SuaraJabar.id - Isu tak sedap menyeruak di SDN 1 Cipeundeuy, Kabupaten Bandung Barat (KBB) yang belum memiliki meja dan kursi di dua kelas baru yang baru dibangun. Sekolah itu disebut membebankan biaya Rp 125 ribu kepada orang tua untuk membeli kursi dan meja.
Narasi yang menyebutkan sekolah yang terletak di Desa Cipeundeuy, Kecamatan Padalarang, KBB meminta bantuan kepada orang tua itu viral di media sosial. Seperti yang diunggah akum Instagram @infobdgbaratcimahi.
"Orang tua murid dibebankan biaya sebesar Rp125.000 ribu sedangkan tidak semua orang tua mampu membayar uang segitu," tulis akun tersebut.
Setelah dikonfirmasi, pihak SDN 1 Cipeundeuy membantah sudah meminta kepada orang tua murid untuk mengeluarkan biaya membeli kursi dan meja. Namun yang ada, justru para orang tua murid yang memiliki inisiatif patungan untuk membeli peralatan tersebut. Pihak sekolah tidak ikut campur dengan usulan para orang tua siswa itu.
"Dari orang tua (usulan). Saya enggak hafal jadi salah paham. Sekolah tidak ikut-ikutan," ujar Kepala SDN 1 Cipeundeuy, Siti Halimah pada Selasa (18/7/2023).
Dirinya memang membenarkan di dua ruang kelas baru itu belum ada kursi dan meja sehingga kelas IV diawal tahun ajaran baru 2023/2024 harus belajar lesehan. Sebanyak 43 siswa belajar hanya beralaskan karpet dan meja dada kecil.
Namun, tegas dia, pihaknya sama sekali tidak meminta sumbangan biaya kepada orang tua. Apalagi pihaknya sudah mengajukan permohonan bantuan kepada Dinas Pendidikan meskipun hingga kini belum sampai.
"Pihak sekolah sudah mengajukan dan sudah sampai. Tapi kan yang namanya pemberian itu ada waktunya. Insya Alloh ketika itu (bantuan datang), yang nomer satu diberikam adalah SDN Cipeundeuy," jelas Siti.
Sementara itu, Herlina (41) salah satu orang siswa membenarkan pihaknya memang berencana untuk iuran membeli meja dan kursi yang merupakan kesepakatan dari Koordinator Kelas (Korlas) atau paguyuban wali murid, tetapi hingga saat ini belum ada keputusan.
Baca Juga: 4 Fakta SDN di Ponorogo Tak Dapat Siswa Baru, Kepsek Diminta Lebih Kreatif
"Keputusan setuju atau tidaknya dikasih waktu selama satu minggu berarti hari Jumat. Kemarin dibebankan sebesar Rp 125 ribu per orang," ujarnya.
Ia mengatakan, pihak sekolah mengetahui soal rencana iuran tersebut, tetapi hal ini murni keinginan dari Korlas karena demi kepentingan semua anak-anak yang harus belajar lesehan di dalam kelas.
"Jadi itu agar anak-anak bisa nyaman duduknya, enggak sampai di bawah karena kan sudah enggak elit. Di sini kan perkotaan masa duduknya di bawah," kata Herlina.
Sementara jika nantinya bantuan kursi dan meja dari Dinas Pendidikan KBB sudah turun, maka uang iuran tersebut akan dikembalikan lagi kepada orangtua siswa yang sudah sepekat untuk menyumbang.
"Kalau misalnya belum turun, kita beli kursi dan meja juga kan untuk anak-anak juga, kalau misalnya kelas 1 masih lama naik ke kelas 6," ucapnya.
Herlina mengatakan, siswa kelas IV tersebut bisa belajar tanpa kursi dan meja karena saat pertama masuk sekolah setelah libur panjang ada pertukaran kelas bagi kelas 1 hingga kelas 6.
Berita Terkait
-
Lucky Hakim Bantah Pernah Beri Sumbangan ke Panji Gumilang: Saya Nggak Pernah Menerima Sesuatu
-
Diluar Nalar, Denise Chariesta Minta Sumbangan dalam Bentuk Proposal 10 Miliar, Lagi-lagi Anak Jadi Korban
-
Akui Pernah Dikasih Jas dan Peci di Ponpes Al Zaytun, Lucky Hakim Bantah Beri Sumbangan ke Panji Gumilang
-
Maksa Minta Sumbangan, Denise Chariesta Minta Netizen Kerja Keras Agar Bisa Beri Donasi Besar: Kalian Tahu Diri lah Netizen
-
Pesawat RI 001 Seulawah, Sumbangan Warga Aceh dan Cikal Bakal Kedirgantaraan Indonesia
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 5 Body Lotion Mengandung SPF 50 untuk Mencerahkan, Cocok untuk Yang Sering Keluar Rumah
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Bukan Hanya Tambang Emas, Tim Gabungan Temukan Sarang Narkoba hingga Tempat Karaoke di Gunung Salak
-
Tertinggal 0-2, Adam Alis Cetak Brace Penentu di Menit Krusial Hajar Selangor 3-2
-
Jantung Pahlawan Hutan Berhenti Berdetak: Anggota Gakkum Kemenhut Wafat Saat Jalankan Tugas
-
Bak Menanti Hujan di Musim Kemarau! 4 Link DANA Kaget Rp 260 Ribu Siap Guyur Saldo Anda
-
Ada Apa di Balik Hutan Gunung Salak? TNI AD Ungkap Rahasia Ratusan Tenda Emas Ilegal