Scroll untuk membaca artikel
Galih Prasetyo
Kamis, 16 Maret 2023 | 10:48 WIB
Potret Ridwan Kamil (instagram/@ridwankamil)

Pinned Komentar Ala Ridwan Kamil

Meski Kang Emil sudah memberikan klarifikasi soal polemik seorang guru honorer dipecat karena mengkritik dirinya, sejumlah netizen di laman Twitter menyoroti soal gaya politisi Golkar itu memberikan pinned ke sejumlah komentar yang berseberangan.

Salah satu akun Twitter @ARSIPAJA menuliskan pinned komentar di akun Instagram jadi 'senjata' Ridwan Kamil untuk mereka yang memberikan kritik.

"Senjata @ridwankamil, pinned komen kritikan tsb agar dihajar folowersnya ramai-ramai, bahkan sampai dipecat #sugantehpinter," tulis akun tersebut.

Baca Juga: Jas Kuning Ridwan Kamil, Kata 'Maneh' yang Berujung Pemecatan Guru Honorer di Cirebon

Postingan ini kemudian membuat aku Twitter lain mengakui bahwa pinned komentar Kang Emil di akun Instagramnya sebagai hal yang tak biasa.

Menurut mereka, cara itu bisa membuat si pengkritik mendapat hujatan dari orang-orang lain serta akun-akun buzer.

"Jahat bgt ya, ngapain sih sampe di pin segala komennya? Ya cukup bales aja biasa, toh followersnya jg pasti pada lihat. Kalau sampe di pin kan kayak menggiring org2, followers, dan fansnya buat hujat si guru ini. Terlepas dari si guru emg gak sopan bahasanya," tulis salah satu akun Twitter.

"Knp harus di Pin pak?karana bapak tau dan sadar Bapak punya basis besar di ig kan?emang disaat dia komen, dia bawa profesinya sebagai guru?atau mewakili guru?engga Pak, tp Sebagai pribadinya sendiri, Profesi Bapak lbh terhormat knp hrs dibales pake "maneh" jg?mengingatkan?" tanya akun lainnya.

Sejumlah akun kemudian berbagi pengalaman saat komentarnya juga pernah di-pinned Ridwan Kamil dan membuat mereka mengalami banyak kerugian.

Baca Juga: Sebelum Dipecat karena Mengkritik, Guru di Cirebon Ternyata Relawan Ridwan Kamil di Pilgub Jabar

"Pinter bapak suka nge-pin. Akhirnya diserbu fans dan loyalisnya. Saya pernah ngerasain, sampai dibuka dishare dipublik tempat bekerja saya. Kalau dicaci maki ya udah pasti hehhe.. padahal warga negara punya hak kritik karena pejabat negara digaji oleh rakyat, bukan oleh donatur," tulis salah satu akun pada tangkapan layar yang diunggah akun @MfaishalT

Load More