Scroll untuk membaca artikel
Galih Prasetyo
Selasa, 13 Juni 2023 | 22:59 WIB
Politikus NasDem Saan Mustopa saat ditemui wartawan di Gedung DPR RI. (Suara.com/Novian)

SuaraJabar.id - Ketua DPW Partai NasDem Jabar Saan Mustofa membantah adanya praktik jual beli nomor urut calon anggota legislatif di Pemilu 2024 seperti yang diungkap eks Ketua DPD Partai NasDem Kabupaten Indramayu Husen Ibrahim.

Saat mengatakan semua proses dari mulai penjaringan, penyusunan nomor urut hingga didaftarkannya para bakal calon legislatif baik di tingkat DPR RI hingga DPRD Provinsi dan Kota/Kabupaten ke KPU tidak diminta mahar oleh Partai NasDem.

"Saya ingin tegaskan dari mulai proses penyusunan sampai didaftarkan ke KPU tidak ada satupun yang namanya transaksi pencalegan, tidak ada yang namanya jual beli nomor urut," tegas Saan di Kantor DPW NasDem Jabar pada Selasa (13/6/2023).

Pernyataan Saan itu membantah tudingan Husen Ibrahim yang diminta menyetor uang Rp 3,5 miliar agar bisa menempati nomor urut 2 dalam daftar caleg dari daerah pemilihan Jabar VIII.

Baca Juga: Bongkar Kalau Demokrat dan PKS Gak Serius Kampanyekan Anies Baswedan, Ade Armando: NasDem Kesal...

Saat mengungkapkan, dalam penentuan nomor urut kursi caleg di legislatif di Partai NasDem sudah berdasarkan pertimbangan dan persyaratan. Di antaranya petahana, pendiri hingga petinggi partai menjadi prioritas untuk mendapat urutan teratas.

Berdasarkan keputusan itu Husen Ibraham mendapat urutan nomor 3 di Dapil VIII dan sudah didaftarkan ke KPU. Namun dalam perjalanannya, kata Saan, yang bersangkutan ternyata tidak menerima ditempatkan di nomor urut 3.

"Yang bersangkutan bersangkutan salah nomor urut itu diakhir Mei dengan segala upaya ingin menjadi nomor satu. Saya katakan kita punya aturan, petahana diprioritaskan selalu nomor satu. Nah yang bersangkutan belum menerima," beber Saan.

Puncaknya, kata dia, yang bersangkutan malah melakukan boikot dengan tidak mengirimkan para caleg tingkat II dalam acara Kemah Restorasi di Lembang, Bandung Barat. Padahal sebelumnya sempat hadir dalam pembukaan.

"Dan menyampaikan kepada kita bahwa kalau sistem pemilunya terbuka gak ada masalah. Tapi beberapa hari kemudian yang bersangkutan tidak akan mengirimkan caleg-calegnya untuk tingkat dua di kemah restorasi sebagai bentuk protes karena yang bersangkutan ditempatkan di nomor 3," kata Saan.

Baca Juga: Makin Panas! NasDem Mulai Salahkan Demokrat dan PKS, Ade Armando: Anies Itu Memang Kartu Mati!

Saat mengatakan politik tanpa mahar sudah menjadi prinsip bagi Partai NasDem sehingga dirinya memastikan apa yang diungkapkan eks Ketua DPD NasDem Indramayu tidak benar. Dia mengatakan partainya tidak akan membebani para caleg dengan hal-hal yang berhubungan dengan materi.

"NasDem sudah berkomitmen tidak akan membebani para caleg. Maka kegiatan yang dilakukan para caleg seperti Kemah Restorasi tidak ada satpun yang dibebani dengan hal-hal yang sifatnya materi karena kita punya komitmen untuk bisa melahirkan caleg-caleg yang baik dan bertanggungjawab," kata Saan.

Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki

Load More