SuaraJabar.id - Pemkab Bandung Barat bakal menetapkan status darurat bencana menyusul tragedi kebakaran gunungan sampah di TPA Sarimukti, Kabupaten Bandung Barat (KBB) yang tidak kunjung padam sejak lima hari lalu.
"Ini darurat bencana yang memang perlu penanganan langsung BNPB. Kita segera mengeluarkan status (darurat bencana) agar kebakaran ini bisa diatasi secepatnya," kata Bupati Bandung Barat, Hengky Kurniawan, Rabu (23/8/2023).
Hengky juga meminta bantuan ke BNPB agar menerjunkan Helikopter Water Bombing untuk memadamkan api di gunungan sampah tersebut. Sebab hingga hari ke-5 ini api tidak kunjung padam.
"Memang pemerintah daerah sangat kewalahan. Sehingga butuh dari pemerintah pusat, mudah-mudahan BNPB dapat menurunkan helikopter untuk menyemprotkan air dari udara," ujar Hengky.
Kepala UPTD Pengelola Sampah TPA/TPST Regional Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jawa Barat, Arief Perdana mengungkapkan penyebab sulitnya api dipadamkan. Dia mengatakan, kandungan gas metan yang menyebar di gunungan sampah ini membuat api terus menyebar dan agak sulit dipadamkan.
"Jadi memang agak sulit karena gas metan ini menyebar di area yang luas, tipis-tipis, tidak terakumulasi dibawah. Jadi kondisinya si api nyari terus sampah walaupun sudah dibuat parit," kata Arief.
Dia menjelaskan, kondisi sampah TPA Sarimukti bersifat terbuka, tidak tertutup di dalam tanah sehingga gas metan bisa terlepas ke udara lebih cepat. Hanya saja masih ada yang tersimpan di dalamnya yang membuat api perlahan bisa menyebar.
Kondisi itulah yang membuat api tidak membakar sekaligus sampaj secara cepat. Pembuangan puntung rokok yang diduga menjadi penyebab terbakarnya sampah di TPA Sarimukti pada Sabtu (19/8/2023) itupun menurutnya tidak langsung menyala.
"Jadi memang kalau dengan sistem seperti ini memang gas metannya lepas keluar nggak tersimpan di dalam, yang dibawah hanya sisanya saja tipis-tipis. Ini tersebar jadi begitu dibuang puntung rokoknya gak langsung nyala, gak langsung menyebar," jelasnya.
Baca Juga: Kepulan Asap Pekat Menebal, Kebakaran Lahan Gambut di Sumsel Meluas
Dia mengatakan sejauh ini pihaknya masih mengandalkan pemadam kebakaran untuk mengendalikan api. Namun pihaknya akan berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untul mencari solusi lain. Termasuk pemadaman secara vertikal dari udara menggunakan helikopter atau hujan buatam
"Mudah-mudahan ada solusi lain. Kalau boleh dari atas kadi vertikal (pakai helikopter atau hujan buatan)," ucap Arief.
Berdasarkan pantauan di lokasi, hingga pukul 17.00 WIB titik kebakaran sampah di TPA Sarimukti semakin meluas. Bahkan merangsek ke zona 1. Pemadam kebakaran terus berupaya untuk memadamkan api.
Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki
Tag
Berita Terkait
-
Kebakaran TPA Sarimukti Masuki Hari Kelima, 7 Sekolah Diliburkan Dua Hari
-
Penampakan Antrean Truk Pengangkut Sampah yang Mengular Akibat TPA Sarimukti Kebakaran, Supir: Sudah Nunggu dari Subuh
-
Mengapa Paru-Paru Dunia Merusak Paru-Paru?
-
4 Hari TPA Sarimukti Kebakaran, Warga Alami Sakit Tenggorokan hingga Sesak Nafas
-
Kronologi Kebakaran di Lab IPB sampai Mahasiswa S2 Tewas, Kampus Bentuk Tim Investigasi
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
BRI Perkuat Pembangunan Infrastruktur Nasional Lewat Pembiayaan Flyover Sitinjau Lauik
-
Rencana Dedi Mulyadi Ganti Konsultan Pengawas dengan Mahasiswa Tuai Kecaman Keras
-
Mitra MBG Disentil Keras, Diwajibkan Sumbang 30 Persen Laba untuk Sekolah
-
Minggir Dulu Lembang! Ini 4 Surga Wisata Alam Kabupaten Bandung Selatan untuk Healing Akhir Tahun
-
AgenBRILink Permudah Akses Layanan Perbankan bagi Masyarakat di Perbatasan