SuaraJabar.id - Viral video yang menunjukkan jalan umun digunakan sebagai tempat untuk menggelar acara resepsi pernikahan.
Peristiwa ini terjadi di Cijengkol, Desa Wangun Sari, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Sabtu (29/7).
Dalam video yang viral di laman sosial media itu terlihat kemacetan mengular di salah satu sudut jalan disebabkan pengendara motor dan mobil tak bisa melintas.
Di sudut jalan lainnya, terlihat prosesi pesta pernikahan tengah digelar. Tampak dalam video yang beredar itu, kedua pengantin dan keluarga sedang menjalani tradisi pernikahan.
"Sepasang Pengantin lakukan tradisi pernikahan di tengah jalan umum hingga menimbulkan kemacetan , ratusan pengguna jalan dipaksa menunggu hingga 30 menit," tulis keterangan pada video yang diunggah akun Twitter @Heraloebss.
Sontak saja video ini pun tuai kecaman dari publik.
"Apa gatakut ya baru nikah udh didoain cere gegara perkara begini wkwk Sebenernya bole aja si nutup jalan. Tp pastiin ada jalan lain dan kasih petugas untuk ngarahin ke jalan lain itu. Disini jg banyak yg nutup jalan tp biasanya ada panitia yg ngarahin ke jalan lain," komentar salah satu netizen.
"Yang kena macet langsung mampir aja sekalian ikut makan sebagai kompensasi ahahaha" sambung akun lain.
"segitu banyaknya yg terzolimi gara² gak bisa lewat, trus ngedo'ain yg jelek² ke mantennya pasti langsung terkabul tuh," timpal netizen lain.
Baca Juga: Pamer Acara Lamaran Rasa Pernikahan, Lucinta Luna Dirujak Netizen: Settingan, Cowoknya Disewa
Pesta Pernikahan di Jalan Umum
Fenomena jalan umum digunakan untuk pesta pernikahan kini tengah marak jadi sorotan. Menyikapi hal itu, Budayawan Maja Yusirwan tegas mengatakan bahwa tindakan menggelar acara personal di jalan umum jelas sangat tidak etis.
“Kan kalau orang hajatan itu sifatnya personal untuk diri sendiri. Hingga akhirnya menyusahkan banyak pihak itu adalah sebuah tindakan yang sangat tidak bijaksana,” kata Aki Maja, sapaan akrabnya.
Ia mengaitkan dengan kondisi zaman dahulu yang memang kerap memanfaatkan jalanan-jalanan umum sebagai tempat untuk menggelar acara.
Namun, hal itu pun hanya acara-acara besar yang juga menyangkut kepentingan masyarakat luas, seperti ritual budaya.
“(Zaman dulu) ritual keagamaan atau ritual budaya itu di tengah jalan hal yang biasa. Dan orang akan maklum karena itu adalah sebuah ritual yang memang masyarakat tahu dan itu kan nggak setiap hari paling setahun satu kali,” ucapnya.
Berita Terkait
-
8 Tahun Berlalu, Kasus Pembunuhan Mantan Istri di Lampung Tengah Terungkap setelah Viral
-
Viral Pria di Malang Diduga Sengaja Tukar Sepatu Miliknya dengan Jemaah Lain di Masjid: Gak Malu
-
Kisah Hidup Norma Risma, "Mertua Selingkuh dengan Menantu" Segera Difilmkan
-
Pria Curi HP Orang saat Wudhu, Netizen Heran: Di Masjid Berani Lakukan Hal Tercela
-
Penjelasan Polisi soal Perkara Deasy Natalia Ngaku Korban KDRT-Anak Dilecehkan, Benarkah Laporannya Tidak Diproses?
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Ancam Ekonomi Warga, Mulyadi 'Tantang' Hanif Soal Penyegelan Wisata Puncak yang Kian Panas
-
BYD ATTO 1 Tunjukkan Kelincahan dan Efisiensi di Rute Bandung-Garut
-
Viral! Kasur Pasien RSUD Cut Meutia Aceh Digerayangi Belatung, Netizen: Malah Tambah Sakit
-
Lagi! Siswa SD di Ciamis Keracunan Massal Usai Santap MBG
-
Mau Lihat Pegawai Termalas Pemprov Jabar? Di Sini Kata Dedi Mulyadi