SuaraJabar.id - Hari pertama memasuki tahun ajaran baru 2023/2024 diwarnai aksi untuk rasa yang dilakukan puluhan mahasiswa dan perwakilan dari sekolah swasta di Kota Cimahi di Kantor DPRD Kota Cimahi, Jalan Djulaeha Karmita pada Senin (17/7/2023).
Aksi unjuk rasa itu berisi protes atas seleksi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2023 yang belum lama ini telah dibuka karena dinilai terjadi kecurangan dan tidak memikirkan nasib sekolah swasta baik SD maupun SMP.
Berdasarkan pantauan Suara.com di lokasi, masa aksi mulai datang sekitar pukul 10.00 WIB. Dengan membentangkan spanduk dan pamflet, mereka mulai menyuarakan aksi tuntutannya. Mereka meminta bertemu langsung dengan Anggota DPRD Kota Cimahi.
Forum Masyarakat Peduli Pendidikan (FMPP) Kota Cimahi Ahmad Rofii mengatakan ada tiga tuntutan yang disampaikan dalam aksi kali ini. Pertama, kata dia, pihaknya menuntut PPDB di Kota Cimahi dievaluasi secara menyeluruh karena disinyalir banyak terjadi kecurangan.
Baca Juga: Heboh, Ada Anak Pejabat Hingga Pengusaha yang Daftar PPDB Pakai Surat Keterangan Tidak Mampu
"Ini pelanggaran sudah turun-temurun kami swasta sangat sabar tapi semakin serakah. Dugaan kecurangan yang ada adalah kami sebut zonatif, zona titipan itu merusak sistam di sekolah kami," ungkap Ahmad.
Dia mengungkap dugaan kecurangan yang terjadi. Contoh kecilnya, dalam Surat Keputusan (SK) Wali Kota Cimahi Nomor 420 tentang PPDB, kata Ahmad, kuota per rombongan belajar (rombel) sudah ditetapkam sesuai Standar Pelayanan Minimal (SPM). Namun kenyataannya menurutnya malah melebihi rombel yang sudah ditentukan.
Kondisi itu menurut dia sangat berpengaruh terhadap kondisi sekolaha swasta yang semakin mengalami penurunan siswa setiap tahunnya. Dari sekitar 8.000 lulusan SD, tercatat hanya ada sekitar 1.600 orang yang masuk ke 32 SMP swasta di Kota Cimahi.
"Mereka mark up siswa antara 1-3 rombel per sekolah. Selain itu mereka disinyalir menambah kelas bayangan, seharusnya SPM kan 32 siswa tapi kenyataannya ada yang sampai 40-42 orang," terang Ahmad.
"Tahun ini kami mengalami penurunan siswa sebanyak 251 siswa. Tahun lalu masih ada 1960 sekarang sekitar 1604-an, itu sisa yang 4.000 pasa kemana. Itu kita buktikan hari ini sekolah negeri betul-betul gemuk, kalau bisa lihat 30 persen swasta 70 persen milik negeri," tambah dia.
Baca Juga: Diduga Kerap Disusupi Siswa Titipan, Ini Kata Nuroji Soal PPDB
Tuntutan kedua, masa meminta Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Cimahi memberikan sanksi kepada para kepala sekolah negeri yang disinyalir melanggar Peraturan Walikota (Perwal) terkait PPDB. "Tindak kepala sekolah negeri yang disinyalir melakukan penyimpangan surat kephtusan wali kota," ucap Ahmad.
Berita Terkait
-
H-2 Lebaran, Arus Mudik di Tol Cipali Ramai Lancar
-
Ragam Pesan-pesan Lucu dan Mengharukan Pemudik Motor di Kalimalang
-
Lisa Mariana Akui Perbuatannya dengan Ridwan Kamil Salah: Tapi Saya Gak Pernah Hubungi Duluan
-
Lisa Mariana Makin Berani, Akui Pernah Diancam Ridwan Kamil Demi Citra Baik: Bapak Mau Nyalon
-
Atalia Praratya Sibuk Mengeruk Pahala di Tengah Isu Selingkuh Ridwan Kamil
Terpopuler
- Mudik Lebaran Berujung Petaka, Honda BR-V Terbakar Gara-Gara Ulang Iseng Bocah
- Persija Jakarta: Kalau Transfer Fee Oke, Rizky Ridho Mau Ya Silahkan
- 3 Pemain Liga Inggris yang Bisa Dinaturalisasi Timnas Indonesia untuk Lawan China dan Jepang
- Pemain Kelahiran Jakarta Ini Musim Depan Jadi Lawan Kevin Diks di Bundesliga?
- Infinix Hot 50 vs Redmi 13: Sama-sama Sejutaan Tapi Beda Performa Begini
Pilihan
-
Mees Hilgers Dituduh Pura-pura Cedera, Pengamat Pasang Badan
-
Anthony Elanga, Sang Mantan Hancurkan Manchester United
-
BREAKING NEWS! Daftar 23 Pemain Timnas Indonesia U-17 di Piala Asia U-17 2025
-
Terungkap! MisteriHilangnya Oksigen di Stadion GBK Saat Timnas Indonesia vs Bahrain
-
Tolak Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Ini Bakal Setim dengan Cristiano Ronaldo
Terkini
-
BRI Berikan Tips Keamanan Digital: Waspada Kejahatan Siber Saat Idulfitri 1446 H
-
Program BRI Menanam Grow & Green: Meningkatkan Ekosistem dan Kapasitas Masyarakat Lokal
-
Dedi Mulyadi Skakmat PTPN: Kenapa Tanah Negara Disewakan, Perkebunannya Mana?
-
Gubernur Dedi Mulyadi Libatkan Pakar, Evaluasi Besar-besaran Kegiatan Ekonomi di Pegunungan Jabar
-
Menjelang Lebaran, Wamen BUMN Pastikan Kesiapan Stok Uang