Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Jum'at, 07 Oktober 2022 | 12:35 WIB
Legenda Persib Bandung melakukan doa bersama untuk korban Tragedi Kanjuruhan. Kegiatan digelar di Stadion Sidolig, Kota Bandung (7/10/2022). [Ayobandung.com]

SuaraJabar.id - Tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada 1 Oktober 2022 yang menewaskan 131 orang dan 440 orang mengalami luka ringan dan 29 orang luka berat menyisakan duka bagi banyak orang, termasuk para legenda persib Bandung.

Sejumlah mantan pemain Persib berkumpul bersama di Stadion Sidolig untuk melakukan salat gaib dan doa bersama bagi korban Tragedi Kanjuruhan.

Terlihat beberapa nama besar seperti Indra Thohir, Robby Darwis, Djadjang Nurdjaman, Yaris Riyadi Asep Poni hingga Sutiono Lamso hadir di Stadion Sidolig pada Jumat (7/10/2022).

Eks Gelandang Serang yang juga sempat menjadi Pelatih Persib Bandung, Djadjang Nurdjaman mengungkapkan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya bagi korban tragedi Kanjuruhan.
Dalam kesempatan doa bersama itu, Djadjang berharap agar tragedi Kanjuruhan menjadi terulang di kemudian hari.

Baca Juga: Cintanya Ditolak Ayu Ting Ting, Wakil Bupati Bandung Sahrul Gunawan Beri Pesan Ini ke Netizen

"Saya mewakili para mantan pemain persib semua angkatan, mengucapkan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya Tragedi Kanjuruhan. Sesuai arahan presiden, harus mengevaluasi semuanya, manajemen semuanya suporter pertandingan mudah-mudahan kompetisi semakin baik berbuah," ujar Djanur, sapaan akrabnya, di Stadion Sidolig, Jumat (7/10/2022).

Dalam kesempatan itu pula, Djadjang menilai banyak perubahan yang terjadi dalam dunia suporter sepakbola Indonesia. Seperti semakin terorganisirnya suporter dalam membela tim kesayangan dibanding jaman Perserikatan dahulu.

"Harapan ke depan, dengan kejadian ini semoga ada perbaikan tidak ada permusuhan sesama suproter ada damai dari segala lapisan. Mulai dari Bobotoh, Jakmania, Aremania ada hikmahnya bersatu. Pasti ada trautama ibu dan anak mau menonton ke stadion, tapi Mudah mudahan tekat suproter ke depan akan mulai membaik," jelasnya.

Sementara itu, Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) Umuh Muchtar menjelaskan, kegiatan tersebut merupakan rangkaian belasungkawa yang ada di Bandung untuk Malang. Sebelumnya, Bobotoh telah melakukan doa bersama juga di Stadion Sidolig untuk korban tragedi Kanjuruhan.

"Kita berdoa dan para Bobotoh sudah mrngucapkan berdua dan alhamdulillah daripara mantan suatu kesempatan juga kita bisa bertemu jarang jarang. Alhamdulillah ini sangat bagus dan tetap memperhatikan masalah persepakbolaan dan tetap kita juga mengatakan turut berduka cita yang sangat mendalam dan ini kejadian yang luar biasa," tandas Umuh dalam kesempatan doa bersama bagi korban tragedi Kanjuruhan.

Baca Juga: Diangkat Jadi Anak Asuh, Ketum PSI Giring Ganesha Sepakat Biayai Anak Korban Tragedi Kanjuruhan Ini sampai Sekolah Akpol

Sebelumnya, berbagai elemen masyarakat pun menunjukkan rasa empati dengan berbagai hal, mulai dari menggelar doa bersama hingga bakar lilin yang dilakukan Bobotoh di Jalan Dago Cikapayang tadi malam.

Sikap empati pun turut ditunjukkan para pemain Persib Bandung. Pada latihan hari ini, Senin, 3 Oktober 2022, para pemain menggenakan pita hitam sebelum bertanding. Mereka saling menalikan pita hitam tersebut baik di pergelangan tangan maupun lengan.

Sebelum latihan dimulai, para pemain beserta jajaran kepelatihan tim Persib Bandung melakukan doa bersama yang ditujukan untuk korban dan keluarga yang ditinggalkan. Doa bersama dipimpin oleh Komisaris PT PBB H. Umuh Muchtar.

Pelatih Persib Bandung Luis Milla sangat berduka atas kejadian yang merenggut banyak korban jiwa tersebut. Milla turut merasakan kesedihan dan duka yang dialami keluarga korban juga publik Kota Apel tersebut.

“Hari ini sepak bola Indonesia sedang berduka. Saya ingin menyampaikan rasa duka cita yang sangat dalam untuk tragedi ini. Untuk keluarga dan kerabat yang ditinggalkan semoga kalian tetap diberikan kekuatan,” kata Luis Milla.

Load More