 1960. Di sana, ia berkenalan dengan Soeharto.
"Tahun 1965, Amir Machmud diangkat menjadi Panglima Kodam V/JAYA," ujarnya.
Ketika situasi tak menentu usai Gerakan 30 September atau G30SPKI, Amir Machmud bersama dua jenderal lainnya yakni Basuki Rahmat dan M Jusuf menghadap Presiden Soekarno di Istana Negara.
Sepulangnya, Amir Machmud bersama dua jenderal lainnya membawa surat perintah Supersemar untuk diserahkan kepada Jenderal Soeharto. "Berbekal Supersemar itulah, Soeharto membubarkan PKI dan menertibkan situasi politik," sebut Machmud.
Pada masa Orde Baru, Amir Machmud pun didaulat menjadi Menteri Dalam Negeri (Mendagri), menggantikan koleganya yang meninggal dunia. Tahun 1982, ia terpilih sebagai Ketua MPR.
Tag
Berita Terkait
-
Komnas HAM Periksa Polisi dan TNI, Hasil Investigasi: Pemantik Tragedi Kanjuruhan Diduga karena Gas Air Mata
-
Bobotoh Minta Jonathan Bauman Kembali Ke Persib
-
Terpopuler: Puluhan Jenazah Keluar dari Kuburan di TPU Bandung, Alasan Kang Dedi Mulyadi Tak Hadiri Sidang Cerai
-
BMKG: 18 Kabupaten dan Kota di Jawa Barat Berpotensi Hujan Disertai Kilat dan Angin Kencang
-
Prakiraan Cuaca Kamis 6 Oktober 2022, Berawan dan Hujan di Sebagian Wilayah Jawa Barat
Terpopuler
- Kata-kata Miliano Jonathans Tolak Timnas Indonesia
- Miliano Jonathans: Hati Saya Hancur
- Dari Premier League Bersama Crystal Palace Kini Main Tarkam: Nasib Pilu Jairo Riedewald
- 40 Kode Redeem FF Terbaru 16 Agustus 2025, Bundle Akatsuki dan Emote Flying Raijin Wajib Klaim
- Dicari para Karyawan! Inilah Daftar Mobil Matic Bekas di Bawah 60 Juta yang Anti Rewel Buat Harian
Pilihan
-
Viral! Ekspresi Patrick Kluivert Saat Kibarkan Bendera Merah Putih di HUT RI-80, STY Bisa Kaya Gitu?
-
Tampak Dicampakkan Prabowo! "IKN Lanjut Apa Engga?" Tanya Basuki Hadimuljono
-
Tahun Depan Prabowo Mesti Bayar Bunga Utang Jatuh Tempo Rp600 Triliun
-
5 Rekomendasi HP Realme Murah Terbaik Agustus 2025, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
-
Kontroversi Royalti Tanah Airku, Ketum PSSI Angkat Bicara: Tidak Perlu Debat
Terkini
-
Denda PBB Dihapus dan Pajak di Bawah Rp100 Ribu Gratis di Kabupaten Bogor
-
Hormat ke 'Nyi Roro Kidul' Jadi Polemik, Pemprov Jabar Jawab dengan Agenda Kirab Kerajaan Sunda
-
Hormat ke 'Nyi Roro Kidul' di Kirab HUT RI, Dedi Mulyadi Dihujat dan Dituding Punya Obsesi
-
Semarak HUT RI ke-80: Ketika Tenaga Medis Masa Depan Berdandan Ala Timnas di SMK Moestopo
-
Butuh Uang Tunai Mendesak? Ini Daftar ATM 24 Jam di Cianjur yang Bisa Jadi Penyelamat