Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Minggu, 16 Oktober 2022 | 16:30 WIB
ILUSTRASI - Objek wisata Farmhouse di Kabupaten Bandung Barat. Di tempat ini, pengunjung bisa berinteraksi dengan hewan ternak seperti kambing. [Suara.com/Ferrye Bangkit Rizki]

SuaraJabar.id - Kunjungan wisatawan ke kawasan wisata Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) menurun akhir pekan ini. Kondisi tersebut dipengaruhi faktor cuaca ekstrim.

"Menurun sekitar 20-25 persen karena faktor cuaca," kata Owner Terminal Wisata Grafika Cikole (TWGC) Lembang, Eko Supriyanto saat dihubungi Suara.com pada Minggu (16/10/2022).

Eko mengatakan, pekan lalu kunjungan wisatawan dari luar daerah masih ramai. Namun untuk pekan ini memang menurun imbas faktor cuaca buruk yang kerap terjadi akhir-akhir ini.

Ia dan pengelola bisnis pariwisata di Bandung Barat lainnya berharap ke depan cuacanya semakin bersahabat. Apalagi akhir tahun ini akan ada agenda libur semester anak sekolah dan tahun baru yang bisa menjadi momen bagi pelaku bisnis pariwisata untuk meraup wisatawan sebanyak mungkin.

Baca Juga: Festival Jatiluwih Cultural Week Diharapkan Dongkrak Kunjungan Wisatawan Bali

"Pekan lalu masih bagus, 3-4 hari yang lalu menurun, kerasa banget minggu ini. Mudah-mudahan ke depan semakin membaik cuacanya," tutrnya.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KBB Duddy Prabowo mengatakan, pihaknya sudah memberikan imbauan melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan maupun pengelola wisata untuk meningkatkan kewaspadaan.

"Karena kebanyakan objek wisata di Bandung Barat ini sebagian besar lokasi wisata alam terbuka. Di situ rawan terjadi potensi pohon tumbang. Kita juga sudah koordinasi dengan Perhutani untuk melakukan pemangkasan pohon tumbang," kata Duddy.

Kemudian, pihaknya menyarankan Dinas Perhubungan untuk memberikan imbauan kepada kendaraan besar seperti bus untuk tidak melintasi jalur rawan longsor. Seperti di Jalan Kolonel Masturi yang mengarah ke kawasan wisata Lembang.

Di sepanjang jalan tersebut, ada sejumlah titik yang sebelumnya sudah longor namun belum diperbaiki oleh dinas terkait.

Baca Juga: Berharap Tragedi Kanjuruhan Jadi yang Terakhir, Markus Horison Minta Semua Pihak Evaluasi Diri

"Ada beberapa jalur yang sampai saat ini belum dikerjakan oleh dinas teknis dan ini jadi perhatian. Terutama temen-temen di Dishub untuk kendaraan besar untuk tidak dulu melintas karena sangat berisiko terjadi longsor susulan," imbuh Duddy.

Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki

Load More