SuaraJabar.id - Masyarakat Jawa Barat boleh bangga, pasalnya tokoh asal Tanah Pasundan yakni KH Ahmad Sanusi mendapatkan kehormatan berupa gelar Pahlawan Nasional oleh Pemerintah Pusat.
KH Ahmad Sanusi mendapatkan gelar Pahlawan Nasional dari Presiden Joko Widodo bersama tokoh dari daerah lainnya. Gelar Pahlawan Nasional dianugerahkan di Istana Negara, Jakarta, pada Senin, 7 November 2022.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil turut mendampingi keluarga almarhum KH Ahmad Sanusi pada penganugerahan gelar pahlawan nasional di Istana Negara, Jakarta.
Ada alasan kuat yang melandasi keikutsertaan orang nomor satu di Provinsi Jawa Barat pada acara penganugerahan KH Ahmad Sanusi sebagai pahlawan nasional, karena Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, masih memiliki hubungan kerabat dengan keluarga besar ulama asal Kabupaten Sukabumi.
Ridwan Kamil menceritakan, ada tantenya yang menikah dengan putra dari KH Ahmad Sanusi. Sehingga ada hubungan "bebesanan" antara kakek Ridwan Kamil dengan KH Ahmad Sanusi, yakni tante atau bibinya menikah dengan putra KH Ahmad Sanusi.
Ridwan Kamil mengenal KH Ahmad Sanusi dari sejarah sebagai anggota Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), dan pendiri organisasi Persatuan Umat Islam atau PUI.
KH Ahmad Sanusi adalah tokoh Islam yang turut memperjuangkan lahirnya dasar negara Pancasila, khususnya saat terjadi konflik pada penentuan sila pertama. Lewat perannya kala itu, perdebatan mengenai ideologi negara yang terbagi menjadi negara Islam dan negara sekuler dapat mencapai jalan tengah dengan lahirnya ideologi Pancasila.
Ahmad Sanusi yang terkenal dengan ciri khas kiai berpeci hitam ini adalah seorang ulama besar yang lahir pada 18 September 1889 di Desa/Kecamatan Cicantayan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
KH Ahmad Sanusi selain merupakan salah satu anggota BPUPKI juga dikenal sebagai tokoh Islam yang menentang kolonialisme di Indonesia, melalui gerakan politiknya di beberapa organisasi keagamaan. KH Ahmad Sanusi dinilai telah berjasa pula dalam memperjuangkan pembentukan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Religius
Berdasarkan artikel karya Ketua Dewan Pertimbangan Pusat PUI, Dr KH Munandi Saleh, MSi, dalam laman pui.or.id, dituturkan bahwa K H Ahmad Sanusi adalah salah seorang ulama pendiri PUI setelah KH Abdul Halim.
Dia lahir pada malam Jumat tanggal 12 Muharram 1306 H, atau 18 September 1888 Masehi, di Kampung Cantayan, Desa Cantayan Kecamatan Cantayan Kabupaten Sukabumi. Daerah tersebut dulunya bernama Kampung Cantayan, Desa Cantayan Onderdistrik Cikembar, Distrik Cibadak, Afdeeling Sukabumi.
Ahmad Sanusi merupakan anak ketiga dari delapan bersaudara pasangan KH Abdurrohim (seorang Ajengan Cantayan, Pimpinan Pondok Pesantren Cantayan) dengan Ibu Empok. Semenjak kecil Ahmad Sanusi hidup di lingkungan keluarga yang religius.
Di lingkungan keluarga inilah Ahmad Sanusi mendapat pendidikan agama Islam yang begitu ketat, sehingga selain hafal (hafiz) Al-Qur’an di usia 12 tahun, ia menguasai pula berbagai disiplin ilmu agama Islam, seperti ilmu nahwu, sharaf, tauhid, fikih, tafsir, mantiq, dan lain-lain.
Sekitar usia 17 tahunan, Ahmad Sanusi mulai melanglang buana untuk menambah pengetahuan dan mencari kebaikan (tabarukan) kepada para ulama ke berbagai pesantren yang ada di wilayah Jawa Barat selama 4,5 tahun.
Kisah cinta bersemi kala Ahmad Sanusi remaja berada di Pesantren Babakan Selawi Baros, Sukabumi, pimpinan Ajengan Affando. Saat di pesantren tersebut, Ahmad Sanusi memutuskan untuk mengakhiri masa lajangnya setelah bertemu dengan seorang gadis yang bernama Siti Djuwariyah, putri dari Ajengan Affandi.
