Scroll untuk membaca artikel
Galih Prasetyo
Selasa, 23 Mei 2023 | 12:30 WIB
Pedagang di Pasar Atas Baru Kota Cimahi (Suara.com/Ferry Bangkit)

SuaraJabar.id - Harga berbagai kebutuhan masyarakat di pasar tradisional di Kota Cimahi mengalami kenaikan. Dari daging hingga berbagai jenis sayuran harganya relatif tinggi.

Tingginya berbagai harga pangan di Kota Cimahi itu sempat diperingatkan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian agar kepala daerah di Kota Cimahi menangani gejolak harga tersebut.

Seperti harga daging ayam yang mengalami kenaikan dalam seminggu terakhir. Normalnya, pedagang menjual daging ayam Rp 35 ribu per kilogeam, namun kini rata-rata dijual Rp 39 ribu per kilogram.

"Dari pas lebaran itu kan sempet turun, terus seminggu terakhir ini naik lagi. Sekarang saya jual Rp 38-39 ribu per kilogram," terang Neni (42), salah seorang pedagang Pasar Atas Baru, Kota Cimahi pada Selasa (23/5/2023).

Baca Juga: Harga Sayur Mayur di Cianjur Naik Jelang Bulan Ramadan Gara-gara Ini

Ia tidak tahu secara detail perihal tingginya harga daging ayam belakangan ini. Namun menurut informasi, pakan yang tinggi dan faktor transportasi jadi salah satu penyebabnya.

"Katanya sih pakannya naik, kemudian pengiriman juga terhambat karena macet dan sebagainya," ujar Neni.

Meski harganya mahal, namun diakuinya tidak terlalu berdampak terhadap penjualan. Sebab, Neni sudah memiliki pelanggan tetap yang setiap harinya membeli daging ayam darinya. Rata-rata ia bisa menjual hingga 1 kwintal daginh ayam.

"Penjualan sama aja, yang agak turun paling ke konsumen harian yang datang ke sini. Selain harga tinggi, kan sekarang pembeli lebih banyak belanja di pedagang yang di pinggir jalan," ungkapnya.

Bukan hanya dagingnya yang mahal, telur ayamnya juga terpantau masih tinggi. Pedagang masih menjualnya rata-rata Rp 32 ribu per kilogram, padahal normalnya sekitar Rp 27 ribu per kilogram.

Baca Juga: Cerita Pedagang Pasar Legi Solo Kirim Bantuan Sayur Mayur ke Korban Erupsi Gunung Semeru

"Iya memang harga telur ayam tinggi terus, normalnya mah kan Rp 27 ribu per kilogram. Katanya sih salah satunya gara-gara pakan mahal," ujar Linda Purnamasari (34), salah seorang pedagang.

Selain itu, ungkap dia, produksi di daerah penghasil telur informasinya berkurang sehingga berpengaruh terhadap pasokan ke Kota Cimahi.

"Produksinya katanya berkurang sampai 30 persen. Saya juga biasa dapat 400 kilogeam sehari sekarang berkurang hanya 300 kilogram," terang Linda.

Selain daging dan telur, harga sejumlah komoditas sayuran juga terpantau mengalami kenaikan. Di antaranya cabe rawit merah yang naik dari Rp 30 ribu per kilogram dan cabe tanjung dari Rp 40 ribu per kilogram menjadi Rp 80 per kilogram.

"Pasokannya berkurang sekarang, mungkin karena faktoe cuaca. Jadi memang harga sejumlah sayuran termasuk cabe naik," ujar Idris Hidayat (47) salah seorang pedagang.

Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki

Load More