SuaraJabar.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur, Jawa Barat (Jabar), menurunkan lebih dari lima alat berat untuk membuka kembali jalan utama menuju selatan Cianjur yang tertutup longsor dan amblas agar dapat dilalui kendaraan secara normal dari kedua arah.
Bupati Cianjur Herman Suherman di Cianjur, Kamis (5/12/2024), mengatakan pihaknya berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Dinas Binamarga Provinsi Jabar untuk menurunkan alat berat guna melakukan penanganan cepat jalan propinsi dan nasional yang terputus akibat longsor dan pergerakan tanah.
"Kami sudah kordinasi dengan pemerintah pusat dan provinsi agar jalan utama dari Cibeber sampai Sindangbarang dapat dilalui kembali dari kedua arah, setelah sempat terputus akibat longsor dan amblas di sejumlah titik seperti Pagelaran dan Tanggeung," kata Herman kepada ANTARA.
Untuk saat ini, ungkap dia, jalur menuju wilayah selatan sudah dapat dilalui secara bergantian untuk kendaraan roda dua dan empat, seperti di Kecamatan Pagelaran dan Tanggeung, namun untuk kendaraan besar jenis truk masih terlarang untuk melintas.
Pasalnya, lanjut dia, petugas gabungan masih melakukan upaya penanganan cepat, terutama jalan yang amblas dengan melakukan penyodetan tebing sehingga arus lalu lintas dapat kembali berjalan meski belum normal.
"Kami juga meminta pengendara yang melintas di jalan Pagelaran harus ekstra hati-hati, karena landasan jalan masih dalam bentuk tanah belum dipadatkan, sehingga sangat licin saat dilalui," tambahnya.
Sedangkan terkait penanganan bencana alam lain yang terjadi di 11 kecamatan di Cianjur, pihaknya sudah mengirimkan bantuan logistik secara langsung seperti ke Kecamatan Pagelaran, Tanggeung, Sindangbarang, dan Agrabinta, serta sejumlah kecamatan lainnya.
"Saat ini kami masih berada di wilayah selatan Cianjur yang terdampak bencana alam, harapan kami tidak ada lagi bencana yang melanda Cianjur. Namun seiring cuaca ekstrem selama beberapa hari terakhir masyarakat diimbau meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan," katanya.
Pihaknya juga sudah meminta aparat desa dan kecamatan menyiapkan lokasi untuk pengungsian, seiring ditetapkannya status darurat bencana selama tujuh hari ke depan karena ditakutkan curah hujan yang tinggi dapat memicu terjadinya bencana alam susulan.
Baca Juga: BPBD Sukabumi Catat 33 Titik Bencana, Ratusan Jiwa Terdampak
Berita Terkait
Terpopuler
- Kata-kata Miliano Jonathans Tolak Timnas Indonesia
- Mpok Alpa Siapanya Raffi Ahmad? Selalu Dibela Sampai Akhir Hayat
- Innalillahi, Komedian Mpok Alpa Meninggal Dunia
- Dulu Dihujat karena Biaya Persalinan Dibantu Raffi Ahmad, Rupanya Mpok Alpa Punya Cerita Memilukan
- Kapan Kenaikan Gaji PNS 2025? Ini Skema, Jadwal, dan Fakta Resminya
Pilihan
-
Debit Manis Shayne Pattynama, Buriram United Menang di Kandang Lamphun Warrior
-
PSIM Yogyakarta Nyaris Kalah, Jean-Paul van Gastel Ungkap Boroknya
-
Cerita Awal Alexander Isak, Zlatan Baru yang Terasingkan di Newcastle United
-
Di Balik Gemerlap Kemerdekaan: Veteran Ini Ungkap Realita Pahit Kehidupan Pejuang yang Terlupakan
-
Daftar 5 HP Android Punya Kamera Setara iPhone, Harga Jauh Lebih Murah
Terkini
-
Dua "Dosa Besar" Pemerintah yang Diungkap Dedi Mulyadi di HUT RI
-
Warga Cirebon Akan Demo Kenaikan Pajak PBB ? Ini Himbauan Kapolres
-
4 Fakta Penahanan Guru Ngaji yang Cabuli 9 Gadis di Puncak
-
Topeng Pengobatan Alternatif, Terungkap Modus Guru Ngaji Diduga Cabuli 9 Santriwati Sejak 2015
-
APBD Jabar Disahkan Pincang! 5 Fakta di Balik Aksi Boikot PDIP Gara-gara Dana Pesantren