SuaraJabar.id - Stasiun Padalarang di Kabupaten Bandung Barat (KBB) jadi lokasi Stasion Hub Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB). Stasion hub sepur cepat itu saat ini masih dalam proses pembangunan.
Meski belum rampung, namun kereta cepat dari Jakarta ke Bandung sudah melintas dan berhenti di Stasiun Hub Padalarang.
Bahkan, Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan sudah menjajal dan meninjau stasiun tersebut pada Kamis (22/6/2023).
Sebelum fungsinya ditambah dengan keberadaan Hub KCJB, Stasiun Padalarang ternyata menjadi salah satu jejak pembangunan kolonialisme Belanda di Indonesia yang dibuka berbarengan dengan beroperasinya jalur kereta api Cianjur-Padalarang-Bandung.
Baca Juga: Hore! Ridwan Kamil Sebut Kereta Cepat Jakarta Bandung Bakal Gratis 3 Bulan
Dulunya Stasiun Padalarang hanyalah sebuah halte yang masuk ke dalam pembangunan seksi Cisokan-Padalarang sepanjang 3,5 kilometer. Pembangunan jalur sepur yang digarap Staatssporwegen (SS) yang kali pertama membangun jalur kereta api di wilayah Priangan.
"Pada awalnya stasiun ini menjadi titik persinggahan kereta api Jakarta - Bandung via Bogor -Sukabumi - Cianjur. Dibuka untuk umum itu 17 Mei 1884 yang bersamaan dengan peresmian jalur kereta api dari Cianjur - Bandung," kata Pamong Budaya Ahli Muda Subkoordinator Sejarah dan Cagar Budaya pada Dinas Parwisisata dan Kebudayaan KBB Asep Diki saat dihubungi pada Jumat (23/6/2023.
Tujuan dari pembangunan jalur kereta api Bogor-Bandung oleh perusahaan milik Pemerintah Hindia-Belanda itu berkaitan dengan faktor ekonomi dimana ketika itu keberadaan kereta api digunakan untuk memperlancar pengangkutan komoditas ekspor perkebunan dari pedalaman Priangan untuk diangkut melalui pelabuhan di Batavia (Jakarta).
Sedang dari sudut militer digunakan sebagai sarana pertahanan. Mengingat wilayah Priangan merupakan daerah pedalaman dan pegunungan yang strategis untuk dijadikan banteng pertahanan.
Pada awal beroperasi, terdapat enam kali perjalanan kereta api. Yakni sekali perjalanan Bogor- Bandung (PP), satu kali dari Bogor ke Cianjur (PP) dan sekali antara Cianjur-Bandung (PP).
Melansir dari heritage.kai.id, stasiun baru yang dibangun sekitar tahun 1902 ini menggantikan peran Halte Padalarang yang berbarengan dengan proyek jalur kereta api Karawang - Padalarang.
Bukan tanpa alasan, Stasiun Padalarang menjadi perpotongan jalur kereta api dari Jakarta dan Bogor untuk menuju Bandung atau sebaliknya.
"Kemudian semenjak pengoperasian jalur baru Cikampek - Padalarang tahun 1906, Stasiun Padalarang mulai melayani kereta api dari Purwakarta," ujar Asep Diki.
Kemudian, ungkap Asep Diki, saat Jepang melakukan invasi terhadap Pemerintahan Hindia-Belanda pada Maret 1942, jalur di Stasiun Padalarang pernah dibom Jepang sehingga tidak bisa dilewati kereta api.
Selepas kemerdekaan Indonesia tahun 1945, perkeretaapian di Jawa dan Sumatera diambil alih oleh bangsa Indonesia. Selanjutnya dibentuklah Djawatan Kereta Api Republik Indonesia (DKARI), cikal bakal PT Kereta Api Indonesia (Persero).
Tahun 1954 Djawatan Kereta Api Indonesia (DKA) melalui Surat Keputusan DDKA Nomor 20493/BB/54 tanggal 16 Maret 1954 mengeluarkan peraturan mengenai kelas stasiun, yang dibagi menjadi beberapa kategori yakni Stasiun Besar, Kelas I, Kelas II, Kelas III A/B, Kelas III C, Kelas IV dan Kelas V. Stasiun Padalarang masuk kategori stasiun Kelas 1.
Stasiun Padalarang masuk wilayah pengawasan Daerah Operadi II Bandung yang memiliki lima jalur yang sudah menggunakan persilangan elektrik sejak tahun 1990. Kini di sebelah utara tengah dibangun Stasiun Hub Kereta Cepat Jakarta - Bandung.
Stasiun Padalarang nantinya akan berfungsi sebagai feeder atau pengumpan untuk mentrasfer penumpang daru kereta api biasa ke kereta api cepat ataupun sebaliknya. "Stasiun Padalarang sudah ditetapkan menjadi bangunan cagar budaya melalui SK Bupati," ucap Asep Diki.
Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki
Berita Terkait
-
Luhut Minta Masyarakat Kritik Pemerintah dengan Santun, Fedi Nuril: Ndasmu
-
Whoosh Dibanjiri Penumpang! 240 Ribu Orang Pilih Kereta Cepat Selama Libur Lebaran
-
Investor Lokal Resah, Luhut Bicara Kondisi Ekonomi Terkini
-
Presiden Prabowo Instruksikan Deregulasi untuk Industri Padat Karya
-
Presiden Prabowo Berencana Bertemu Pelaku Pasar Buntut IHSG Anjlok
Tag
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Jay Idzes Ditunjuk Jadi Kapten ASEAN All Star vs Manchester United!
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- Kejutan! Justin Hubner Masuk Daftar Susunan Pemain dan Starter Lawan Manchester United
- Sosok Pria di Ranjang Kamar Lisa Mariana Saat Hamil 2021 Disorot: Ayah Kandung Anak?
Pilihan
-
BREAKING NEWS! Indonesia Tuan Rumah Piala AFF U-23 2025
-
Aksi Kamisan di Semarang: Tuntut Peristiwa Kekerasan terhadap Jurnalis, Pecat Oknum Aparat!
-
Belum Lama Direvitalisasi, Alun-alun Selatan Keraton Solo Dipakai Buat Pasar Malam
-
IHSG Susah Gerak, Warga RI Tahan Belanja, Analis: Saya Khawatir!
-
Penurunan Fungsi Kognitif Akibat Kebiasaan Pakai AI: Kemajuan atau Ancaman?
Terkini
-
Prestasi Mendunia dan Membanggakan: BRI Raih Euromoney Private Banking Awards 2025 di London
-
Kain Tenun Ulos Kebanggaan Indonesia Sukses Tembus Pasar Amerika Serikat Berkat Klasterkuhidupku BRI
-
Berdayakan UMKM Go Global, BRI Hadirkan Binaannya di FHA-Food & Beverage 2025 Singapura
-
Bersinergi dengan BPKH dan Kemenag, BRI Sediakan Banknotes untuk Living Cost Jemaah Haji 2025
-
Direktur Utama BRI Hery Gunardi Jadi Ketum PERBANAS 20242028, Punya Berbagai Karir Cemerlang