Beberapa bulan setelah menjalani pernikahan, sekitar tahun 1910 Ahmad Sanusi beserta istri berangkat ke Mekkah Al-Mukarromah untuk menunaikan ibadah haji. Seusai menunaikan ibadah haji, Ahmad Sanusi beserta istri tidak langsung pulang ke kampung halaman, tapi bermukim di Makkah Al-Mukarramah selama lima tahun untuk memperdalam dan menambah wawasan keilmuan.
KH Ahmad Sanusi tutup usia pada hari Ahad, tanggal 31 Juli 1950 Masehi atau 15 Syawal 1369 Hijriah, pada usia 63 tahun, di Pesantren Gunung Puyuh, dan dikebumikan di kompleks pemakaman keluarga di sebelah utara dari Pesantren Gunung Puyuh, Kabupaten Sukabumi.
Untuk mengenang jasa-jasanya Pemerintah Kota Sukabumi, Jawa Barat, mengabadikan namanya menjadi nama salah satu jalan di Kota Sukabumi, yang menghubungkan antara jalan Cigunung sampai dengan Degung, yaitu Jalan KH A Sanusi.
Selain itu, namanya diabadikan pula menjadi nama Terminal Type-A yaitu Terminal Type A KH Ahmad Sanusi di Jalan Jalur Lingkar Selatan yang berada di Kota Sukabumi.
Saat Ahmad Heryawan menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat, nama KH Ahmad Sanusi dijadikan nama untuk Masjid Raya Provinsi Jawa Barat yang berlokasi di jalan jalur lingkar selatan Cibolang Sukabumi.
Oleh Pejuang 1945, KH Ahmad Sanusi dikukuhkan menjadi perintis kemerdekaan Republik Indonesia, dan oleh Presiden Republik Indonesia HM Soeharto juga dianugerahi Bintang Maha Putra Utama pada tanggal 12 Agustus 1996 serta Bintang Maha Putra Adipradana dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tahun 2006. [Antara]
Berita Terkait
-
Ridwan Kamil Sempat Menginap Satu Hotel dengan Lisa Mariana
-
Tak Gentar Desakan Lisa Mariana, Ridwan Kamil Siap Lakukan Tes DNA
-
Kondisi Rumah Tangga Ridwan Kamil dan Atalia Praratya usai Isu Selingkuh dengan Lisa Mariana
-
Ayu Aulia Balas Tuduhan: Saya Simpanan RK Duluan? Kok Bisa Temani USG Lisa Mariana?
-
Mulai Difitnah, Lisa Mariana Bakal Bicara Lebih Vokal soal Isu Jadi Simpanan Ridwan Kamil
Tag
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Sebut Masjid Al Jabbar Dibangun dari Dana Pinjaman, Kini Jadi Perdebatan Publik
- Terungkap, Ini Alasan Ruben Onsu Rayakan Idul Fitri dengan "Keluarga" yang Tak Dikenal
- Baru Sekali Bela Timnas Indonesia, Dean James Dibidik Jawara Liga Champions
- Yamaha NMAX Kalah Ganteng, Mesin Lebih Beringas: Intip Pesona Skuter Premium dari Aprilia
- JakOne Mobile Bank DKI Bermasalah, PSI: Gangguan Ini Menimbulkan Tanda Tanya
Pilihan
-
Bocoran dari FC Dallas, Maarten Paes Bisa Tampil Lawan China
-
Almere City Surati Pemain untuk Perpanjang Kontrak, Thom Haye Tak Masuk!
-
Klasemen Terbaru: Timnas Indonesia U-17 Selangkah Lagi Lolos Piala Dunia U-17
-
Laptop, Dompet, Jaket... Semua 'Pulang'! Kisah Manis Stasiun Gambir Saat Arus Balik Lebaran
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Lancar Main Free Fire, Terbaik April 2025
Terkini
-
BRI Terapkan Prinsip ESG untuk Wujudkan Pertumbuhan Ekonomi yang Bertanggung Jawab
-
BRI Berikan Tips Keamanan Digital: Waspada Kejahatan Siber Saat Idulfitri 1446 H
-
Program BRI Menanam Grow & Green: Meningkatkan Ekosistem dan Kapasitas Masyarakat Lokal
-
Dedi Mulyadi Skakmat PTPN: Kenapa Tanah Negara Disewakan, Perkebunannya Mana?
-
Gubernur Dedi Mulyadi Libatkan Pakar, Evaluasi Besar-besaran Kegiatan Ekonomi di Pegunungan Jabar