SuaraJabar.id - Keringnya lahan sawah membuat para petani di Desa Cangkorah, Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat (KBB) beralih bertani di permukaan air Waduk Saguling yang surut karena musim kemarau.
Berdasarkan pantauan pada Senin (14/8/2023), permukaan tanah yang awalnya terendam air Waduk Saguling sebagian mulai terlihat permukaannya. Bahkan sebagian tanah terlihat mengering.
Di permukaan lahan Waduk Saguling yang sudah surut itu, terlihat sejumlah petani yang sedang melakukan aktivitas. Dari mulai menyiram hingga bercocok tanaman. Mereka menanam berbaga jenis tanaman palawija seperti timun, jagung, ubi, cabai, sosin dan berbagai tanaman lainnya.
"Saya rencananya mau menanam timun sama jagung. Ada yang udah ditanam, ada yang baru mau ditanam," ujar Ondah Hidayat (66) salah seorang petani.
Dia mengatakan terpaksa menggarap lahan di permukaan Waduk Saguling karena sawah yang biasa digarapnya sudah kering karena tidak teraliri air sejak beberapa bulan terakhir. Ia biasanya menggarap sawah sewaannya seluas 1.800 meter di daerah tersebut.
"Biasanya garap sawah sewa tapi sekarang lagi kering, enggak ada air dari dua bulan lalu. Baru sekali panen, terus udah tanam musim kedua keburu kemarau jadinya enggak ke panen," ungkap Onan.
Di permukaan Waduk Saguling yang mulai surut, dia sengaja menanam berbagai jenis palawija yang mudah dan cepat dipanen. "Saya batu nanam timun karena cepet dipanennya dan jagung, lumayan nanti buat menghadapi tahun baru," ucap dia.
Dede Sobari (53) petani lainnya mengaku memang setiap kemarau selalu memanfaatkan permukaan Waduk Saguling untuk bercocok tanam. Hal itu dilakukannya untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
"Setiap airnya surut memang saya selalu nanam di sini, soalnya kan lahan sawahnya kering. Sedangkan harus makan setiap hari, jadi manfaatin yang ada aja," ujar Dede.
Baca Juga: Kekeringan di Bondowoso, Cerita Warga Desa Mandi 2 Gayung Sehari untuk Menghemat Air
Dia menanam cabai, jagung, timun hingga ubi di permukaan Waduk Saguling. Harapannya, semua sayuran yang ditanamnya itu bisa dipanen. "Harapannya bisa dipanen semua. Soalnya kan dulu sering juga pas udah ditanam, tapi airnya naik lagi jadi enggak kepanen," sebutnya.
Kepala Seksi Pemerintahan Desa Cangkorah Wawan Rohman mengatakan, ada sekitar 500 warga yang memang bisanya memanfaatkan permukaan Waduk Saguling yang surut untuk ditanami sebagai jenis tanaman.
"Memang kalau kemarau panjang selalu begitu, ditabami jenis palawija. Mungkin ada 300-500 petani. Kebanyakan mereka nanam yang cepet panennya," kata Wawan.
Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki
Berita Terkait
-
Kekeringan di Bondowoso, Cerita Warga Desa Mandi 2 Gayung Sehari untuk Menghemat Air
-
Gerak Cepat, Kementan Optimalisasi Pasokan Air untuk Bantu Kekeringan di Indramayu
-
Dampak El Nino, Dua Kecamatan di Boyolali Alami Bencana Kekeringan
-
Kekeringan Mulai Ancam Kabupaten Bogor, 7 Kecamatan Krisis Air Bersih
-
Dampak Fenomena El Nino, Warga Jawa Tengah Diminta Antisipasi Terjadinya Kekeringan
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Universitas Indonesia Banding, Skandal Internal Kampus Terungkap?
-
Ratapan Ayah di Depan Puing-puing, Kisah Pilu Menanti Kabar Anak Tertimbun di Ponpes Al Khoziny
-
Rekomendasi Hotel di Mekkah untuk Perjalanan Umrah dan Haji
-
Siswa Bebas Pilih Menu, Ini Rahasia Dapur MBG Cinere
-
Heboh Bola Api di Langit Cirebon Bikin Merinding, Ini Penjelasan Menenangkan dari Astronom BRIN