Scroll untuk membaca artikel
Syaiful Rachman
Sabtu, 07 Desember 2024 | 05:20 WIB
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto menjawab pertanyaan wartawan terkait penanganan bencana hidrometeorologi saat meninjau posko pengungsian di Balai Desa Sukamaju, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (6/12/2024). (ANTARA/M Riezko Bima Elko Prasetyo)

SuaraJabar.id - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan sebanyak tujuh orang yang masih dilaporkan hilang karena bencana banjir bandang dan tanah longsor di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

"Ya, ada tujuh yang masih hilang dalam proses pencarian," kata Kepala BNPB Suharyanto saat ditemui di Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (6/12/2024).

Ia menyebutkan bahwa untuk jumlah korban hilang diperkirakan masih dapat bertambah mengingat proses pendataan masih berlangsung saat ini oleh tim di lapangan.

Begitupun halnya dengan jumlah korban jiwa yang berdasarkan data BNPB bertambah menjadi delapan orang meninggal dunia. Adapun dua korban meninggal dunia itu, di antaranya diketahui bernama Aden Dafa dan Ade Wahyu, warga Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi.

Baca Juga: 4 Anak Tertimbun Longsor di Simpenan Sukabumi, 2 Meninggal Dunia, 2 Belum Ditemukan

Sejumlah warga berusaha menarik mobil yang terbawa banjir bandang di Kampung Parungseah, Desa Curug Luhur, Sagaranten, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (5/12/2024). [ANTARA FOTO/Iman/Arf/YU]

"Ini datanya masih terus bergerak ya, terus dilakukan pendataan. Biasanya kalau berkurang tidak ada, tapi bertambah pasti iya," jelasnya seperti dimuat ANTARA.

Dia memastikan bahwa seluruh tim petugas gabungan BNPB, Tagana Kementerian Sosial, Basarnas, TNI, Polri, dinas teknis pemerintah daerah bertekad untuk menangani dampak bencana hidrometeorologi di Jawa Barat ini sampai tuntas.

Hal ini sesuai dengan arahan dari Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang mengecek langsung penanganan korban bencana di posko pengungsian Balai Desa Sukamaju, Kecamatan Cikembar, Jawa Barat, Jumat siang tadi.

Dalam pelaksanaannya BNPB akan melakukan secara bertahap seperti yang saat ini sedang dilangsungkan adalah dalam fase penanganan darurat (pendataan jumlah korban, dampak kerusakan, evakuasi, pengungsian) hingga pemulihan dampak bencana (rehabilitasi dan rekonstruksi rumah atau pemukiman penduduk).

"Kementerian Sosial juga sudah turun mendirikan dapur umum dan kami pastikan kebutuhan logistik selama tanggap darurat terpenuhi secara maksimal untuk 300 lebih pengungsi yang terdampak di Kabupaten Sukabumi," ujarnya.

Baca Juga: Sahroni Ditemukan Tak Bernyawa di Sungai Cimandiri Usai Antar Anak Sekolah

Load More