SuaraJabar.id - Belasan orang tua siswa di Desa Selacau, Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat (KBB) kecewa dengan hasil Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jalur zonasi di SMAN 1 Batujajar.
Herlina (50) salah satu orang tua siswa mengatakan saat SMAN 1 Batujajar pertama kali dibangun, pihak sekolah menjanjikan akan memprioritaskan siswa yang tinggal dekat sekolah. Namun, nyatanya anaknya malah tidak lolos lewat jalur zonasi.
"Saya sakit hati, masa warga sini gak keterima. Padahal waktu ini berdiri bilang ke warga mau prioritas masyarakat di sini," kata Herlina pada Rabu (12/7/2023).
Dia mengatakan jarak rumahnya yang berada di RW 05 di Desa Selacau hanya berjarak 500 meter ke SMAN Batujajar yang berada di wilayah RW 04. Namun kenyataannya anaknya malah tetap tidak lolos dalam PPDB tahun ini.
Baca Juga: Sengkarut PPDB Online di Kota Bekasi, Orang Tua Murid Buka Suara: Saya Agak Curiga
"Saya tinggal di RW 05 sedangkan sekolah ini letaknya di RW 04. Jaraknya cuma 500 meter ke sekolah, tapi anak saya gak lolos," ujar Herlina.
Dia mengatakan, sebagai seorang single parent atau janda dirinya sangat berharap anaknya bisa masuk sekolah negeri yang dekat dengan rumahnya. Sebab bisa meringankan biaya.
"Kalau anak sekolah di sini biayanya gak berat, jaraknya juga dekat jadi ongkos gak mahal. Kalau diswasta saya harus cari uang pendaftaran, mau dari mana," ujarnya.
Ferdy Ferdiansyah, orang tua siswa lainnya memiliki PPDB jalur zonasi kurang transparan dan akuntabel. Banyak siswa yang tinggal jauh dari sekolah bisa diterima, tapi warga yang berdekatan tidak bisa mengenyam bangku pendidikan.
"Saya tinggal di RW 15, radius sekolah hanya 735 mater, dinyatakan tidak lulus. Tapi anak tetangga saya jaraknya 900 meter tapi lolos. Ini kan aneh. Lebih aneh lagi pihak sekolah mencantumkan radiusnya 600 meter, kok bisa berubah padahal rumah dekat saya malah lebih jauh dari sekolah," papar Ferdy.
Baca Juga: Heboh Kejanggalan PPDB Online di Bekasi, Plt Wali Kota: Harus Ada Perbaikan Sistem Zonasi
Ferdy berharap pihak sekolah lebih transparan dengan cara membuka sekaligus memverifikasi lokasi seluruh siswa yang dinyatakan lulus PPDB jalur zonasi. Jangan-jangan, banyak peserta yang memakai kordinat bodong agar bisa lebih dekat dengan sekolah.
Berita Terkait
-
Dedi Mulyadi Tegur Langsung Jeje Govinda Perkara Bawa Anak ke Kantor Dinas di Jam Kerja
-
Warganet Tanya Soal Jeje Govinda Bawa Anak ke Kantor, Kang Dedi Mulyadi Samakan Dengan Nabi
-
Beda Reaksi Dedi Mulyadi Soal Lucky Hakim ke Jepang demi Anak vs Jeje Govinda Bawa Anak ke Kantor
-
Sebulan Menjabat Jadi Bupati, Jeje Govinda Bingung Ditanya Dedi Mulyadi
-
Tanah Bergerak Guncang Bandung, 20 Rumah Rusak
Tag
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- 6 Rekomendasi Parfum Indomaret Wangi Mewah Harga Murah
- Kabar Duka, Hotma Sitompul Meninggal Dunia
- HP Murah Oppo A5i Lolos Sertifikasi di Indonesia, Ini Bocoran Fiturnya
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan NFC Terbaik April 2025, Praktis dan Multifungsi
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
-
BREAKING NEWS! Indonesia Tuan Rumah Piala AFF U-23 2025
-
Aksi Kamisan di Semarang: Tuntut Peristiwa Kekerasan terhadap Jurnalis, Pecat Oknum Aparat!
-
Belum Lama Direvitalisasi, Alun-alun Selatan Keraton Solo Dipakai Buat Pasar Malam
Terkini
-
Kasus Korupsi Dana Hibah NPCI Jabar Diduga Rekayasa, Terungkap di Persidangan
-
Prestasi Mendunia dan Membanggakan: BRI Raih Euromoney Private Banking Awards 2025 di London
-
Kain Tenun Ulos Kebanggaan Indonesia Sukses Tembus Pasar Amerika Serikat Berkat Klasterkuhidupku BRI
-
Berdayakan UMKM Go Global, BRI Hadirkan Binaannya di FHA-Food & Beverage 2025 Singapura
-
Bersinergi dengan BPKH dan Kemenag, BRI Sediakan Banknotes untuk Living Cost Jemaah Haji 2025